KESALAHAN PEMAHAMAN BENTUK DAN MAKNA KALIMAT PASSIVERSATZ OLEH MAHASISWA DEPARTEMEN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG
DOI:
https://doi.org/10.23887/prasi.v17i02.50262Keywords:
Bahasa Jerman, kalimat pasif, kesalahan, passiversatzAbstract
Passiversatz is a form of German passive sentence that uses the active sentence structure. The way the sentences are formed also varies. This made it difficult for German learners to understand its form and meaning. This study aims to 1) find out the dominant errors made by students in understanding the form and meaning of Passiversatz sentences, 2) uncover the factors that caused students to make errors in understanding the form and meaning of Passiversatz sentences. This study used the descriptive qualitative method. Research data were collected from test results and interview results using the snowball sampling technique. Research subject were the students of the bachelor’s program of German Language Education, Departmen of German Literature, Malang State University who were taking Struktur und Wortschatz III course. The results shows that the dominant errors made by students are: 1) Using Infinitiv verb into sein + -bar/-lich form; 2) Using Partizip II in lassen sich + Infinitiv form and sentence with the subject man; 3) Misconjugating the verb in lassen sich + Infinitiv sentence; 4) Choosing the incorrect Passiversatz form for passive sentence using the Modalverb müssen; and 5) Choosing the incorrect -bar/-lich suffixed verb according to the context. These errors are influenced by many things such as influence of personal factors, influence of learning strategy, influence of foreign language elements and influence of mother tongue or other (foreign) language.
Keywords : German, mistakes, passive sentence, passiversatz.
Abstrak
Passiversatz adalah salah satu bentuk kalimat pasif dalam bahasa Jerman yang menggunakan struktur kalimat aktif, namun memiliki makna kalimat pasif. Cara penyusunan kalimat tersebut juga bervariasi. Hal tersebut menyebabkan kesulitan tersendiri bagi pembelajar bahasa Jerman untuk memahami bentuk dan maknanya. Penelitian ini bertujuan 1) mengetahui kesalahan yang dominan dilakukan mahasiswa dalam pemahaman bentuk dan makna kalimat Passiversatz, 2) mengetahui faktor-faktor penyebab mahasiswa melakukan kesalahan pemahaman bentuk dan makna kalimat Passiversatz. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data penelitian didapat dari hasil tes dan hasil wawancara dengan teknik snowball sampling. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa program studi S1 Pendidikan Bahasa Jerman Departemen Sastra Jerman Universitas Negeri Malang yang sedang menempuh matakuliah Struktur und Wortschatz III. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan dominan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah: 1) Memasukkan kata kerja berbentuk Infinitiv ke dalam bentuk sein + -bar/-lich; 2) Menggunakan Partizip II pada bentuk lassen sich + Infinitiv dan kalimat yang menggunakan subjek man; 3) Salah mengkonjugasikan kata kerja pada kalimat lassen sich + Infinitiv; 4) Salah memilih bentuk Passiversatz untuk kalimat pasif yang menggunakan Modalverb müssen; dan 5) Salah memilih kata kerja berimbuhan -bar/-lich yang tepat sesuai konteks. Kesalahan tersebut dipengaruhi oleh banyak hal, seperti pengaruh faktor personal, pengaruh strategi belajar, pengaruh elemen bahasa asing, dan pengaruh bahasa ibu atau bahasa asing lain.
Kata kunci: Bahasa Jerman, kalimat pasif, kesalahan, passiversatz.
References
Ainiyah, F. (2018). Transfer Negatif dalam Pemerolehan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Ketiga Mahasiswa BIPA Unesa Angkatan 2015. Basindo: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, Dan Pembelajarannya, 2(2), 100–105. https://dx.doi.org/10.17977/um007v2i22018p100
Ardiyani, D. K., & Widyatmoko, T. (2017). Koreksi Kesalahan Berbahasa dan Implikasinya dalam Matakuliah Konversation II di Departemen Sastra Jerman Universitas Negeri Malang. Journal Dafina, 1(1), 26–44. https://journal2.um.ac.id/index.php/dafina/article/view/468
Cresswell, J. W. (2014). Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Pustaka Pelajar.
