Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Air Desa Sebagai Pendapatan Tambahan pada Pura Desa Banyuning

Authors

  • Ni Luh Yadnya Wati .
  • Anantawikrama Tungga Atmadja,SE,Ak.,M. .
  • Nyoman Trisna Herawati, SE.AK,M.Pd. .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jimat.v7i1.10135

Abstract

Pura merupakan salah satu bentuk organisasi keagamaan publik non-pemerintahan dan organisasi nirlaba sehingga pura juga dituntut untuk membuat sebuah pertanggungjawaban kepada para kramanya. Salah satu pura ini adalah Pura Desa Banyuning. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui alasan yang melatarbelakangi kelian Pura Desa Banyuning mengambil kebijakan penetapan tarif pada sumber air desa yang disediakan oleh pura, dan 2) untuk mengetahui bagaimana sistem pelaporan dana air desa sebagai pendapatan tambahan pada Pura Desa Banyuning. Jenis data penelitian ini adalah kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara mendalam, studi kepustakaan dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan melalui 3 tahapan, antara lain: 1) Reduksi Data, 2) Penyajian Data, dan 3) Penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) yang melatarbelakangi kelian Pura Desa Banyuning mengambil kebijakan tarif adalah karena kurangnya dana yang dimiliki oleh Pura Desa Banyuning untuk membayar biaya rekening air dan perbaikan tempat pencarian air sehingga kelian Pura Desa Banyuning menaikkan tarif untuk mendapat pemasukan yang lebih banyak, 2) Terdapat 3 jenis pemasukan pura yang berasal dari peturunan, dana punia dan pendapatan tambahan dari air desa. Alasan Pura Desa Banyuning membuat laporan keuangan secara sederhana dikarenakan; transaksi yang tidak rutin terjadi dan jumlahnya sangat kecil sehingga tidak perlu dibuatkan laporan keuangan yang mendetail serta lingkup organisasi yang kecil.
Kata Kunci : Pura, Akuntabilitas, dan Pengelolaan Keuangan

A temple is one of the forms of nongovernment religious and nonprofit organization. Thus it is required to be accountable to its members. One of the temples is Banyuning Village Temple. The aims of this study were 1) to find out the reason kelian of Banyuning Village Temple decided to charge the price for the use of village water provided by the temple, and 2) to find out the system of financial reporting of the village water as an additional income of Banyuning Village Temple. The data of this study were qualitative data. The methods of data collection were observation, in-depth interview, library research and documents recording. The data analysis done followed three steps: 1) Data Reduction, 2) Data Display, and 3) Conclusion Drawing. The results showed that 1) the reason kelian of Banyuning Village Temple decided on the charge of the price was the lack of money to pay water bill and for rehabilitation of water source. Thus the kelian of Banyuning Village Temple raised the price to get more income. 2) there are 3 types of addition from the water of the village. They are peturunan, dana punia and additional income from the village water. The reason Banyuning Village Temple makes financial reports in a simple way is the fact that the transaction is routine and the amount is very small. Thus no need to make a detailed financial report and the scope of the organization is small.
keyword : Temple, Accountability, and Financial Management

Published

2017-05-23

Issue

Section

Articles