AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN PADA UPACARA NGENTEG LINGGIH (Studi Kasus Pada Dadia Pasek Gelgel Di Desa Pakraman Tangguwisia, Kecamatan Seririt)

Authors

  • Kadek David Warisando .
  • Anantawikrama Tungga Atmadja,SE,Ak.,M. .
  • Made Arie Wahyuni, S.E. .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jimat.v7i1.9369

Abstract

Upacara ngenteg linggih sangat disakralkan oleh umat Hindu dan tergolong upacara besar sehingga membutuhkan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. Terwujudnya transparansi dan akuntabilitas harus didukung dengan adanya sistem pengelolaan keuangan yang baik agar menghasilkan informasi yang relevan dan mudah dimengerti oleh pemangku kepentingan. Konsep akuntabilitas akan mengukur sejauh mana pengelolaan keuangan ngenteg linggih sudah berjalan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) sumber pemasukan upacara ngenteg linggih, 2) tata kelola keuangan upacara ngenteg linggih yang akuntabel dan transparan, 3) apakah sudah mengimplementasikan prinsip GCG pada upacara ngenteg linggih dadia pasek gelgel Desa Pakraman Tangguwisia. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan sumber data primer dan sekunder. Data diperoleh dari observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Pengolahan data yang terkumpul melalui tiga tahapan yaitu tahap reduksi data, tahap penyajian data dan yang terakhir adalah analisis data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1) terdapat tiga sumber pemasukan upacara ngenteg linggih yang berasal dari dana peturunan, dana punia, pendapatan bunga simpanan LPD. 2) tahapan upacara ngenteg linggih meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban, secara akuntansi proses pengelolaan keuangan ngenteg linggih melalui tahap penerimaan, pengeluaran, dan pertanggungjawaban dimana akuntabilitas keuangan ngenteg linggih terdapat pada pertanggungjawaban dan penyampaian laporan keuangan kepada warga dadia melalui peparuman sebagai media untuk membuka ruang publik yang dilandasi kepercayaan dan Hukum Karma Phala sebagai modal sosial. 3) prinsip-prinsip GCG sudah diimplementasikan dengan baik yang berpegang teguh pada konsep kekeluargaan yaitu “pang pade melah” dalam pengelolaan keuangan upacara ngenteg linggih Desa Pakraman Tangguwisia.
Kata Kunci : Akuntabilitas, Pengelolaan Keuangan, GCG (Good Corporate Governance), Ngenteg linggih.

Ngenteg linggih ritual is regarded as the most sacral ritual by the Hindus and is one of the big rituals that require transparent and accountable financial management. The realization of transparency and accountability has to be supported by the presence of a good financial management system to produce relevant information which is easy to be understood by the stake holders. The concept of accountability will measure to what extent the management of the ngenteg linggih funds has run well. This study was aimed at finding out 1) the sources of fund the ngenteg linggih ritual, 2) the accountable and transparent financial management of the ngenteg linggih ritual, 3) has the ngenteg linggih ritual held by dadia pasek gelgel in Desa Pakraman Tangguwisia implemented the GCG principle? This study was done by using quantitative method and used primary and secondary data sources. The data were obtained through observation, in-depth interview and documentation. The data gathered were processed through three stages, i.e., data reduction, data display and conclusion drawing. The results showed that 1) there are three sources of funds for ngenteg linggih ritual. They are dana peturunan, dana punia and interest of the revenue from the saving in LPD. 2) the stages of ngenteg linggih ritual are planning, implementation, and accountability, and the process of the ngenteg linggih funds management according to accountancy follows the stages of receiving the funds, expending the funds, and accountability in which the accountability of the ngenteg linggih funds is done in accountability and financial report to the dadia members through peparum as the media of public forum which is based on the belief and Karma Phala rule as the social capital. 3) the GCG principle has been implemented well by holding fast to the familial concept of “pang pada melah” in the management of funds for ngenteg linggih ritual in Desa Pakraman Tangguwisia.
keyword : Accountability, Finance, GCG (Good Corporate Governance), Ngenteg linggih

Published

2017-02-16

Issue

Section

Articles