EKSISTENSI PELAPORAN KEUANGAN PADA UPACARA NGABEN MASAL DI DESA PAKRAMAN BANYUNING, KECAMATAN BULELENG, KABUPATEN BULELENG, PROVINSI BALI

Authors

  • Gusti Ayu Made Firma Pratiwi .
  • Anantawikrama Tungga Atmadja,SE,Ak.,M. .
  • Nyoman Trisna Herawati, SE.AK,M.Pd. .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jimat.v3i1.4617

Abstract

Ngaben yakni ritual kematian pada umat Hindu di Bali yang dalam pelaksanaannya membutuhkan modal finansial yang tinggi. Sehingga dengan kondisi tersebut Desa Pakraman Banyuning mengambil suatu alternatif yaitu ngaben masal atau ngaben bersama. Ritual ngaben bersama ini dilakukan pula oleh Desa Pakraman Banyuning yang dalam pendanaannya menggunakan sistem peturunan (iuran). Ngaben masal membutuhkan alokasi sumber daya bersama sehingga aspek akuntabilitas penting untuk diperhatikan. Dengan menerapkan sistem akuntansi sederhana, panitia ngaben bersama Desa Pakraman Banyuning ini mampu menerapkan sistem pengelolaan keuangan yang akuntabel. Latar belakang inilah yang menjadikan ngaben bersama di Desa Pakraman Banyuning menarik untuk dikaji untuk mengetahui: 1) latar belakang masyarakat memilih ngaben bersama, 2) proses penentuan biaya dalam upacara ngaben bersama, dan 3) penerapan akuntabilitas dan transparansi dalam upacara ngaben bersama. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yang dititikberatkan pada deskripsi serta interpretasi perilaku manusia. Penelitian dilakukan dalam tiga tahapan, yakni: 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) menarik kesimpulan berdasarkan teori yang telah ditentukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Latar belakang Desa Pakraman Banyuning memilih ngaben bersama adalah sebagai alternatif bagi masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi rendah, serta pelaksanaannya dianggap praktis, 2) Proses penentuan biaya ngaben bersama Desa Pakraman Banyuning utamanya ditentukan oleh banten, dan biaya-biaya lain, seperti transportasi, konsumsi dan lain-lain, 3) Dalam membentuk akuntabilitasnya panitia ngaben bersama telah memegang teguh modal sosial berupa kepercayaan, dan konsep nilai agama Hindu.
Kata Kunci : Ngaben, banten, modal sosial, akuntabilitas.

Ngaben is a cremation ritual conducted for the Hindu followers in Bali, in its implementation need a lot of financial capital. Based on the the condition the traditional village Banyuning took an alternative implementation, such as what is known as mass cremation ceremony. This ngaben ritual was also conducted in Banyuning where the people as the members involved were required to fund this activity together with the system known as dues. The mass ngaben required shared resource alocation, that aspect of accountability should have particular attention. By using a simple accounting system, the committee could be able to manage the financial accountability. This background could make the mass cremation ritual in the Banyuning traditional village interesting to study that is to find out: 1) the reasons why Banyuning people choose to follow mass creamation ceremony, 2) process of budgeting in the mass cremation ceremony, and 3) the practice of accountability and transparency in the activity of mass cremation ceremony. This study was conducted with a quantitative method focusing on the description and interpretation of human behavior. This study involved three different stages, such as 1) data reduction, 2) data presentation, 3) drawing conclusion based on the pre-determined theory. The results indicated that: 1) the reasons of Banyuning traditional villagers conducting mass cremation ceremony as an alternative, because the villagers were having lower economic level, and its practical implementation, 2) the process of the main budgeting was determined by the the offering aspect, and unforeseen expenses such as transportation, other consumption items, 3) in performing the accountability the committee had commited to keep hold firmly the social capital in terms of trust, and concept and value of Hiduism.
keyword : Cremation ceremony, offering, social capital, accountability.

Published

2015-02-18

Issue

Section

Articles