PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN BANJIR DI KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI

Penulis

  • Luh Putu Widiasih Universitas Pendidikan Ganesha
  • I Gst Ngr Yoga Jayantara Universitas Pendidikan Ganesha
  • I Gede Yudi Wisnawa Universitas Pendidikan Ganesha

DOI:

https://doi.org/10.23887/em.v3i1.51831

Kata Kunci:

Lokasi Rawan Banjir, Banjir, Kecamatan Sukasada

Abstrak

Banjir merupakan bencana yang terjadi di daerah yang memiliki cekungan dan curah hujan yang tinggi. Penyebab terjadinya banjir adalah perubahan fungsi tutupan lahan, penurunan permukaan tanah, besarnya volume debit air sungai, drainase yang kurang dalam atau sempit, curah hujan yang tinggi, dan bertambahnya bangunan-bangunan yang mengambil alih fungsi lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desa mana saja yang tergolong dalam daerah rawan bencana banjir di Kecamatan Sukasada. Variable – vatiabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah curah hujan, kemiringan lereng, elevasi, penggunaan lahan, dan bentuk lahan. Dalam proses identifikasi daerah rawan banjir ini, menggunakan metode skoring dan pembobotan dengan memberikan nilai skor dan bobot pada masing-masing parameter, kemudian melakukan analisis tumpang tindih (overlay) pada Peta Curah Hujan, Kemiringan Lereng, Penggunaan Lahan, Elevasi, Bentuk Lahan serta Peta Administrasi Kecamatan Sukasada, sehingga mendapatkan 3 klasifikasi kerawanan banjir yaitu, kelas yang berkategori kurang rawan banjir, rawan banjir, dan sangat rawan banjir

Referensi

Adam Suseno dan Ricky Agus T, 2012, Penggunaan Quantum GIS Dalam Sistem Informasi Geografis, Quantum GIS, Bogor.

Aronoff.1989. Geographic Information Sistem: A Management Perpective Otawa, Canada: WDL Publicaton. DOI: https://doi.org/10.1080/10106048909354237

Aziz, Lukman & Rochman, Ridwan. 1977. Peta Tematik. Bandung : Departemen Geodesi, Institut Teknologi Bandung.

Barus B. 2005. Kamus SIG (Sistem Informasi Geografis) dengan 128 Diagram. Bogor: Studio Teknologi Informasi Spasial.

Barus B, Wiradisastra U. S. 2000. Sistem Informasi Geografi – Sarana Manajemen Sumberdaya. Bogor: Laboratorium Penginderaan Jauh dan Kartografi, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

BAKOSURTANAL. (2005). Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional.

BPS Buleleng. 2019. Kecamatan Sukasada Dalam Angka 2019

DAI, 2007, Panduan Pemetaan Partisipatif, Environmental Services Program, Malang

Darmawan, Kurnia, Hani’ah, Andri Suprayogi. 2017 “Analisis Tingkat Kerawanan Banjir Di Kabupaten Sampang Menggunakan Metode Overlay Dengan Scoring Berbasis Sistem Informasi Geografis”. Dalam Jurnal Geodesi Undip Volume 6 No. 1 Thn 2017. Semarang: Universitas Diponegoro.

Hasan, M. Fuad, Analisis Tingkat Kerawanan Banjir Di Bengawan Jero Kabupaten Lamongan. Skripsi, Universitas Negeri Surabaya, 2015

Haryani, Nanik Suryo, Any Zubaidah, Dede Dirgahayu, Hidayat Fajar Yulianto, Junita Pasaribu. 2012. “Model Bahaya Banjir Menggunakan Data Pengindraan Jauh di Kabupaten Sampang”. Dalam Jurnal Penginderaan Jauh volume 9 No.1 Juni 2012 (hal 52-66). Peneliti Pusat Pengindraan Jauh-LAPAN.

ICA. (1973). International Cartographic Association

Jayantara, I Gst Ngr Yoga. 2020. Implementasi Qgis Untuk Mengestimasi Kerugian Ekonomi Akibat Banjir Di Kabupaten Semarang. Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Ganesha

Matondang, J.P., 2013. Analisis Zonasi Daerah Rentan Banjir Dengan Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis. Unversitas Diponegoro. Semarang.

Mistra. 2007. Antisipasi Rumah di Daerah Rawan Banjir. Depok :Penebar Swadaya.

Mu’minin, Muh. Sholikhul. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Identifikasi Daerah Rawan Bencana Banjir Di Kabupaten Gresik. Tugas Akhir (tidak diterbitkan) Jurusan Survei dan Pemetaan (D3) Universitas Pendidikan Ganesha, 2017.

Ningsih, Dwi Handayani Untari. 2012. “Metode Thiessen Polygon untuk Ramalan Sebaran Curah Hujan Periode Tertentu pada Wilayah yang Tidak Memiliki Data Curah Hujan”. Dalam Jurnal Teknologi Informasi Dinamik Volume 17 No. 2 hal (152-163). Informatic Engineering Department, Faculty Information Technology, Stikubank University

Paimin, Sukresno, Pramono, Irfan Budi. 2009. Teknik Mitigasi dan Tanah Longsor.

Balikpapan: Teopenbos International Indonesia Programme.

Putra, Nizar Setya Pratama. Pemetaan Lokasi Rawan Bencana Banjir Berbasis

Sistem Informasi Geografis Di Kota Singaraja. Tugas Akhir (tidak diterbitkan) Jurusan Survei dan Pemetaan (D3) Universitas Pendidikan Ganesha, 2019.

Sandy, I Made. 1972. Esensi Kartografi. Jakarta : Direktorat Jenderal Agraria.

Seyhan, Ersin. 1990. Dasar-Dasar Hidrologi. Terjemahan Sentot Subagyo. Fundamentals of Hidrologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Sinaga, Maruli S. 1995. Pengetahuan Peta. Jogjakarta : Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.

Sitepu, Imanuel, . 2017 “Analisis Aspek Morfologi Jalan (Layout Of Streets)

Kota Semarang Terhadap Pertumbuhan Tata Ruang Dan Wilayah Menggunakan Metode Digitasi Citra Resolusi Tinggi Dan Sistem Informasi Geografis” Dalam Jurnal Geodesi Undip Volume 6 No. 1 Thn 2017. Semarang: Universitas Diponegoro.

Susila, I Putu Darma, Pemetaan Tingkat Kerawanan Banjir di Desa Pancasari Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. Tugas Akhir Jurusan Geografi, Survei dan Pemetaan (D3) Universitas Pendidikan Ganesha, 2020.

Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta:

ANDI Offset.

Suherlan, Zonasi Tingkat Kerentanan Banjir Kabupaten Bandung. Bogor, 2001.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana.

Diterbitkan

2022-03-30

Cara Mengutip

Luh Putu Widiasih, I Gst Ngr Yoga Jayantara, & I Gede Yudi Wisnawa. (2022). PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN BANJIR DI KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI. Jurnal ENMAP, 3(1), 45–55. https://doi.org/10.23887/em.v3i1.51831