IDENTIFIKASI MAKNA KOMODIFIKASI TARI PIRING MELALUI PERSPEKTIF KOMUNIKASI NONVERBAL
DOI:
https://doi.org/10.23887/prasi.v18i01.60759Keywords:
Komodifikasi, tari piring, komunikasi nonverbalAbstract
It is unavoidable that Indonesia only has a few performing arts due to the country's heterogeneity and the different ethnic groups that contribute to its varied cultures. One of these is the Piring dance (tari piring), a traditional Minangkabau plate dance from West Sumatra where the performers vigorously twist plates in different forms and swift movements while holding one in each hand. However, throughout time, this ritual dance has undergone commodification, in which the components of the performance have evolved into things that have economic worth and can be “purchased” and “sold”. Thus, this study aspires to ascertain these aspects’ nonverbal communication connotations both before and after commodification. The research used here is qualitative, with a literature study approach and data investigation through the descriptive analysis method. Research revealed that there were modifications to the musical accompaniment, clothing color, and movement. In conclusion, these components shifted from being used only to express appreciation to God to serving commercial interests. Because it provides insights into the evolving aspects of the Piring dance before and after commodification, which can be forgotten due to globalization, this research will be highly helpful for preservation.
Keywords: Commodification, Piring dance commodification, Piring dance nonverbal communication.
Abstrak
Sebagai negara yang heterogen dengan beragam suku bangsa yang menghasilkan banyak budaya, tidak memungkinkan Indonesia hanya memiliki sedikit seni pertunjukan. Tari piring, salah satunya, adalah tarian tradisional Minangkabau dari Sumatra Barat yang masing-masing tangan penarinya memegang piring dan memutarnya dengan kuat dalam berbagai formasi dan gerakan cepat. Namun, seiring berjalannya waktu, tarian ritual ini mengalami komodifikasi yang unsur-unsur pertunjukannya berubah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi dan dapat “diperjualbelikan”. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna komunikasi nonverbal unsur-unsur tersebut sebelum dan sesudah komodifikasi. Melalui pendekatan studi literatur dan metode analisis deskriptif sebagai acuan pengkajian data, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Setelah dilakukan penelitian, ditemukan adanya perubahan pada gerak, warna pakaian, dan musik pengiring. Kesimpulannya, unsur-unsur tersebut berubah dari yang murni hanya untuk menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan menjadi tujuan komersial. Penelitian ini cukup substansial sebagai pelestarian karena memberikan wawasan tentang perubahan unsur-unsur tari piring sebelum dan sesudah komodifikasi yang dapat terlupakan melalui globalisasi.
References
Afriyanto, S. A. (2021). Komodifikasi Makam Sunan Gunung Jati dalam Mensejahterahkan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Astana Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon [Skripsi]. IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Anggraini, D. A., & Astuti, F. (2020). Nilai–Nilai Pendidikan Karakter dalam Gerak Tari Piring di Sanggar Pelangi Ranah Minang di Kota Padang. Jurnal Sendratasik, 10(1), 156–167. https://doi.org/10.24036/jsu.v9i2.110531
Aristy, I. F., Azhari, I., & Zuska, F. (2018). Komodifikasi Tari Piring Minangkabau di Sumatera Utara. Jurnal Antropologi Sumatera, 16(2). https://doi.org/10.24114/jas.v16i2.20711
Badaruddin, S. (2016). Makna Simbolis Tari Piring Empat Puluh di Kelurahan Selangit Kecamatan Selangit Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan [Skripsi]. Universitas Negeri Padang.
Budiman, A., & Hapsari, D. R. (2017). Hubungan Komodifikasi Budaya Pertunjukan Bambu dengan Pendapatan dan Nilai Budaya Masyarakat [Skripsi]. IPB University.
Citrawati, A. A. I. A. (2017). Estetika Tari Piring Lampu Togok di Desa Gurun Bagan Kelurahan VI Suku Solok Sumatera Barat. Garak Jo Garik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni, 12(2).
Erlinda. (2012). Diskursus Tari Minangkabau di Kota Padang; Estetika, Ideologi, dan Komodifikasi. Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang.
Fadli, M. R. (2021). Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif. Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 21(1), 33–54. https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.38075
Faturachman, D. (2017). Makna Komunikasi Non Verbal dalam Seni Tari Piring [Tugas Akhir]. Universitas Komputer Indonesia.
Habsy, B. A. (2017). Seni Memahami Penelitian Kuliatatif dalam Bimbingan dan Konseling: Studi Literatur. Jurnal Konseling Andi Matappa, 1(2), 90–100.
