Rendahnya Partisipasi Krama Dadia dalam Pengelolaan Dana Upakara Pitra Yadnya (Ngangkid) (Studi Kasus pada Dadia Pasek Gelgel di Desa Pakraman Pedawa)

Authors

  • Kadek Risma Jayanti .
  • Dr. Anantawikrama Tungga Atmadja, S.E., .
  • Ni Luh Gede Erni Sulindawati, SE. Ak,M.P .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jimat.v8i2.13243

Abstract

Dadia di daerah Bali Hindu dan Bali Aga adalah sekelompok kekerabatan yang merasa berasal dari satu nenek moyang garis keturunan laki-laki. Salah satu Dadia yang paling besar di Desa Pakraman Pedawa adalah Dadia Pasek Gelgel. Salah satu keunikan dadia pasek gelgel adalah sistem pengadaan upakara pitra yadnya (ngangkid) yang diadakan setiap 5 tahun sekali serta keterkaitan dengan keletehan dari pelaksanaan upakara tersebut jika menggunakan uang yang tidak suci dalam pelaksanaanya. Krama Dadia yang mempercayai tentang keteletahan upakara tersebut sering menolak jika adanya sumbangan dari orang yang memiliki citra buruk di desa tersebut. Tetapi ketika prajuru dadia tidak memberitahukan nama-nama dari pemberi sumbangan krama dadia tidak melakukan protes apapun ataupun menanyakan asal-usul sumbangan. Hal ini tentunya menimbulkan berbagai spekulasi tentang prajuru serta krama dadia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, 1) proses pelaporan keuangan biaya Upakara Pitra Yadnya (Ngangkid) Dadia Pasek Gegel di Desa Pakraman Pedawa, 2) alasan masyarakat tidak mempermasalahkan aspek akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan Dadia Pasek Gegel di Desa Pakraman Pedawa, 3) implikasi ketidakpedulian masyarakat terhadap pengeloaan keuangan Upakara Pitra Yadnya (Ngangkid) Dadia Pasek Gegel di Desa Pakraman Pedawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, antara lain 1) Reduksi Data, 2) Penyajian Data dan 3) Menarik Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) proses pelaporan keuangan dilakukan pada saat Rapat serta pemberian surat rekapan laporan keuangan kepada krama yang tidak hadir, 2) alasan tidak mempermasalahkan karena masyarakat mempercayai kinerja prajuru dadia jika tidak ada masalah dalam pelaksanaan maka mereka tidak mepermasalahkan, 3) implikasinya ada dua yaitu akibat secara skala dan niskala.
Kata Kunci : Dadia, Upakara Ngangkid, Krama, Partisipasi

Dadia in the area of Balinese Hinduism and Bali Aga is a group of kinship derived from one male lineage ancestor. One of the biggest dadia in Pakraman Pedawa Village is Dadia Pasek Gelgel. One of the uniqueness of dadia pasek gelgel is the system of pitra yadnya (ngangkid) ceremony, which is held every 5 years, and its link with keletehan ‘impurity’ of the implementation of the ceremony if the money used in its implementation is not sacred. Krama Dadia ‘a male-based descendent kinship association’, who believe in the impurity of the ceremony, often refuse if there is a donation from someone who held a bad image in the village. However, when the prajuru dadia ‘dadia head’ do not inform the names of the donators, krama dadia do not protest anything or ask about the origins of the donation. This certainly raises various speculations about prajuru and krama dadia. This study aimed at finding out, 1) the financial reporting process of Upakara Pitra Yadnya (Ngangkid) cost in Dadia Pasek Gegel in Pedawa Pakraman Village, 2) the reason the society did not question the accountability aspect of the financial management in Dadia Pasek Gegel in Pedawa Pakraman Village, 3) the implication of the society’s ignorance on the financial management on Upakara Pitra Yadnya (Ngangkid) in Dadia Pasek Gegel in Pedawa Pakraman Village. This study employed a qualitative method. The data analysis was done through three stages, such as 1) Data Reduction, 2) Data Presentation and 3) Conclusion Drawing. The results of the research indicated that 1) the financial reporting process was conducted in the meeting and was distributed to the absentees, 2) the reason not to raise any question was because the community trusted the performance of the prajuru if there were no problems in the implementation then they did not question anything, 3) there were implications, i.e., skala ‘worldly’ and niskala ‘unwordly’.
keyword : Dadia ‘a male-based descendent kinship association’, Ngangkid Ceremony, Krama ‘association’, Participation

Published

2018-02-13

Issue

Section

Articles