EKSISTENSI PENCATATAN KEUANGAN YANG BERBASIS SAK ETAP PADA UMKM KAIN ENDEK DAN SONGKET

Authors

  • Putu Ayu Rukmini .
  • NI KADEK SINARWATI, SE., M.Si.Ak. .
  • Nyoman Trisna Herawati, SE.AK,M.Pd. .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jimat.v3i1.4633

Abstract

SAK ETAP adalah suatu standar yang bertujuan untuk memudahkan UMKM dalam menyajikan laporan keuangan dan memberikan informasi yang akurat. Laporan Keuangan juga mempermudah pihak UMKM dalam mengajukan kredit dan dalam pembayaran perpajakan. Tetapi dalam implementasinya pencatatan keuangan yang dilakukan pada UMKM Bali Arta Nadi, Swastika dan Pelangi sudah melakukan pencatatan namun masih jauh dari SAK ETAP, hanya sebatas mencatat pengeluaran dan pencatatan saja. Latar belakang inilah yang menjadikan ketiga UMKM ini menarik untuk dikaji untuk mengetahui; (1) pencatatan keuangan yang dilakukan UMKM, (2) Penerapan SAK ETAP pada UMKM dalam pencatatan keuangan Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yang dititikberatkan pada deskripsi serta interpretasi perilaku manusia dalam penerapan pencatatan keuangan berbasis SAK ETAP. Penelitian dilakukan dalam empat tahapan, yakni; (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, serta (4) analisis data dan penarikan kesimpulan . Hasil penelitian ini menujukkan bahwa; (1) Sistem pencatatan keuangan yang dilakukan secara manual dan masih sangat sederhana, alasan membuat pencatatan keuangan adalah untuk mengetahui berapa laba yang dihasilkan , (2) para UMKM belum menerapkan SAK ETAP faktor yang menyebabkan belum diterapkannya SAK ETAP pada UMKM karena kurangnya pemahaman, kedisiplinan dan sumber daya manusia, kurangnya pengawasan dari instansi yang terkait dengan laporan keuangan
Kata Kunci : Eksistensi, SAK ETAP, UMKM

SAK ETAP is a standard determined which is intended to ease UMKM to present its financial statement and give information accurately. The financial statement also eases UMKM to propose for loans and pay for taxes. However, the financial recordings prepared by Bali Arta Nadi, Swastika and Pelangi UMKMs were still far from SAK ETAP. They only recorded the expenditures they made. It was this which made the three UMKMs interesting to explore in order to identify: (1) the financial recording prepared by them; (2) the implementation of SAK ETAP in the financial statement they had made. This present study was conducted using qualitative method; the emphasis is on the description of the interpretation of human behavior in the implementation of SAK ETAP-based financial recording. The study was conducted in four stages; they are (1) data collection, (2) data reduction, (3) data presentation, (4) data analysis and conclusion drawing. The result of the study showed that (1) the financial recording was manually and simply prepared, which was intended to know the profit achieved; (2) they had not prepared SAK ETAP yet; the reason was that they did not understand what SAK ETAP was. The other reasons were that there was inadequate discipline, their human resources were limited, and there was no supervision from the institutions which are concerned with financial statement.
keyword : Existence, SAK ETAP, UMKM

Published

2015-02-24

Issue

Section

Articles