Hubungan Karakteristik Lokasi dengan Karakteristik Pengunjung Toko Kopi Bersejarah di Kota Bandung

Main Article Content

Aqshal Raihan Budiputra
Hayuning Anggrahita
Guswandi Guswandi

Abstract

Dibalik fenomena kedai kopi, terdapat toko kopi bersejarah yang masih bertahan hingga sekarang di Kota Bandung. Penelitian terdahulu mengenai urban heritage lebih memfokuskan pelestarian Kawasan Jalan Braga dengan pendekatan arsitektural. Sementara kajian urban heritage pada toko kopi bersejarah dengan pendekatan geografi perilaku belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan karakteristik lokasi dengan karakteristik pengunjung toko kopi bersejarah di Bandung menggunakan pendekatan geografi perilaku dan konsep urban heritage. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods research (MMR) dengan explanatory sequential design. Tahap pertama dilakukan dengan melakukan survey lapang untuk wawancara dengan responden untuk mengetahui karakteristik dan motivasi pengunjung dan melakukan observasi lapang untuk menentukan tipologi karakteristik lokasi toko kopi. Kemudian, tahapan kedua dilakukan melalui in-depth interview dengan informan terkait, untuk mengungkapkan informasi mengenai keragaman karakteristik dan motivasi pengunjung dan elemen urban heritage tangible dan intangible pada masing-masing toko kopi. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan karakteristik lokasi membentuk karakteristik pengunjung yang berbeda. Toko kopi bertipologi otentik serta bersuasana urban heritage kuat memiliki demografi pengunjung lebih beragam dengan motivasi intelektual atau status dan frekuensi kunjungan rendah. Sebaliknya, toko bertipologi non otentik dan tidak bersuana urban heritage kuat memiliki pengunjung dengan motivasi fisik, frekuensi kunjungan tinggi, serta demografi homogen. Kemudian, toko dengan urban heritage berelemen intangible memiliki pengunjung dengan motivasi sosial. Hasil tersebut dapat memandu pelaku bisnis toko kopi legendaris untuk menentukan target pasarnya degan menentukan tipologi toko kopinya dan melihat kecenderungan karakteristik dan motivasi pengunjung yang datang ke tipologi toko kopi tertentu dalam merumuskan strategi dan taktik pemasarannya.

Article Details

Section
Articles

References

Al-Kilani, S., & El Hedhli, K. (2021). How do restaurant atmospherics influence restaurant authenticity? An integrative framework and empirical evidence. Journal of Retailing and Consumer Services, 63, 102729. https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2021.102729

Alonso, A. D., O’Neill, M. A., & Kim, K. (2010). In search of authenticity: A case examination of the transformation of Alabama’s Langdale Cotton Mill into an industrial heritage tourism attraction. Journal of Heritage Tourism, 5(1), 33–48.

Arboleda, P. (2016). Heritage views through urban exploration: the case of ‘Abandoned Berlin.’ International Journal of Heritage Studies, 22(5), 368–381. https://doi.org/10.1080/13527258.2016.1153497

Asys, B. W., Kusuma, H. E., & Ishak, R. A. (2022). Empat Motivasi Keinginan Berkunjung Kembali Konsumen Ke Kedai Kopi. Nature: National Academic Journal of Architecture, 9(2), 165–175. https://doi.org/10.24252/nature.v9i2a1

Burton, R. (1995). Travel Geography. Pitman Publishing.

Creswell, J. W., & Plano Clark, V. L. (2018). Designing and Conducting Mixed Methods Research (3rd ed.). SAGE.

Debenedetti, A., Oppewal, H., & Arsel, Z. (2014). Place Attachment in Commercial Settings: A Gift Economy Perspective. Journal of Consumer Research, 40(5), 904–923. https://doi.org/10.1086/673469

Fauziah, H. M., Susilowati, M. H. D., Guswandi, G., & Anggrahita, H. (2022). Pemaknaan tempat bagi konsumen pada restoran di Jalan Cipete Raya, Jakarta Selatan. Majalah Geografi Indonesia, 37(1), 59. https://doi.org/10.22146/mgi.73243

Feilden, B. M., & Jokilehto, J. (1998). Management Guidelines for World Cultural Heritage Sites. ICCROM.

Gravari-Barbas, M. (2018). Tourism as a heritage producing machine. Tourism Management Perspectives, 26, 5–8. https://doi.org/10.1016/j.tmp.2017.12.002

Hidayat, B., Triyani, L., & Hannifah, S. (2009). Seratus Tempat Jajan dan Makan Legendaris di Bandung . PT Gramedia Pustaka Utama.

Hodgson, A. (2013). Is Retro Packaging Making a Comeback? Is Old the new “New”? California Polytechnic State University.

