CEDERA OLAHRAGA PADA PESENAM AEROBIK

Authors

  • I Ketut Sudiana Universitas Pendidikan Ganesha

DOI:

https://doi.org/10.23887/penjakora.v1i1.11204

Abstract

Olahraga senam aerobik dapat dilakukan dengan berbagaai macam gerakan yaitu: high impact (benturan keras), low impact (benturan ringan), dan multi impact (gabungan dari kedua gerakan di atas). Ketidakseimbangan antara kekuatan dan kelentukan (fleksibilitas) dan perubahan dalam sifat biomekanik tulang dapat dijadikan sebagai penyebab terjadinya cedera, karena tulang tidak kuat terhadap pembebanan secara tiba-tiba dan belum tahan terhadap benturan

Bila cedera olahraga diangap sebagai keadaan patologis, maka secara epidemiologis keadaan ini disebabkan oleh tiga faktor yaitu faktor host  (manusianya atau atlet), faktor agent (kegiatan yang berhubungan dengan olahraga), dan faktor environment (lingkungan). Ketidak seimbangan ketiga faktor inilah yang akan menimbulkan cedera.

Ada beberapa cara pencegahan cedera yang dilakukan antara lain adalah pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan tertier. Dan dilanjutkan dengan pencegahan/ pemberian pertolongan berupa rest, ice, compression dan elevation (RICE). Untuk cedera yang dikatakan sebagai cedera berat, maka si korban harus ditangani oleh tenaga medis/ dokter ahli

References

Fine Jusuf. 1999. Mengatasi Gangguan Pernapasan. Jakarta: Trubus Agriwidya.

Gian C.K, Teh K.C. 1992. Sport Medicine. Singapore: PG Puslishing Pte Ltd.

Len Kravits, 1997. Panduan Lengkap Bugar Total. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perseda

Micheli, L.J. 1995. The Sport Medicine. New York: Harper Collins Pablisher.

Sadoso Sumosardjuno. 1996. Sehat dan Bugar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Downloads

Published

2014-09-01