KIMONO DAN KEBAYA PAKAIAN ADAT WANITA JEPANG DAN JAWA (MAKNA, FILOSOFI, DAN FUNGSINYA)
DOI:
https://doi.org/10.23887/prasi.v19i01.68042Keywords:
Pakaian adat, kimono, kebaya, makna, filosofi dan fungsiAbstract
Kimono is a clothing worn by Japanese people, while Kebaya is the clothing worn by Indonesian people. However, kebaya is only worn by women while kimono can be worn by both men and women. The use of kebaya in Javanese customs and kimono in Japanese customs is not only as a cover, but as a differentiator that contains meaning, philosophy, and function. This research is in the form of qualitative research. Data were taken from various sources, such as books, internet access, and journals that contain theories that support this research. The research aims to find out (1) the meaning, philosophy contained in kimono; (2) the meaning, and philosophy contained in kebaya; (3) whether the function of kimono and kebaya can still be called traditional clothing with various changes caused by present day’s conditions. The philosophy carried in kebaya and kimono is related to the attitude and social strata of the wearer. Kebaya worn together with stagen depicts high patience for the user. The philosophy of kimono focuses on the pattern or motif of the kimono. The philosophy of kimono motifs is more about kindness, longevity, and abundant fortune. These dress cultures can still be referred to as traditional clothing today, as the public always chooses them as appropriate clothing for official occasions.
Keywords: Traditional clothing, kimono kebaya, meaning, philosophy and function.
Abstrak
Kimono merupakan pakaian yang dipakai oleh masyarakat Jepang baik perempuan maupun pria, sedangkan Kebaya memiliki arti yang sama, yakni busana yang dikenakan masyarakat Indonesia, tetapi hanya dikenakan oleh perempuan. Pemakaian kebaya dalam adat Jawa dan kimono dalam adat Jepang bukan hanya sebagai penutup aurat, tetapi sebagai pembeda yang mengandung makna, filosofi, dan fungsi. Penelitian ini berbentuk penelitian kualitatif. Data diambil dari berbagai sumber, seperti buku-buku, akses internet, maupun jurnal yang berisi teori-teori yang mendukung penelitian ini. Penelitian bertujuan untuk mengetahui (1) apa makna, filosofi yang terkandung pada kimono; (2) makna, serta filosofi seperti apa yang terkandung pada kebaya (3) apakah fungsi kimono dan kebaya masih dapat disebut sebagai pakaian tradisional dengan berbagai perubahan yang disebabkan kondisi masa kini. Filosofi yang terkandung dalam kebaya dan kimono berkaitan dengan sikap hingga strata sosial penggunanya. Kebaya yang digunakan bersamaan dengan stagen menggambarkan kesabaran yang tinggi bagi penggunanya. Filosofi yang ada pada kimono, berfokus pada corak atau motif yang ada pada kimono. Filosofi yang ada pada motif kimono lebih pada kebakan, harapan umur panjang, dan rezeki yang melimpah. Kedua budaya berpakaian ini hingga saat ini masih bisa disebut sebagai pakaian tradisional, karena selalu dipilih oleh masyarakat sebagai pakaian yang pantas digunakan untuk acara-acara resmi.
Kata Kunci: Pakaian adat, kimono kebaya, makna, filosofi dan fungsi.
References
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia. https://kbbi.kemdikbud.go.id/
Bahasa Jepang Bersama. (2020). Sejarah Singkat Tentang Kimono, Pakaian Tradisional Jepang. https://www.bahasajepangbersama.com/2020/08/sejarah-singkat-tentang-kimono.html
Japan America Society of St.Louis. 2014. A Touch of Japanese Tradition. University of Missouri - St. Louis: JASSTL.
Juliana, Salsabilla Riska. (2022). [Javanologi Explore] Busana Jawa: Tapih Pinjung. PUI Javanologi. https://javanologi.uns.ac.id/2022/11/17/javanologi-explore-busana-jawa-tapih-pinjung/
Kebaya dalam Sejarah Perjalanan Masyarakat Indonesia. (2018, 7 Januari). Kumparan. https://kumparan.com/potongan-nostalgia/kebaya-dalam-sejarah-perjalanan-masyarakat-indonesia-21dM5TYaf7
Kevin. (n.d.). Kimono – Semua Tentang Pakaian Tradisional Jepang. Suki Desu. Diakses 22 Juli 2023 dari https://skdesu.com/id/pakaian-tradisional-jepang-kimono-dan-aksesoris/
Matsumoto, Maria. (2021, 17 Februari). Corak Kimono yang Indah! Adakah Arti Dari Setiap Pola dan Coraknya?. FUN! JAPAN. https://www.fun-japan.jp/id/articles/11464
Moleong, Lexy. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya.
Mori, Makoto dan Dickens, Pip. 2012. History and Techniques of The Kimono. Shibusa: Extracting Beauty
Nainggolan, Indah. (2021, 7 Desember). Mengenal Sejarah Kebaya dan Perkembangannya dari Masa ke Masa. Bukalapak. https://review.bukalapak.com/fashion/sejarah-kebaya-dan-perkembangannya-115765
Putri, Vika Leoni. (2015). Pemanfaatan Limbah Rambut Sebagai Aksesoris Hair Piece untuk Penataan Sanggul Modern. E-Journal 4(1) 2015 Edisi Yudisium Periode 2015, 47-51. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-rias/article/view/10327/10079
Qur’ani, Putri Nuzulul. (2021). Dinamika Perkembangan Selendang ke Jilbab di Gampong Ajuen Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar. Skripsi. UIN Ar-Raniry.https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/17332/1/Putri%20Nuzulul%20Qur%27ani%2C%20160501077%2C%20FAH%2C%20SKI%2C%20082362294634.pdf
Rochman, Fathur. (2018, 29 April). Ini makna di balik sanggul. Antara Sulteng. Diakses 9 Juli 2023 dari https://sulteng.antaranews.com/berita/40707/ini-makna-di-balik-sanggul
Roida, Alda. (2021, 1 Maret). Yuk, Cari Tahu Makna di Balik Motif dan Simbol dalam Kimono. Japanese Station. https://japanesestation.com/lifestyle/fashion/yuk-cari-tahu-makna-di-balik-motif-dan-simbol-dalam-kimono/2
Rusdi, Tamami. (2011, 25 April). Filosofi Udheng dan Gelung Bagi Orang Jawa. Tamami Rusdi. http://tamamirusdi.blogspot.com/2011/04/filosofi-udheng-dan-gelung-bagi-orang.html
Santoso, Endah Ratna., dkk. (2019). Perubahan Nilai dan Filosofis Busana Kebaya di Jawa Tengah. Brikolase: Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa, 11(1), 32-42. https://doi.org/10.33153/brikolase.v11i1.2479
Sri Suasmini, I. D. A. (2017). Kebaya Sebagai Busana Ke Pura Dalam Representasi Perempuan Kontemporer di Kota Denpasar. Mudra Jurnal Seni Budaya, 32(1), 141-148. https://doi.org/10.31091/mudra.v32i1.93
Trismaya, N. (2021). Kebaya dan Perempuan: Sebuah Narasi Tentang Identitas. JSRW (Jurnal Senirupa Warna), 6(2), 151–159. https://doi.org/10.36806/.v6i2.95
Tritanjaya W, Winnie. (2014). Perancangan Interior Galeri Kebaya Modern di Surabaya. Skripsi. Universitas Kristen Petra. https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/desi/2014/jiunkpe-is-s1-2014-41409113-32550-kebaya-chapter2.pdf
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Nise Samudra Sasanti, Ambaristi Hersita Milanguni
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Prasi agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)