Diagnosis Penyakit Paru pada Perokok Pasif Menggunakan Metode Certainty Factor
DOI:
https://doi.org/10.23887/insert.v2i1.35122Keywords:
Penyakit Paru, Perokok Pasif, Sistem Pakar, Certainty FactorAbstract
Aktivitas merokok merupakan salah satu penyebab dari sumber penyakit, tidak hanya berdampak pada perokok aktif melainkan orang di sekitar perokok tersebut atau perokok pasif juga terkena dampaknya. Menurut Kementrian Kesehatan tahun 2016, jumlah dokter spesialis paru di indonesia adalah 1460, sedangkan jumlah perokok pasif di Indonesia mencapai 96 juta jiwa. Jika 1% dari populasi tersebut mengalami penyakit paru akibat menjadi perokok pasif maka perbandingan antara dokter spesialis paru dengan jumlah pasien yang mengalami penyakit tersebut adalah 1:657, yang artinya 1 orang dokter akan menangani sekitar 657 pasien. Hal tersebut merupakan suatu permasalahan yang harus ditangani. Sistem pakar merupakan solusi dari permasalahan tersebut. Sistem pakar merupakan sistem yang mampu menirukan penalaran seorang pakar agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para pakar. Pada Sistem pakar terdapat metode Certainty Factor, metode yang dapat memberikan kepastian dari suatu fakta. Perhitungan dilakukan berdasarkan nilai keyakinan dari seorang pakar terhadap gejala yang dimiliki oleh suatu penyakit. Sistem pakar yang dihasilkan diberi nama Diagperosif dimana sistem tersebut mendiagnosis penyakit berdasarkan gejala yang dimasukan oleh pengguna. Adapun penyakit yang dapat didiagnosis oleh Diagperosif adalah asma, bronkitis, ppok, dan kanker paru-paru.References
Agustino, D. P. (2012). Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Ginjal Berbasis WEB. Eksplora Informatika, 1(2), 156–167.
Amrullah, A. J. A., & Ekojono. (2013). SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN. Jurnal Informatika Polinema, 2(1), 13–17.
Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rinneka Cipta.
Clancey, W. J. (1979). Transfer of Rule-Based Expertise Through a Tutorial Dialogue. Stanford University.
Engelmore, R., & Morgan, A. (1986). Blackboard Systems. (Addison, Ed.). Wesley.
Hasling, D. W., Clancey, W. J., & Rennels, G. R. (1983).
Strategic Explanations in Consultation. The International Journal of Man-Machine Studies, 3–19.
Hidayat, A. H., & Gumilang, G. (2017). SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH ROKOK DENGAN METODE FORWARD CHAINING. Jurnal Teknik Informatika, 5(2), 1–10.
Indonesia, P. D. P. (2003). Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
Kesehatan, K. Peta Jalan Pengendalian Dampak Konsumsi Rokok Bagi Kesehatan (2013). Indonesia.
Kesehatan, K. (2019). 96 Juta Orang Indonesia Jadi Perokok Pasif.
Latumakulita, L. A. (2012). SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA PENYAKIT ANAK MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR ( CF ) EXPERT SYSTEM FOR DIAGNOSING CHILD DISEASE. Jurnal Ilmiah Sains, 12(2), 120–126.
Marcelina, I. F. (2021). GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TERHADAP ROKOK SEBAGAI FAKTOR RISIKO KANKER PARU TAHUN 2020. Universitas Sumatera Utara.
Mona, A. M., Adiguna, M. H., & Kata, P. (2013). Studi Perbandingan Metode Fuzzy dan Certainty Factor Dalam Mendiagnosa Penyakit Skizofrenia. Retrieved from http://eprints.mdp.ac.id/958/1/jurnal skripsi studi perbandingan metode fuzzy dan certainty factor dalam mendiagnosa penyakit skizofrenia.pdf
Ratniasih, N. L. (2018). Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Meningitis Menggunakan Metode Naïve Bayes Berbasis Web. Jurnal Sistem Dan Informatika, 12(2), 132–139.
Rice, J. (1986). Polygon: A System for Parallel Problem Solving. Standford.
Sutojo, T., Mulyanto, E., & Suhartono, V. (2011). Sistem Pakar. In Kecerdasan Buatan (I, pp. 160–169). Yogyakarta: Andi.
Widiastuti, C. T. (2019). Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Hidung Manusia. ITB STIKOM Bali.
Downloads
Published
Issue
Section
License
INSERT is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.