Jones, L., Eliarde, M., & Adams, C. J. (2005). Encyclopedia of Religion 2nd Edition (2nd ed.). Macmillan Reference USA.

Kaplan, D. H., & Wheeler, J. O. (2013). Urban Geography 3rd Edition. John Wiley & Sons.

Karini, R. S. R. A., & Putri, A. S. E. (2023). Pengaruh Daya Tarik Wisata dan Citra Destinasi Wisata Terhadap Kepuasan Pengunjung di Jalan Braga. Manajemen Dan Pariwisata, 2(2), 144–164. https://doi.org/10.32659/jmp.v2i2.293

Kirk, W. (1989). Historical Geography and the Concept of the Behavioural Environment 1st Edition . Rotledge.

Kotler, P., Keller, K. L., & Chernev, A. (2022). Marketing Management 16th Edition. Pearson EducatioN Ltd.

Martana, S. (2002). Preservasi Benda Bersejarah di Kota-Kota Indonesia dalam Perspektif Masyarakat Indonesia. Warta Pariwisata, 5(3), 1–11.

Morgan, C. T., King, R. A., Weisz, J. R., & Schopler, J. (1987). Introduction to Psychology. McGraw-Hill Book.

Muhammad, M. (2020). Preservation of the Historic City of Bandung through the Building of Cultural Heritage Group A. Built Environment Studies, 1(1), 37–44. https://doi.org/10.22146/best.v1i1.505

Mullen, B., & Johnson, C. (2013). The Psychology of Consumer Behavior. Psychology Press. https://doi.org/10.4324/9780203782002

Nugraha, A., & Farkhan, A. (2017). Revitalisasi Kawasan Braga Dengan Konsep Pedestrian Mall Sebagai Wujud Kawasan Pusaka Kota Bandung. Arsitektura, 13(2). https://doi.org/10.20961/arst.v13i2.15626

Permata, D. D., Pahlawan, A. Y., Putranto, A., & Sepdakuswara, Y. (2015). Bangunan Baru pada Kawasan Cagar Budaya Braga Bandung. Reka Karsa: Jurnal Arsitektur, 3(3), 1–13.

Pratiwi, D. I., Az Zahra, J. A., & Aliyah, I. (2022). Konservasi Kawasan Heritage (Studi Kasus: Koridor Jalan Braga, Kota Bandung, Indonesia). Cakra Wisata Jurnal Pariwisata Dan Budaya, 23(2), 34–52. https://jurnal.uns.ac.id/cakra-wisata/article/view/70114/39668

Pulpón, Á. R. R., & Ruiz, M. D. C. C. (2020). Enhancing the Territorial Heritage of Declining Rural Areas in Spain: Towards Integrating Top-Down and Bottom-Up Approaches. Land, 9(7), 216. https://doi.org/10.3390/land9070216

Ratih, A., & Roychansyah, M. S. (2018). Tipomorfologi Elemen Arsitektur Fasad Jalan Braga, Bandung. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018, J020–J027. https://doi.org/10.32315/ti.7.j020

Ripp, M., & Rodwell, D. (2015). The Geography of Urban Heritage. The Historic Environment: Policy & Practice, 6(3), 240–276. https://doi.org/10.1080/17567505.2015.1100362

Sarihati, T., & Lazaref, S. M. (2021). Kajian Tata Letak Interior Kafe di Jalan Braga Sebelum dan Sesudah Masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Jurnal Arsitektur ZONASI, 4(1), 34–45. https://doi.org/10.17509/jaz.v4i1.27412

Setda Kota Bandung. (2018). Peraturan Daerah (PERDA) Kota Bandung Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Cagar Budaya. . Sekretariat Daerah Kota Bandung.

Soewarno, N., Hidjaz, T., & Virdianti, E. (2018). Mengembalikan Citra Kawasan Jalan Braga Bandung. Epigraf.

Tamimi, N., Fatimah, I. S., & Hadi, A. A. (2020). Tipologi Arsitektur Kolonial di Indonesia. Vitruvian Jurnal Arsitektur Bangunan Dan Lingkungan, 10(1), 45–51. https://doi.org/10.22441/vitruvian.2020.v10i1.006

Ward, J. C., Bitner, M. J., & Barnes, J. (1992). Measuring the Prototypicality and Meaning of Retail Environments . Journal of Retailing, 68(2), 194–200.

Weinberger, M. F., & Wallendorf, M. (2012). Intracommunity Gifting at the Intersection of Contemporary Moral and Market Economies. Journal of Consumer Research, 39(1), 74–92. https://doi.org/10.1086/662198

Zhou, X., & Hall, J. N. (2018). Mixed Methods Papers in First-Person and Third-Person: Writing Voices in Dialogue. Journal of Mixed Methods Research, 12(3), 344–357. https://doi.org/10.1177/1558689816652755