REPRESENTASI KEHIDUPAN MASYARAKAT PRASEJARAH PADA PERTUNJUKAN “A SONG FOR SANGIRAN 17” OLEH PREHISTORIC BODY THEATER

Authors

  • Soleh Sudarsono Institut Seni Indonesia Surakarta
  • Wahyu Novianto Institut Seni Indonesia Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.23887/prasi.v19i02.86029

Keywords:

Representasi, prasejarah, seni pertunjukkan, pelestarian, Sangiran

Abstract

This research issue focuses on the preservation of the cultural heritage of the Sangiran ancient human site. This research aims to analyse Preshistoricbody Theater in the performance titled A Song for Sangiran 17, as a representation of the life of prehistoric people. The research was conducted using a qualitative method. Qualitative methods are used to obtain factual data. The theory of Performance as Restoration by Richard Schechner is used as a scalpel in this research. Data was obtained using documentation studies and literature studies. The life narrative of prehistoric society becomes a reference in producing body language. The body is seen as a verbal language that produces ideas. The results of this research show that performance art is an effective medium to break the stereotypes that exist in society about cultural heritage sites that are often considered ancient and boring. By restoring the lives of prehistoric people, performing arts can represent cultural heritage sites well. These efforts are made as a form of preserving the cultural heritage of the Sangiran ancient human site. Performing arts thus becomes an effective bridge between the past and the present, creating an immersive and interactive experience that allows people to connect with prehistory.

Keywords : Representation, prehistory, performing arts, preservation, Sangiran.

 

ABSTRAK

Isu penelitian ini berfokus pada pelestarian cagar budaya situs manusia purba Sangiran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Preshistoricbody Theater dalam pertunjukan berjudul A Song for Sangiran 17, sebagai representasi kehidupan masyarakat prasejarah. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif dipakai untuk mendapatkan data secara faktual. Teori Performance as Restoration oleh Richard Schechner dipakai sebagai pisau bedah dalam penelitian ini. Data didapatkan dengan menggunakan studi dokumentasi dan studi literatur. Narasi kehidupan masyarakat prasejarah menjadi acuan dalam memproduksi bahasa tubuh. Tubuh dipandang sebagai bahasa verbal yang memproduksi ide dan gagasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seni pertunjukan menjadi media yang efektif untuk mematahkan stereotip yang ada di masyarakat tentang situs cagar budaya yang sering dianggap kuno dan membosankan. Dengan merestorasi kehidupan masyarakat prasejarah, seni pertunjukan dapat merepresentasikan situs cagar budaya dengan baik. Upaya-upaya ini dilakukan sebagai bentuk pelestarian cagar budaya situs manusia purba Sangiran. Dengan demikian seni pertunjukan menjadi jembatan yang efektif antara masa lalu dan masa kini, sehingga menciptakan sebuah pengalaman yang mendalam dan interaktif yang memungkinkan masyarakat terhubung dengan prasejarah.

References

Abdillah, J. (2020). Analisis Peran Partisipasi Masyarakat dan Pemerintah Desa dalam Upaya Pengelolaan dan Pelestarian Cagar Budaya di Desa Kota Kapur Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka. Jurnal Hukum Doctrinal, 5(2), 187–191. https://jurnal.um-palembang.ac.id/doktrinal/article/view/2909

Bahri, S., Kusnoto, Y., Wibowo, B., Hidayat, S., Purmintasari, Y. D., Rivasintha, E., & Superman, S. (2019). Upaya Pelestarian Cagar Budaya Hollandsch Inlandsche School (His) Pertama di Pontianak. GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 146. https://doi.org/10.31571/gervasi.v3i1.1222

Batubara, A. M. (2015). Menjadi Modern tanpa Kehilangan Identitas : Problematika Pelestarian Cagar Budaya di Wilayah Sulawesi Tenggara. Jurnal Konservasi Benda Cagar Budaya, 9, 4–16.

