Analisis Spasial-Temporal Sebaran Titik Panas (Hotspot) sebagai Indikator Terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan di Pulau Rupat
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan distribusi spasial dan temporal hotspot sebagai indikator wilayah dilanda kebakaran hutan dan lahan beserta faktor lingkungan yang mempengaruhi yang dibatasi pada curah hujan, tipe tanah dan penutup lahan. Pendekatan dalam penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografi dalam pengumpulan, pengolahan dan analisis data berbasis keruangan. Metode gridding digunakan untuk mendapat kepadatan hotspot bulanan, spatial joint untuk analisis intensitas jumlah dan sebaran hotspot berdasarkan parameter lingkungan, dan uji korelasi untuk melihat hubungan hotspot dengan parameter lingkungan. Hasil analisis menunjukkan, secara spasial hotspot di Pulau Rupat selama 10 tahun (2013-2022) terkonsentrasi pada tipe tanah gambut dengan tutupan lahan berupa lahan terbuka bekas land clearing dan belukar bekas land clearing. Uji korelasi menunjukkan variasi penutup lahan berpengaruh nyata terhadap jumlah hotspot dengan hubungan yang sangat tinggi (P-value 0,815 signifikan pada probabilitas 0,002). Secara temporal kemunculan hotspot berpengaruh nyata dan cenderung berkesesuaian dengan pola curah hujan bulanan (p-value -0,303 signifikan pada probabilitas 0,001) dengan hubungan yang tergolong rendah, namun curah hujan minimum dan maksimum signifikan berpengaruh nyata terhadap peningkatan dan penurunan hotspot.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with the Media Komunikasi Geografi agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)
References
Aldrian, E., & Dwi Susanto, R. (2003). Identification of three dominant rainfall regions within Indonesia and their relationship to sea surface temperature. International Journal of Climatology: A Journal of the Royal Meteorological Society, 23(12), 1435–1452.
Almegi, A., Akmal, A., Alfiah, A., Nelvawita, N., & Novita, Y. (2022). Sebaran Spasial Titik Panas (Hotspot) Berdasarkan Penutupan Lahan di Kabupaten Pesisir Selatan. EL-JUGHRAFIYAH, 2(1), 16–21.
Anwar, M., Sutikno, S., & Sandhyavitri, A. (2020). Kekeringan Meteorologi di Kabupaten Bengkalis. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik Dan Sains, 7(1), 1–7.
Baroroh, A., & Harintaka, H. (2020). Deteksi Area Bekas Kebakaran Hutan dan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 Tahun 2018–2020 (Studi Kasus: Pulau Rupat, Bengkalis). Prosiding Forum Ilmiah Tahunan (FIT)-Ikatan Surveyor Indonesia (ISI), 1, 73–80.
Blaschke, T. (2010). Object based image analysis for remote sensing. ISPRS Journal of Photogrammetry and Remote Sensing, 65(1), 2–16.
BNPB. (2012). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No. 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Resiko Bencana. In Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) Republik Indonesia.
Endrawati, S. H. (2016). Analisis Data Titik Panas (Hotspot) dan Areal Kebakaran Hutan dan Lahan tahun 2016. Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, 1.
Eyes on the Forest. (2015). Pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di konsesi Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Hutan Kayu Hutan Tanaman PT. Sumatera Riang Lestari Blok IV (Pulau Rupat) Agustus 2015.
Eyes on the Forest. (2021). Pemantauan Pembakaran Hutan dan Lahan di konsesi Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Hutan Kayu Hutan Tanaman PT. Sumatera Riang Lestari Blok IV (Pulau Rupat) Maret 2021.
Giglio, L., Schroeder, W., Hall, J. V, & Justice, C. O. (2018). MODIS Collection 4 Active Fire Product User’s Guide Table of Contents. Revisión B. Nasa, B, 64.
Greenpeace. (2020). Five years of fires: Indonesia’s pro-business “Omnibus Law” gives more impunity to biggest plantation sector burners. https://www.greenpeace.org/southeastasia/publication/44140/burning-issues-five-years-of-fire/
Kemen-LHK. (n.d.). Rekapitulasi Luas Kebakaran Hutan dan Lahan (Ha) Per Provinsi di Indonesia. Sipongi.Menlhk.Go.Id. Retrieved September 7, 2022, from Https://Sipongi.Menlhk.Go.Id/.
Kemen-LHK. (2017). Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor SK.130/MENLHK/SETJEN/PKL.0/2/2017 Tentang Penetapan Peta Fungsi Ekosistem Gambut Nasional.
Landis, J. R., & Koch, G. G. (1975). A review of statistical methods in the analysis of data arising from observer reliability studies (Part I). Statistica Neerlandica, 29(3), 101–123.
Putra, I., Heryanto, E., Sopaheluwakan, A., Pradana, R. P., & Haryoko, U. (2019). Spatial and Temporal Hotspots Distribution in Indonesia from MODIS Satellites by using Gridding Method. Seminar Nasional Geomatika, 3, 1123–1128.
Saharjo, B. H. (2021). Forest and Land Fires on Rupat Island, Riau. Journal of Tropical Silviculture, 12(1), 1–8.
Syaufina, L., & Hafni, D. A. F. (2018). Variability of Climate and Forest and Peat Fires Occurrences in Bengkalis Regency, Riau. Journal of Tropical Silviculture, 9(1), 60–68.
Widyati, E. (2011). Kajian optimasi pengelolaan lahan gambut dan isu perubahan iklim. Tekno Hutan Tanaman, 4(2), 57–68.
World Bank. (2015). Indonesia Economic Quarterly, December 2015: Reforming Amid Uncertainty. World Bank.
World Bank. (2019). Indonesia Economic Quarterly, Desember 2019: Investing People. World Bank.