AN ANALYSIS OF CLASSROOM MANAGEMENT APPROACHES BASED ON THE SPEECH ACTS USED BY CLASS THREE TEACHERS IN DYATMIKA PRIMARY SCHOOL
DOI:
https://doi.org/10.23887/prasi.v6i12.6829Abstract
Penelitian ini dilakukan berdasarkan pada sebuah masalah yang diungkapkan oleh Kizlik bahwa masalah utamapara guru baru adalah kemampuan mereka mengelola kelas. (Kizlik: 2008, versi internet). Oleh karenaitu, penelitian ini diadakan untuk memfasilitasi kesulitan-kesulitan mereka dalam mengelola kelas yang difokuskandalam pendekatan-pendekatan dalam managemen kelas. Tujuan utama penelitian ini adalah untukmenganalisa pendekatan-pendekatan dalam managemen kelas berdasarkan tindak tutur yang dipakai olehpara guru di Sekolah Dyatmika. Weber (1994) menyebutkan ada delapan jenis pendekatan dalam managemenkelas, tetapi hanya tiga jenis yang bisa dianalisa berdasarkan tindak tutur, yaitu Pendekatan Intimidasi,Pendekatan Authoritarian, dan Pendekatan Permisif. Pendekatan-pendekatan tersebut dianalisa berdasarkanteori tindak tutur oleh Searle (1979) dan kemudian dianalisa dengan teori managemen kelas oleh Weber (1994).Dalam mengumpulkan data, penulis menerapkan metode observasi dan metode perekaman dimana penulismerekam ucapan-ucapan guru selama proses belajar mengajar. Selain itu, penulis juga menggunakan bukucatatan dalam observasi tersebut untuk mencatat interaksi non-verbal yang tidak bisa direkam oleh alatperekam. Data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan model analisa oleh Miles & Huberman dimanapenulis harus mentranskrip, mengklasifikasi, menampilkan, dan menganalisa data yang sudah terkumpul.Sebagai data pembanding, penulis juga menyertakan pendekatan dalam managemen kelas yang paling disukaioleh siswa. Data ini diperoleh dengan cara menyebar quesioner untuk siswa kelas tiga di Sekolah Dyatmika.Hasil analisa menunjukkan bahwa guru-guru kelas tiga menerapkan pendekatan authoritarian sebanyak92,96%. Pendekatan permisif ada di posisi kedua dengan persentase 5,84%. Sedangkan pendekatan intimidasihanya diterapkan sebanyak 1,20%. Jenis pendekatan ini diterapkan untuk menangani kenakalansiswa, mendisiplinkan siswa dan mengajak siswa agar mandiri. Sementara itu, pendekatan permissive diterapkanketika guru dan siswa bertukar pendapat (diskusi) dan menetapkan jarak antara guru-siswa. Pendekatanyang paling sering dipakai oleh guru-guru kelas tiga, pendekatan authoritarian, diterapkan ketikaguru mengatur dan mendisiplinkan siswa, menangani kenakalan siswa yang masih dalam kategori kenakalanringan, memberikan pujian serta semangat dan mengadakan perjanjian dengan siswa. Sementara itu,questioner menunjukkan bahwa 45,78% siswa kelas tiga suka ketika guru-guru mereka mengajar denganmenerapkan pendekatan authoritarian. Pendekatan permisif adalah pilihan kedua mereka dengan persentase41,55%. Sedangkan pendekatan intimidasi hanya dipilih sebanyak 12,67%. Hasil-hasil di atas menunjukkanbahwa pendekatan yang paling sering diterapkan oleh guru-guru kelas tiga di Sekolah Dyatmika,yaitu pendekatan authoritarian, disukai oleh para siswanya. Kondisi ini mencerminkan sebuah kondisibelajar yang efektif dimana para siswa tidak merasa terbebani dengan sesuatu yang tidak mereka senangi.
Kata kunci: pendekatan intimidasi, pendekatan authoritarian,pendekatan permisif.
Downloads
Issue
Section
License
Authors who publish with Prasi agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)