PENDIDIKAN SEKS BERBASIS KARAKTER SEBAGAI UPAYA MENEKAN KASUS ABORSI DI KALANGAN PELAJAR

Authors

  • Made Kurnia Widiastuti Giri

Abstract

Abstrak

 

Kasus beredarnya video pornografi yang diperankan oleh siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada bulan Oktober tahun 2013 seyogyanya menjadi bahan refleksi bagi guru, orang tua, siswa, pemerintah dan kalangan akademis. Perilaku seks bebas merupakan awal dari padatnya masalah kesehatan reproduksi di kalangan remaja, salah satunya adalah maraknya kasus aborsi yang tidak terlaporkan dan tercatat karena tidak memiliki legalitas. Kebijakan pemerintah melarang siswa yang sudah menikah untuk melanjutkan sekolah dan kekukuhan orang tua menilai pendidikan seks adalah hal yang tabu untuk diketahui menjadikan aborsi ilegal merebak sebagai kasus fenomena gunung es di Indonesia.  Mencermati kurikulum 2013 yang ditujukan kepada siswa SMP dan Sekolah Menengah Atas (SMA), pendidikan karakter perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) termasuk pendidikan tentang bahaya seks bebas telah dimuat dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (penjasorkes). Urgensi upaya menekan angka aborsi terselubung di kalangan remaja dilaksanakan salah satunya dengan pendidikan seks berbasis karakter PHBS di sekolah yang semestinya terangkum dalam rangkaian pendidikan moral yang dimuat dalam agama, pengetahuan kesehatan reproduksi dari ilmu pengetahuan alam, kemampuan berkomunikasi dengan teman sebaya dari bahasa serta pengetahuan PHBS dari penjasorkes misalnya. Pendidikan seks secara holistik dan terpadu tersebut menjadikan pengetahuan seks yang diperoleh siswa dapat tersusun dari berbagai visi keilmuan akan menghantarkan siswa menghindari tindakan aborsi sebagai salah satu resiko dari perilaku seks bebas.

Downloads

Published

2013-07-14

Issue

Section

Seminar Nasional MIPA