Dreyer, H., & Schmitt, R. (2009). Lehr- und Übungsbuch der deutschen Grammatik – die Gelbe aktuell. Hueber Verlag.
Durrel, M. (2017). Hammer’s German Grammar and Usage. Routledge.
Fatimah, F., & Kartikasari, R. D. (2018). Strategi Belajar dan Pembelajaran dalam Meningkatkan Keterampilan Bahasa. Pena Literasi, 1(2), 108. https://doi.org/10.24853/pl.1.2.108-113
Fortus, D. (2015). Motivation and the Learning of Science. Dalam R. Gunstone (Ed.), Encyclopedia of Science Education (hlm. 665–667). Springer Netherlands. https://doi.org/10.1007/978-94-007-2150-0_426
Gschossmann-Hendershot, E. F. (1987). Deutsche Grammatik. Penerbit Erlangga.
Hasan, M. T. (2003). Metodologi Penelitian Kualitatif: Tinjauan Teoritis dan Praktis. Lembaga Penelitian UNISMA.
Helbig, G., & Buscha, J. (2001). Deutsche Grammatik: Ein Handbuch für den Ausländerunterricht. Langenscheidt.
Heringer, H.-J. (1997). Kleine Sprachwissen deutsche stil Grammatik Rechtschreibung. Cornelsen Verlag.
Montaño-González, J. X. (2017). Learning Strategies in Second Language Acquisition. US-China Foreign Language, 15(8). https://doi.org/10.17265/1539-8080/2017.08.001
Kleppin, K. (1997). Fehler und Fehlerkorrektur. Langenscheidt.
Ladja, A. G. (2011). Kesalahan Pembentukan Kalimat Pasif Bahasa Jerman oleh Mahasiswa Angkatan 2008 Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang. Universitas Negeri Malang.
Malia, L. (1998). Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Penggunaan Kalimat Pasif Bahasa Jerman. Diksi, 15(5), 1–10. https://doi.org/10.21831/diksi.v15i5
Malia, L. (2007). Penyebab Kesalahan Penggunaan Kalimat Pasif Bahasa Jerman dan Pemecahannya. Fokus, 1–19.
Mantasiah, R., Yusri, Syaputra, A. F., Angreany, F., Hasmawati, & Anwar, M. (2019). Assessing Mistake Potential in Writing German Passive Sentences (An Approach of Language Error Analysis). Seminar Nasional LP2M UNM.
Mantasiah, R. (2020). Analisis Kesalahan Berbahasa (Sebuah Pendekatan Dalam Pengajaran Bahasa). Deepublish.
Moleong, L. J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Sari, T. K. (2010). Ciri Akustik Bahasa Jerman. Bahas, 76(37). https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/bahas/article/view/2590/2282
Sitanggang, S. M., Fatimah, S., & Saud, S. (2018). Analisis Kesalahan dalam Menggunakan Possesivepronomen Bahasa Jerman. Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing Dan Sastra, 2(1). https://doi.org/10.26858/eralingua.v2i1.5634
Stief, C., & Stang, C. (2018). Tata Bahasa Jerman Praktis. Penerbit Erlangga.
Strauss, A., & Corbin, J. (2003). Dasar-dasar Penelitian Kualitatif : Tatalangkah dan Teknik-teknik Teoritisasi Data. Pustaka Pelajar.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Penerbit Alfabeta.
Tarigan, H. G. (1989). Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Universitas Negeri Malang. (2020). Katalog Jurusan Sastra Jerman Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang Edisi 2020. Universitas Negeri Malang.
Widodo, P. (2011). Germanistik dan profesionalitas guru bahasa Jerman. Makalah disajikan dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar, di Universitas Negeri Yogyakarta.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Anggrung Syahrul Romadhoni, Rosyidah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Prasi agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)