KONSEP PANG PADA PAYU DALAM PENYELESAIAN KREDIT MACET DI BADAN USAHA MILIK DESA ( Studi Kasus di BUM Desa Banjarasem Mandara, Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng )
DOI:
https://doi.org/10.23887/jimat.v7i1.9492Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsep “pang pada payu” dalam penyelesaian kredit Macet di Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Banjarasem Mandara, Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng. Penelitian ini mengunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa jawaban narasumber wawancara, observasi serta dokumentasi. Informan yang digunakan adalah Perbekel, Badan Pengawas dan Ketua BUM Desa, serta salah seorang nasabah BUM Desa Banjarasem Mandara untuk memperoleh informasi terkait dengan topik penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif dengan analisis interaktif melalui tahapan sebagai berikut: (1) Reduksi data; (2) Penyajian data; (3) Penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan Penerapan nilai ”Pang Pada Payu” dalam menyelesaikan kredit macet di Badan Usaha Miik Desa ( BUM Desa ) ”Banjarasem Mandara” diterapkan dengan mengedepan musyarawarah kekeluargaan atau pendekatan langsung kepada masyarakat dan dikaitkan dengan dalam masyarakat Hindu juga dikenal konsep tat twam asi, yang mengandung makna dan hakekat ekonomi Hindu yang ada dalam kearifan lokal di Bali, seperti Menyame Braye (saling menolong atau membantu, misalnya dalam permodalan) merupakan bentuk kebersamaan dalam masyarakat Desa Banjarasem. Dan penerapan konsep de memirat dana (tidak mengemplang utang atau mengemplang kewajiban atas pinjaman) merupakan sifat kesetian memenuhi kewajibannya, ”Pang Pade Payu” (saling menguntungkan dan saling memberdayakan).Kata Kunci : BUM Desa, Kredit macet, Konsep ”Pang Pada Payu”
The study was conducted ot find out the implementation of the concept of “pang pada payu”, at the same so in getting solution of bad credits at the village-owned enterprises, Banjarasem Mandara, Banjarasem village, Seririt sub-district, Buleleng. The study utilized a qualitative descriptive design. The data were obtained from a primary source involving the responses of interviewees, observation, as well as documentation. Informants involved in the study consisted of the headman, Controller, and the head of village-owned enterprise, as well as a customer of Banjarasem Mandara to get appropriate information in relation to the topic of the study. The data were analyzed by using qualitative approach with interactive technique following the stages such as: (1) data reduction; (2) data presentation; (3) concluding. The results of the study indicated that the implementation of the concept ”Pang Pada Payu” at the same so in getting the solution of bad credits at ”Banjarasem Mandara” village-owned enterprise by promoting familial deliberation or direct approach to the people which was associated with the concept in Hindu called tat twam asi, having a meaning and Hindu economic essence found in the local wisdom of Bali like companionship ( mutual helps, for instance in terms of capitalization) is a form of togetherness among the people of Banjarasem village. The implementation of the concept or value of undergoing against debt obligations is a characteristic of faithfulness in meeting the obligations, a concept of”Pang Pade Payu” (mutual benefits and mutual empowerment).
keyword : village-owned enterprises, bad credits, concept of “Pang Pada Payu”
Published
2017-02-23
Issue
Section
Articles