DRY LAB SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN MUTU PRAKTIKUM
Abstract
AbstrakPraktikum adalah subsistem yang merupakan kegiatan terstruktur dan terjadwal yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menguasai keterampilan tertentu yang berkaitan dengan suatu pengetahuan. Karena kompetensi yang hendak dicapai oleh suatu kegiatan praktikum tergolong dalam ranah psikomotor maka kegiatan praktikum khususnya di laboratorium mutlak harus dilakukan. Namun kenyataannya, beberapa kegiatan praktikum di laboratorium sering kali tidak seluruhnya dapat dipraktekan oleh para peserta didik. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti biaya, waktu, Sumber Daya Manusia, dan sarana dan prasarana. Sementara itu, kemajuan teknologi di bidang informasi dan komunikasi memungkinkan dikembangkan beberapa program yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif untuk meningkatkan mutu kegiatan praktikum di laboratorium. Salah satunya adalah program Dry Lab. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan pemanfaatan Dry Lab sebagai alternatif peningkatan mutu kegiatan praktikum. Dry Lab merupakan praktikum yang dilakukan secara virtual dengan simulasi melalui komputer. Dengan demikian, Dry Lab dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Pengembangan Dry Lab hendaknya bersinergi dengan kegiatan praktikum Wet Lab sehingga dapat meningkatkan mutu dari kegiatan praktikum itu sendiri. Selain itu, pengembangan Dry Lab sebaiknya ditujukan untuk kegiatan praktikum yang tidak dapat dilaksanakan secara Wet Lab karena alasan tertentu, seperti biaya, waktu, sumber daya manusia, alat, dan sarana dan prasarana. Begitu pula dengan desain materinya harus mencerminkan kegiatan pelaksanaan praktikum sesungguhnya meskipun dirancang secara virtual dengan simulasi melalui komputer.
Published
2012-12-15
Issue
Section
Seminar Nasional MIPA