Hikmahwati, D. N. (2015). Hubungan Komodifikasi Budaya Upacara Bersih Desa Singo Ulung dengan Kondisi Ekonomi Sosial Budaya Masyarakat. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Hilham, R., Eriawan, S. T., Tomi, M. T., & Triana, S. T. (2022). Arahan Pengembangan Sarana Kesehatan Puskesmas di Kota Padang [Tugas Akhir]. Universitas Bung Hatta.
Irianto, A. M. (2016). Komodifikasi Budaya di Era Ekonomi Global Terhadap Kearifan Lokal: Studi Kasus Eksistensi Industri Pariwisata dan Kesenian Tradisional di Jawa Tengah. Jurnal Theologia, 27(1), 212–236. https://doi.org/10.21580/teo.2016.27.1.935
Jamal, M. (1992). Penyajian Tari Piring Tradisional Minangkabau (Suatu Studi Deskriptif Interpretatif). Laporan Penelitian, Aski Padang Panjang.
Khairunnisa, K., & Darmawati, D. (2022). Makna Gerak Tari Piriang Suluah di Sanggar Aguang Kelurahan Sigando Kecamatan Padangpanjang Timur Kota Padangpanjang. Jurnal Sendratasik, 11(2), 165–180. https://doi.org/10.24036/js.v11i2.114567
Kusumawati, T. I. (2019). Komunikasi Verbal dan Nonverbal. Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling, 6(2). https://doi.org/10.30829/al-irsyad.v6i2.6618
Melinda, V., & Zainil, M. (2020). Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar (Studi Literatur). Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(2), 1526–1539. https://doi.org/10.31004/jptam.v4i2.618
Moussadecq, A., Waspada, A. E. B., & Minawati, R. (2018). Iklan Layanan Masyarakat Etika Berkomunikasi Masyarakat Minang di Situs Jejaring Sosial. Ranah Seni: Jurnal Seni dan Desain, 11(02), 309–322.
Pohan, A. (2015). Peran Komunikasi Verbal dan Nonverbal dalam Hubungan Manusia. AL MUNIR: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 5–22. https://doi.org/10.15548/amj-kpi.v0i0.638
Pratiwi, E. Z., & Setyawan, B. W. (2022). Komodifikasi dan Eksistensi Jaranan Sentherewe Tulungagung: Studi Kasus pada Kelompok Jaranan Turonggo Jengki. Diwangkara: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa, 2(1).
Putra, R. E., & Hasan, H. (2022). Bentuk Penyajian Musik Tari Piring Caranoameh dalam Pengembanggan Grup Musik E-Rhythm Projek di Universitas PGRI Palembang. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(6), 5739–5744. https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.9099
Reni, D. H., Usman, C. I., & Solina, W. (2021). Pengaruh Komunikasi Non-Verbal Orang Tua terhadap Perkembangan Bahasa Anak di TK Darul Hikmah Kota Padang. SELING: Jurnal Program Studi PGRA, 7(2), 226–235. https://doi.org/10.29062/seling.v7i2.908
Restu, T. (2021). Bentuk dan Makna Tari Piriang Suluah dalam Kehidupan Masyarakat Nagari Gunung Kota Padangpanjang [Tesis]. Universitas Negeri Padang.
Sari, M., & Asmendri, A. (2020). Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam Penelitian Pendidikan IPA. Natural Science: Jurnal Penelitian Bidang IPA Dan Pendidikan IPA, 6(1), 41–53. https://doi.org/10.15548/nsc.v6i1.1555
Solihin, O. (2015). Makna Komunikasi Non Verbal dalam Tradisi Sarungan di Pondok Pesantren Tradisional di Kota Bandung. JIPSI-Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi UNIKOM, 4.
Suhanda, S., Marzam, M., & Wimbrayardi, W. (2013). Fungsi Talempong Pacik dalam Upacara Perkawinan Masyarakat Nagari Koto Anau. Jurnal Sendratasik, 2(2), 64–72. https://doi.org/10.24036/jsu.v1i2.1238
Syahrial, S. (2013). Guna dan Fungsi Tari Piring Padang Magek Sumatera Barat. Greget, 12(2). https://doi.org/10.33153/grt.v12i2.495
Syahrial, S. (2022). Bentuk dan Fungsi Tari Piriang Ateh Kaco di Sanggar Ranah Minang Surakarta. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(6), 8835–8855. https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.9764
Wulandari, R. T. (2017). Pembelajaran Olah Gerak dan Tari Sebagai Sarana Ekspresi dan Apresiasi Seni Bagi Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan, 1–18
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Maula Waytisi Kirana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Prasi agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)