Sebaran Spasial Industri Mikro Kecil dan Hubungannya dengan Infrastruktur Ekonomi di Kabupaten Banyumas

Main Article Content

Bernadet Lioni Andri Damayani
Adam Satria Buana
Ade Lia Febrianti
Arya Firdausy
Desnanda Luklu Chusnia
Muhammad Hanif Adiprana
Nisa Thosinomia Alifia
Vinsi Manjasari
Evita Hanie Pangaribowo

Abstract

Industri mikro Kecil (IMK) di Kabuoaten Banyumas mendominiasi lebih dari 90% dari jumlah indutri yang ada di Kabupaten Banyumas. Perkembangan IMK sehingga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian Kabupaten Banyumas tidak lepas dari terbangunnya infratruktur ekonomi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola persebaran IMK secara spasial serta kertekaitannya dengan infrastruktur ekonomi; dibatasi pada infrastruktur pasar, koperasi, bank, jalan, dan Base Transceiver Station (BTS); di Kabupaten Banyumas. Berdasarkan hasil analisis data persebaran IMK dengan menggunakan analisis Indeks Moran dan titik panas, IMK di Kabupaten Banyumas terpusat di Kecamatan Tambak. Keterkaitan antara IMK dengan masing-masing infrastruktur ekonomi berdasarkan hasil koefisien uji Rank Spearman menunjukan bahwa sebagian besar infrastruktur ekonomi memiliki hubungan signifikan sangat lemah hingga tidak berhubungan sama sekali dengan IMK di Kabupaten Banyumas. Proses analisis pola persebaran dan hubungan IMK dengan infrastruktur ekonomi secara lebih mendalam dilakukan melalui Forum Group Disscussion (FGD) dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas, Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UMKM, serta CV. Inagro Jinawi. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyumas.

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Ade Lia Febrianti, Universitas Gadjah Mada

Departemen Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi

Arya Firdausy, Universitas Gadjah Mada

Departemen Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi

Desnanda Luklu Chusnia, Universitas Gadjah Mada

Departemen Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi

Muhammad Hanif Adiprana, Universitas Gadjah Mada

Departemen Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi

Nisa Thosinomia Alifia, Universitas Gadjah Mada

Departemen Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi

Vinsi Manjasari, Universitas Gadjah Mada

Departemen Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi

Evita Hanie Pangaribowo, Universitas Gadjah Mada

Departemen Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi

References

Adisasmita, R. (2013). Teori-Teori Pembangunan Ekonomi: Pertumbuhan Ekonomi dan Pertumbuhan Wilayah. Graha Ilmu.

Ariesta, N. A. (2015). Analisis Orientasi Teori Lokasi Weber terhadap Keberadaan Industri Tempe Kota Bandar Lampung [Skripsi]. Universitas Lampung.

Badan Pusat Statistik. (2022). Kabupaten Banyumas dalam Angka 2022.

Badan Pusat Statistik. (2023). Kabupaten Banyumas dalam Angka 2023.

Bu, N., Lorio, J., Diawara, N., Das, K., Waller, L., & Das, K. (2018). Part of the Longitudinal Data Analysis and Time Series Commons, and the Statistical Models Commons Journal of Probability and Statistical Science New Approaches to Model Simulated Spatio-Temporal Moran’s Index. Journal of Probability and Statistical Science, 16(1), 11–24.

Colak, H. E., Memisoglu, T., Erbas, Y. S., & Bediroglu, S. (2018). Hot spot analysis based on network spatial weights to determine spatial statistics of traffic accidents in Rize, Turkey. Arabian Journal of Geosciences, 11(7). https://doi.org/10.1007/s12517-018-3492-8

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. (2019). Perencanaan Penyediaan Infrastruktur Pendukung Kawasan Industri di Jawa Tengah.

Djojodipuro, M. (1992). Teori Lokasi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI).

Fahrudin Jufri. (2020). Pendampingan Sosial Kelompok Tani Niragung Sejahtera dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Petani Gula Kelapa di Desa Watuagung Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas.

Indra Bagus Cahyadi, A., Suprayogi, A., & Janu Amarrohman, F. (2018). Penentuan Lokasi Potensial Pengembangan Kawasan Industri Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Kabupaten Sukoharjo. In Jurnal Geodesi Undip JANUARI (Vol. 7, Issue 1).

