MEMAKNAI KONSEP KESEIMBANGAN ANTAR KOMPONEN TRI HITA KARANA DALAM PENGANGGARAN ORGANISASI SUBAK (STUDI KASUS PADA SUBAK KALICULUK, DESA PAKRAMAN DENCARIK, KECAMATAN BANJAR

Authors

  • Kadek Ari Saputra .
  • Anantawikrama Tungga Atmadja,SE,Ak.,M. .
  • NI KADEK SINARWATI, SE., M.Si.Ak. .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jimat.v8i2.11455

Abstract

Subak merupakan cerminan dari konsep Tri Hita Karana, sehingga segala kegiatan operasionalnya juga berpedoman pada hal tersebut. Sudah menjadi hal yang umum di bali bahwa dalam melaksanakan unsur-unsur Tri Hita Karana haruslah seimbang, tidak ada yang menduduki porsi istimewa. Hal ini akan menjadi problematika saat konsep Tri Hita Karana ini menjadi dasar di dalam penganggaran yang dilakukan oleh subak karena masing-masing unsur Tri Hita Karana tidak mendapat dana yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) penganggaran yang dilakukan dalam subak Kaliculuk, Desa Dencarik, Kecamatan Banjar yang sesuai dengan konsep Tri Hita Karana. 2) konsep keseimbangan Tri Hita Karana yang diterapkan dalam proses penganggaran pada Subak Kaliculuk, Desa Dencarik, Kecamatan Banjar. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yang mentitikberatkan pada deskripsi serta interpretasi perilaku manusia. Informan penelitian dipilih secara purposive yakni orang-orang yang terlibat langsung dalam kegiatan operasional subak. Data diperoleh melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Data ini selanjutnya diolah melalui tiga tahapan, yaitu: 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) analisis data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) penganggaran yang dilakukan di dalam subak sepenuhnya berpedoman pada Tri Hita Karana. 2) Keseimbangan yang dimaksud dalam Tri Hita Karana ini adalah keseimbangan dalam hal pelaksanaan bukan keseimbangan dalam pembagian dananya di dalam penganggaran yang dilakukan oleh subak.
Kata Kunci : subak, penganggaran, Tri Hita Karana

Subak is a reflection of the concept of Tri Hita Karana, so that all the operational activities are also guided by it. It is common in Bali that in implementing the elements of Tri Hita Karana must be balanced, no element occupies a special portion. It will be problematic when the concept of Tri Hita Karana becomes the foundation in budgeting conducted by Subak because each element of Tri Hita Karana does not receive the same funds. This study aimed at determining: 1) the budgeting conducted in Subak Kaliculuk, Dencarik village, Banjar Subdistrict in accordance with the concept of Tri Hita Karana. 2) the Tri Hita Karana balance concept applied in budgeting process at Subak Kaliculuk, Dencarik village, Banjar Subdistrict. This research was conducted through qualitative method that focused on the description and interpretation of human behavior. The research informants were chosen purposively, i.e. those people directly involved in the subak operational activities. The data were obtained through interviews, observation and document studies. This data was then processed through three stages, namely: 1) the reduction of data, 2) data, 3) data analysis and conclusion. The results showed that: 1) the budgeting conducted in subak entirely based on Tri Hita Karana. 2) the balance meant in the Tri Hita Karana was the balance in terms of the implementation, not the balance in the distribution of funds in the budgeting conducted by Subak.
keyword : subak, budgeting, Tri Hita Karana

Published

2017-07-27

Issue

Section

Articles