FENOMENA RANGKAP JABATAN DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) (Studi Kasus pada Badan Usaha Milik Desa Mandala Parahita Desa Tinggarsari, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng)

Authors

  • Gede Ngurah Adi Gunaya .
  • Dr. Edy Sujana, S.E., M.Si.Ak. .
  • Putu Eka Dianita Marvilianti Dewi, S.S.T .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jimat.v8i2.13929

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis pengelolaan BUMDes dengan adanya rangkap jabatan baik pengelolaan umum hingga pengelolaan keuangan, (2) dampak dari rangkap jabatan dalam pengelolaan keuangan BUMDes guna meningkatkan pendapatan asli desa, dan (3) tindakan yang diambil oleh pemerintah desa dari dampak yang muncul akibat adanya rangkap jabatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Desa Tinggarsari, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng dengan informan Kepala Desa Tinggarsari, Ketua dan Anggota Pengelola BUMDes Mandala Parahita Desa Tinggarsari. Sumber data pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pada penelitian ini, data diperoleh dengan menggunakan teknik – teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa (1) pengelolaan keuangan pada BUMDes Mandala Parahita Desa Tinggarsari masih dikatakan kurang baik yang disebabkan adanya rangkap jabatan dalam pengelolaan BUMDes tersebut, (2) pengelolaan BUMDes dengan adanya rangkap jabatan mempunyai sisi negatif dimana ketika pengurus yang mempunyai dua jabatan melakukan tugas ataupun tanggungjawabnya pasti akan kesulitan untuk membagi waktu dalam mengerjakan tugas dan tanggungjawabnya, (3) tindakan yang diambil oleh Pemerintah Desa terhadap dampak yang timbul dari adanya rangkap jabatan bawasanya aparat desa akan terus mengawasi pengelolaan BUMDes tersebut dan akan mengevaluasi bilamana terdapat masalah-masalah yang menghambat laju perkembangan BUMDes itu sendiri.
Kata Kunci : Rangkap Jabatan, Pengelolaan Keuangan, BUMDes

This study aimed at (1) analizing the general and financial management of village-owned enterprises with the phenomenon of double position in it, (2) the impact of double position in the financial management of the village-owned enterprises to increase the village’s original revenue, (3) the actions carried out by the village government as a response to the phenomenon of double position. This study appplied descriptive qualitative research method. The research was conducted at Tinggarsari village, Busungbiu district, Buleleng regency with Tinggarsari head of village, head and management members of the village-owned enterprises as informants. The sources of data in this study were primary and secondary data. The data in this study was collected by conducting interviews, observations and documentation. The results of the analysis showed that (1) the financial management of Mandala Parahita village-owned enterprises at Tinggarsari village was not good enough and the causing factor was double position in its management, (2) the double position phenomenon in the management of the village-owned enterprises resulted in negative consequences that the management members would face difficulty in managing time in performing his/her duties or responsibilities, (3) the actions taken by the village government as the response of the double position phenomenon was that the village officials would watch closely the management of the village-owned enterprises and evaluate if there were problems which hindered the development of the enterprises themselves.
keyword : double position, financial management, village-owned enterprises

Published

2018-04-23

Issue

Section

Articles