Dewi, Erin Triana & Dr. Retnayu Prasetyani Sekti, M. S. (2021). Makna Simbolik Perunjukan Thak-Thakan di Desa Klutukan Kecamatan Tambakboyo Kabupaten Tuban. Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan, 9, 1–19.

Fiantika, F. R. (2022). Metodologi Penelitian Kualitatif. In Rake Sarasin (Issue Maret). https://scholar.google.com/citations?user=O-B3eJYAAAAJ&hl=en

Gunawan, Imam & Sulistyoningrum, R. T. (2016). Menggali Nilai-Nilai Keunggulan Lokal Kesenian Reog Ponorogo Guna Mengembangkan Materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran, 19(5), 1–23.

Koentjaraningrat. (1996). Pengantar Ilmu Antropologi. PT Rineka Cipta.

Kusmartanti, D., Demartoto, A., & Slamet, Y. (2018). Strategi Pelestarian Situs Sangiran sebagai Cagar Budaya. Prosiding University Research Colloquium, 261–274. http://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/68

Mu’arrof, A. Q. (2022). Representasi Masyarakat Pesisir: Analisis Semiotika dalam Novel Gadis Pesisir Karya Nunuk Y.Kusmiana Alifatul. Pembelajaran Berdiferensiasi Dalam Program Guru Penggerak Pada Modul 2.1, 2846–2853.

Mulyantari, E. (2021). Strategi Pengembangan Situs Manusia Purba Sangiran sebagai Daya Tarik Wisata Budaya. Media Wisata, 14(1), 333–344. https://doi.org/10.36276/mws.v14i1.245

Rahardjo, S. (2013). Beberapa Permasalahan Pelestarian Kawasan Cagar Budaya dan Strategi Solusinya. Jurnal Konservasi Cagar Budaya, 7(2), 4–17. https://doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v7i2.109

Rahmat, K. D. (2021). Konsep Pariwisata Berkelanjutan dalam Pelestarian Cagar Budaya. Jurnal Pariwisata Terapan, 5(1), 26–37.

Rudenko, A. (2018). Prehistoric Body Theater: Bringing Paleontology Narratives to Global Contemporary Performance Audiences. Integrative and Comparative Biology, 58(6), 1283–1293. https://doi.org/10.1093/icb/icy112

Safira, F., Salim, T. A., Rahmi, R., & Sani, M. K. J. A. (2020). Peran Arsip dalam Pelestarian Cagar Budaya di Indonesia: Sistematika Review. Baca: Jurnal Dokumentasi Dan Informasi, 41(2), 289. https://doi.org/10.14203/j.baca.v41i2.593

Schechner, R. (1985). Between Theater And Anthropology.

Suhartono, Y. (2015). Penggunaan Bahan Alami pada Bahan Restorasi Lukisan Gua Prasejarah Maros Pangkep (Sulawesi Selatan). Jurnal Konservasi Cagar Budaya, 9(1), 62–71. https://doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v9i1.162

Sulistiyana, P. (2014). Representasi Kemiskinan dalam Novel Jatisaba Karya Ramayda Akmal. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Supartono, T. (2016). Penciptaan Teater Tubuh. Jurnal Seni Budaya, 26(112).

Wulandari, R., Setyarini, P., & Gede Lamopia, I. W. (2021). Representasi Bhakti dan Sradha dalam Tari Sekar Sanjiwani. Sosietas, 11(2), 147–156. https://doi.org/10.17509/sosietas.v11i2.41613

WEBTOGRAFI

Kemendikbudristek. (2021). Indek Pembangunan Kebudayaan. Diakses pada 24 Juli 2024. https://ipk.kemdikbud.go.id/assets/pdf/E-book%20IPK%202021.pdf

Kemendikbudristek. (2023). Data Perhitungan IPK Nasional. Diakses pada 25 Juli 2024. https://ipk.kemdikbud.go.id/assets/pdf/1001.%20Indonesia%20-%202023.pdf

Downloads

Published

2024-12-01

Issue

Section

Articles