Kelly Edmiston, B. (2007). The Role of Small and Large Businesses in Economic Development. http://ssrn.com/abstract=993821

Kuemmerle, T., Levers, C., Erb, K., Estel, S., Jepsen, M. R., Müller, D., Plutzar, C., Stürck, J., Verkerk, P. J., Verburg, P. H., & Reenberg, A. (2016). Hotspots of land use change in Europe. Environmental Research Letters, 11(6). https://doi.org/10.1088/1748-9326/11/6/064020

Kurniawan, A., & Lestari, A. (2020). Penggunaan Hot Spot Analysis Untuk Menentukan Klaster Ekonomi Wilayah. Jurnal Geografi, 9(2).

Kurniawan, A., & Sadali, M. I. (2015). Pemanfaatan Analisis Spasial Hot Spot (Getis Ord Gi*) untuk Pemetaan Klaster Industri di Pulau Jawa dengan Memanfaatkan Sistem Informasi Geografi.

Noor, R., Marsoyo, A., Widodo, R., Pramono, D., Ppn, K., Jalan, B., & Suropati, T. (2018). Preferensi Lokasi Industri Menengah di Wilayah Kabupaten Malang. In Jurnal Tata Kota dan Daerah (Vol. 10, Issue 1).

Nwokocha, V. C. (2022). The Influence of Location Decisions on the Performance of Women-owned Small and Medium scale Enterprises in Nigeria. SAGE Open, 12(4). https://doi.org/10.1177/21582440221123903

Octiananda, C. T., & Nazamuddin. (2016). Analisis Penentuan Lokasi: Studi Kasus Industri Rumah Tangga (Home Industry) di Wilayah Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Unsyiah, 1(2), 438–445.

Rahman, S. M. T., & Kabir, A. (2019). Factors influencing location choice and cluster pattern of manufacturing small and medium enterprises in cities: evidence from Khulna City of Bangladesh. Journal of Global Entrepreneurship Research, 9(1). https://doi.org/10.1186/s40497-019-0187-x

Ratnasari, A., & Kirwani, D. H. (2013). Peranan Industri Kecil Menengah (Ikm) Dalam Penyerapan Tenaga Kerja Di Kabupaten Ponorogo.

Ridha, M., & Mardiananingrum, W. R. (2019). Analisis Faktor-Faktor Pada Pelayanan Tempat Usaha Ritel Indomaret Di Kelurahan Kukusan Depok. Jurnal Administrasi Bisnis Terapan (JABT), 1(2), 3.

Sabhita Kusuma, A. (2016). Jalan Terjal Menuju Asean Economic Community : Kebijakan PEmerintah Daerah Kabupaten Banyumas di Sektor UMKM. INSIGNIA, 3(2), 13–25.

Samadzadeh, R., Nematollahi, F., & Solhi, S. (2022). Diagnostic and Separation Modeling of Hierarchical Structure of Morphology In Geomorphology. Geography and Development, 20(67), 218–249. https://doi.org/10.22111/J10.22111.2022.6917

Siti Badriah, L., Arintoko, & Rajahuni, D. (2021). Existing Condition Dan Need Assessment Umkm Gula Kelapa Di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas.

Sugarda, Y. B. (2020). Panduan Praktis Pelaksanaan Focus Group Discussion Sebagai Metode Riset Kualitatif. PT Gramedia Pustaka Utama.

Sutarga, I. K. (2022). Analisis Pola Spasial Sebaran COVID-19 Kota Bogor Berdasarkan Indek Moran. Media Komunikasi Geografi, 23(2), 265–276. https://doi.org/10.23887/mkg.v23i2.55183

Tsani, M. A., & Nugroho, P. (2019a). Preferensi Lokasi Industri Berbasis Potensi Lokal Di Kabupaten Banyumas. Tataloka, 21(1), 85. https://doi.org/10.14710/tataloka.21.1.85-99

Tsani, M. A., & Nugroho, P. (2019b). Preferensi Lokasi Industri Berbasis Potensi Lokal di Kabupaten Banyumas. Tataloka, 21(1), 85. https://doi.org/10.14710/tataloka.21.1.85-99

World Bank. (1994a). World development report 1994 : Infrastructure for development. Oxford University Press.

World Bank. (1994b). World development report 1994 : Infrastructure for development. Oxford University Press.