KELONG SOUND SYSTEM: NILAI TRANSFORMASI ELONG KE PANGGUNG SENI PERTUNJUKAN

Authors

  • Arjun Subbanul Akbar Institut Seni Indonesia Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.23887/prasi.v17i02.54533

Keywords:

Transformasi, elong, tradisi lisan, representasi

Abstract

Elong is a Bugis poem that contains meaningful words. The changing state of society, as is the case with today's Indonesian society, various forms of tradition and culture seem to have experienced a shift in meaning and philosophy, even buried and lost traces. Along with the times, the elong tradition has been transformed in a modern way. This study aims at describing the representation of the elong transformation in the Kelong sound system. The research method used is descriptive qualitative approach. The results show that elong as a means or medium for expressing one of them is moral values ​​such as honesty, chastity, self-esteem, loyalty and courage. In its development, elong transformed from an oral and written tradition to the performing arts of the Kelong sound system where the essence of elong lies in these noble values ​​packaged into literature and music. This development was carried out because it followed the changing times and as the creativity of the younger generation to preserve elong as a community tradition and culture. Even though it has changed, the meaning of the tradition has not changed because elong as a medium of communication and conveying messages in the life of the Bugis community is embedded in the goals and functions of the Kelong sound system.

Keywords : Elong, oral tradition, transfer of vehicles, representation.

 

Abstrak

            Elong merupakan sajak Bugis yang berisi kata-kata penuh makna di dalamnya. Keadaan masyarakat yang sedang berubah, seperti halnya masyarakat Indonesia sekarang ini, berbagai bentuk tradisi dan kebudayaan seolah-olah mengalami pergeseran makna dan filosofi, bahkan tertimbun dan hilang jejak. Seiring perkembangan zaman, tradisi elong bertransformasi secara modern. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi transformasi elong di dalam Kelong sound system. Metode penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif secara deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa elong sebagai sarana atau media untuk mengungkapkan salah satunya adalah nilai-nilai moral seperti kejujuran, kesucian, harga diri, kesetiaan dan keberanian. Dalam perkembangannya elong bertransformasi dari tradisi lisan, tulisan menuju seni pertunjukan Kelong sound system di mana intisari dari elong terletak pada nilai luhur tersebut, dikemas ke dalam bentuk susastra dan musik. Perkembangan tersebut dilakukan karena mengikuti alur perubahan zaman dan sebagai kreativitas generasi muda untuk melestarikan elong sebagai tradisi dan budaya masyarakat. Meskipun mengalami perubahan, makna dari tradisi di dalamnya tidak mengalami perubahan karena elong sebagai media komunikasi dan penyampaian pesan dalam kehidupan masyarakat Bugis tertanam dalam tujuan dan fungsi Kelong sound system.

Kata kunci: Transformasi, elong, tradisi lisan, representasi.

References

Ahmadi, D. (2008). Interaksi Simbolik. Jurnal Mediator, 9(2).

Amaluddin. (2010). Nyanyian Rakyat Bugis:Kajian Bentuk, Fungsi, Nilai, dan Strategi Pelestariannya. Univerisitas Muhammadiyah Pare-pare.

Carlson, M. (2013). Performance: A Critical Introduction. In Performance: A Critical Introduction. https://doi.org/10.4324/9781315016153

Chen, V. H.-H. (2014). Cultura, Identity. Key Concept in Intercultural Dialogue, 22.

Damayanti, H. R., & Hazmi, F. al. (2022). Pengelolaan Koleksi Museum Wayang Kekayon sebagai Ruang Pelestarian Seni Budaya. Imajinasi, 6(1).

Damono, S. D. (2018). Alih Wahana. PT Gramedia Pustaka Utama.

Fitriani, R. S. et al. (2021). Ensiklopedi Bahasa dan Sastra Klasik: Pengertian Sastra Klasik. Hikam Pustaka.

Gadamer, H.-G. (2006). Truth and method (Second, Revised Edition). 感染症誌, 91.

