PEMANFAATAN PERCA KAIN SEBAGAI PENDUKUNG GERAKAN SUSTAINABLE FASHION KE DALAM BUSANA ANAK
DOI:
https://doi.org/10.23887/prasi.v18i02.66390Keywords:
Limbah fashion, sustainable, pemanfaatan perca, busana anakAbstract
The fashion industry is one of the biggest pollutant contributors to environmental pollution in the world today; therefore, fashion industry activists are doing various things to reduce the high number of environmental pollutions, one of which is the sustainable fashion movement. With this in mind, the utilization of patchwork waste in children's clothing is one of the solutions to reducing patchwork waste to a small form. This study aims to explain the process of creating fashion products, the types of fashion products produced, and the meaning contained in the products. By making observations, documentation, and literature studies as data collection methods to obtain inspiration and the creation method as stated by Alma Hawkins, namely exploration, improvisation, and formation, After conducting a study, it was found that the determination of the concept according to the character of the children was then followed by collecting patchwork according to the predetermined color board until it was included in the production process. The products produced are clothing for boys and girls using patchwork textile manipulation and quilting sewing techniques. This fashion product depicts children who are cheerful, active, and creative, supported by detailed textile manipulation combined with quilting sewing techniques. The conclusion is that by utilizing the remaining fabrics that are different, the resulting clothes still look contemporary for children. Besides that, using leftover fabrics also requires accuracy in determining the feasibility of the patchwork to be used. The suitability of raw materials affects the quality of products that will be used by children who are known to have more sensitive skin.
Keywords: fashion waste, sustainable, patchwork, children's clothing.
Abstrak
Industri fashion merupakan salah satu penyumbang polutan terbesar atas terjadinya pencemaran lingkungan di dunia saat ini, oleh sebab itu para penggiat industri fashion melakukan berbagai macam cara untuk menekan angka pencemaran lingkungan yang cukup tinggi salah satunya adalah dengan gerakan sustainable fashion. Dengan adanya hal tersebut pemanfaatan limbah perca kain ke dalam busana anak ini menjadi salah satu solusi dalam mengurangi limbah perca hingga dalam bentuk yang kecil. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses penciptaan produk fashion, jenis produk fashion yang dihasilkan dan makna yang terkandung di dalam produk. Dengan melakukan observasi, studi dokumentasi dan kepustakaan sebagai metode pengumpulan data maka diperoleh inspirasi dan metode penciptaan yang diutarakan oleh Alma Hawkins yaitu eksplorasi, improvisasi dan pembentukan. Setelah melakukan sebuah penelitian didapatkan hasil bahwa penentuan konsep yang sesuai dengan karakter anak-anak kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan perca kain yang sesuai dengan papan warna yang telah ditentukan hingga masuk dalam proses produksi. Produk yang dihasilkan berupa busana anak laki-laki dan perempuan dengan menggunakan manipulasi tekstil patchwork dan teknik jahit quilting. Produk fashion ini menggambarkan anak-anak yang ceria, aktif dan kreatif didukung dengan detail manipulasi tekstil yang dipadukan dengan teknik jahit quilting. Kesimpulannya adalah dengan memanfaatkan sisa kain yang biasanya berakhir menjadi limbah dapat menghasilkan busana dengan desain yang unik serta aman digunakan anak-anak. Menggunakan bahan sisa kain juga memerlukan ketelitian dalam menentukan kelayakan perca yang akan digunakan. Kelayakan bahan baku berpengaruh pada kulitas produk yang nantinya digunakan oleh anak-anak yang diketahui memiliki kulit lebih sensitif.
References
Agrawala, V. S. (2010). Siwa Mahadewa Dewa Yang Agung. Parisada Hindu Dharma Indonesia. https://phdi.or.id/artikel.php?id=siwa-mahadewa-dewa-yang-agung
Lustyantie, N. (2012). Pendekatan Semiotika Model Roland Barthes dalam Karya Sastra Prancis. Seminar Nasional FIB UI.
Nayoan, J. R., Gema Fitri, A. N., Umaroh, C. F., Maharani, D. A., Farhan, F., & Irianti, A. H. S. (2021). Pembuatan Busana Berkualitas dari Limbah Tekstil Melalui Brand Ciclo.Th Menggunakan Teknik Mixed Media. Fashion and Fashion Education Journal, 10(2), 63–67. https://doi.org/10.15294/ffej.v10i2.49681
Nazir. (2014). Metode Penelitian. In Bogor: Ghalia Indonesia.
Niluh Putu Ayu Wardani, la Ode Ali Basri, & Ajeng Kusuma Wardani. (2018). Tari rejang dewa: Bentuk Gerak, Makna dan Pola Pewarisan pada Masyarakat Bali di Desa Puuroe Kecamatan Angata. Lisani, 1, 87–92.
Nusantara. (2021). Sejarah Tari rejang dewa. Nusantara 7. https://nusantara7.id/sejarah-tari-rejang-dewa/
Putra, G. J. (2019). Spiritualitas Urban dalam Penciptaan Karya Seni Rupa Kontempoter. Jurnal Nawala Visual, 1(1), 18–28. https://doi.org/10.35886/nawalavisual.v1i1.5
Radhitya Yoga Wiranto, Rahmawan Dwi Prasetya, & Endro Tri Susanto. (2022). Perancangan Tas Multiguna dengan Konsep Desain Berkelanjutan. SERENADE : Seminar on Research and Innovation of Art and Design, 1, 246–262. https://doi.org/10.21460/serenade.v1i1.39
Sax, S. (2018). Fashion adalah Industri Paling Banyak Menghasilkan Polusi di Dunia. Vice Indonesia. https://www.vice.com/id/article/ywq8qm/fashion-adalah-industri-paling-banyak-menghasilkan-polusi-di-dunia
Sayyida, S. Q., & Wardaya, M. (2022). Sustainable fashion, Investasi pada Produk Fashion yang Berkualitas untuk Mengurangi Limbah Fashion yang Menumpuk. Nirmana, 21(2), 87–91. https://doi.org/10.9744/nirmana.21.2.87-91
Şen, A. (2008). The U.S Fashion Industry: A Supply Chain Review. International Journal of Production Economics, 114(2), 571–593. https://doi.org/10.1016/j.ijpe.2007.05.022
Soedarsono. (2011). Seni Pertunjukan dari Perspektif Politik, Sosial, dan Ekonomi. Gadjah Mada University Press.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Wiweka Ari, Vita Wulansari, I Gst. Agung Ayu Widyandari Kameswari, Ni Putu Anggita Okta Pramesti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Prasi agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)