Hadi, Y. S. (2012). Seni Pertunjukan dan Masyarakat Penonton. BP ISI Yogyakarta.

Hasan, N., & Susanto, E. (2021). Relasi Agama dan Tradisi Lokal. Jakad Media Publishing.

Marianto, M. D. (2017). Seni & Daya Hidup dalam Perspektif Quantum. Scritto Books dan BP ISI Yogyakarta.

Mori, B. B. de. (2015). Ritual. In Music in the social and behavioral sciences: an encyclopedia (Issue 08). SAGE Publications, Inc. https://doi.org/10.5860/choice.189066

Muliati, B., & Sari, R. (2018). Menanamkan Karakter Bangsa Melalui Lagu-Lagu Patriotik Bagi Peserta Didik Tingkat Pendidikan Dasar. Al-Hikmah: Jurnal Kependidikan Dan Syariah, 6(1).

Mursih, M., & Nursalim, M. P. (2019). Transformasi Novel ke Film The Perfect Husband Karya Indah Riyana. Jurnal Sasindo UNPAM, 7(2). https://doi.org/10.32493/sasindo.v7i2.87-101

Nahak, H. M. I. (2019). Upaya Melestarikan Budaya Indonesia di Era Globalisasi. Jurnal Sosiologi Nusantara, 5(1). https://doi.org/10.33369/jsn.5.1.65-76

Nugent, P. D., & Flynn, J. (2020). Reviving Organizational Culture with the Concept of Tradition: A Symbolic Interactionist Perspective. International Journal of Business & Applied Sciences, 9(1).

Pelras, C. (2016). Orality and writing among the Bugis. International Journal of Asia-Pacific Studies, 12. https://doi.org/10.21315/ijaps2016.12.s1.3

Prasetyo, A. R., & Qomar, M. M. (2019). Nilai-Nilai Kearifan Lokal (Local Genius) Sebagai Penguat Karakter Bangsa pada Ragam Hias Lamin Adat Pemung Tawai. Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat.

Rahmaniah, A. (2012). Budaya dan Identitas. Dwi Pustaka Jaya.

Rukayah, R., & Thaba, A. (2019). Modus Ekspresi Kearifan Lokal Masyarakat Bugis: Suatu Kajian Elong Ugi dengan Perspektif Hermeneutika (Expression Mode Of Bugis Local Wisdom: A Study Of Elong Ugi With Hermeneutic Perspectives). Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa, 16(2). https://doi.org/10.26499/metalingua.v16i2.134

Rüsen, J. (2012). Tradition: A principle of historical sense-generation and its logic and effect in historical culture. History and Theory, 51(4). https://doi.org/10.1111/j.1468-2303.2012.00646.x

Sagala, J. M., & Manalu, Y. T. P. (2021). Transformasi dan Transisi Opera Batak Studi Kasus Tilhang Serindo dan Plot. Jurnal Kajian Seni, 8(1). https://doi.org/10.22146/jksks.67603

Sudirana, I. W. (2019). Tradisi Versus Moderen: Diskursus Pemahaman Istilah Tradisi dan Moderen di Indonesia. Mudra Jurnal Seni Budaya, 34(1), 127–135. https://doi.org/10.31091/mudra.v34i1.647

Suparno, Alfikar, G., Santi, D., Yosi STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, V., Pertamina-Sengkuang-Sintang, J., & Persada Khatulistiwa Sintang, S. (2018). Mempertahankan Eksistensi Budaya Lokal Nusantara Ditengah Arus Globalisasi Melalui Pelestarian Tradisi Gawai Dayak Sintang. Jurnal.Stkippersada.Ac.Id, 3(1).

Wiflihani. (2016). Fungsi Seni Musik dalam Kehidupan Manusia. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial Dan Budaya, 2(1).

Yin, J. (2018). Rethinking Cultural Identity in the Context of Globalization. In Conflict Management and Intercultural Communication. https://doi.org/10.4324/9781315266916-10

Downloads

Published

2022-12-29

Issue

Section

Articles