Pemetaan Permukiman Kumuh Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) Di Kota Singaraja

Penulis

  • Ni Putu Wira Kristyani Universitas Pendidikan Ganesha
  • I Gede Yudi Wisnawa Universitas Pendidikan Ganesha
  • I Gede Budiarta Universitas Pendidikan Ganesha

DOI:

https://doi.org/10.23887/enmap.v4i1.62013

Kata Kunci:

Pemetaan, Permukiman Kumuh, SIG

Abstrak

Permasalahan kekumuhan di perkotaan tidak mudah untuk diatasi. Kota Singaraja merupakan wilayah sentral bisnis distrik yang memiliki perkembangan pembangunan tinggi, dikarenakan adanya pertumbuhan penduduk yang mampu meningkatkan kebutuhan lahan sehingga berdampak terhadap permukiman menjadi kumuh, untuk itu perlunya penelitian mengenai tingkat kekumuhan di Kota Singaraja, yang bertujuan untuk memetakan tingkat kekumuhan permukiman di Kota Singaraja, mengetahui dampak, dan memberikan solusi atas kekumuhan di Kota Singaraja. Data penelitian ini diperoleh dari survei lapangan secara primer dan sekunder dan menggunakan analisis pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini berupa peta permukiman kumuh di Kota Singaraja yang berisikan informasi mengenai kategori tingkat kumuh sedang di Kelurahan Kampung Anyar, kumuh ringan di Kelurahan Kampung Baru dan Penarukan, selain kelurahan tersebut merupakan bukan kumuh. Kekumuhan permukiman di Kota Singaraja berdampak pada zona perdagangan jasa dan zona sempadan pantai, sehingga penelitian ini dapat memberikan informasi kepada Lembaga mayarakat setempat agar bisa di perhatikan dan ditata kembali

Referensi

Ahaliki, Budiyanto. (2020). Pemetaan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting. Jurnal Informasi, Volume 2, Nomor (2), 63-72. DOI: https://doi.org/10.37905/jji.v2i2.7308

Ambarwati, Wiwik dan Yar Johan. (2016). Sejarah dan Perkembangan Ilmu Pemetaan. Jurnal Enggano, Volume 1 Nomor (2), 80-81. DOI: https://doi.org/10.31186/jenggano.1.2.80-82

Bainamus, Misia Dispa., Ernawati., & Purwandari, Edina Putri. (2017). Identifikasi Kualitas Permukiman Kumuh Menggunakan Metode Case Base Reasoning dan Fuzzy K - Nearest Neighbor di Kelurahan Kota Bengkulu. Jurnal Pseudocode, Volume 4, Nomor (1), 61-71. DOI: https://doi.org/10.33369/pseudocode.4.1.61-71

Bapeda Kabupaten Grobokan. (2013). Tentang Peta dan Pemetaan. https://bappeda.grobogan.go.id/berita/serba-serbi/112-tentang-peta-dan-pemetaan. Diakses pada 30 November 2021.

Bitar. (2021). Pengertian Peta. https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-peta. Diakses pada 3 Desember 2021.

BPS Kabupaten Buleleng. (2020). Kecamatan Buleleng dalam Angka. Singaraja: BPS Kabupaten Buleleng.

Dyah, Nur Rochmah dan Efawan Retza Arsandy. (2015). Sistem Informasi Geografis Tempat Praktek Spesialis di Provinsi D.I, Yogyakarta Berbasis Web. Jurnal Informasi Mulawarman, Volume 10 Nomor (1), 65-67. DOI: https://doi.org/10.30872/jim.v10i1.22

Kania. (2019). BAB III Metode Penelitian. http://repositori.unsil.ac.id/190/5/BAB %203%20YONA.pdf. Diakses pada 15 Januari 2022.

Krisandriyana, M., Astuti, W., dan Fitri. (2019). Faktor yang Mempengaruhi Keberadaan Kawasan Permukiman Kumuh di Surakarta. Jurnal Desa-Kota, Volume 1 Nomor (1), 24-33. DOI: https://doi.org/10.20961/desa-kota.v1i1.14418.24-33

Nursyahbani, Raisya dan Pigawati. (2015). Kajian Karakteristik Kawasan Permukiman Kumuh di Kampung Kota. Jurnal Teknik PWK, Volume 4 Nomor (2), 267-281.

Peraturan Bupati Nomor 5 Tahun 2021. Tentang Rencana Detail Tata Ruang Perkotaan Singaraja Tahun 2021-2041. Singaraja: Bupati Buleleng.

Peraturan Mentri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2018. (2018). Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh. Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum.

Peraturan Mentri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2008. (2008). Tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum.

Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 18/PRT/M/2007. (2007). Tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Prihatmaji, Yulianto Purwono., P, Wahyu Adi., & Rahman, Faisal. (2013). Penyuluhan dan Pemetaan Lokasi Rumah. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Volume 2 Nomor (1), 20-22.

Putra, Mahardika Noor Rahmadana., Fakhri, Muhammad., & Furoida, Khusna. (2019). Sistem Informasi Geografi Untuk Pemetaan Kawasan Kumuh di Desa Pabelan Kecamatan Kartasura. Jurnal URECOL, 398.

Sastanti, Silvia Yolanda dan Charitas Fibriani. (2019). Analisis Tingkat Permukiman Kumuh Menggunakan Metode AHP Berbasis SIG. Jurnal Sistem Informasi, Volume 6, Nomor (2), 115-123. DOI: https://doi.org/10.30656/jsii.v6i2.1093

Shahab, Abdullah Fikri. (2021). Mengatasi Kepadatan Penduduk dengan Rumah Susun. https://www.indonesiana.id/read/145378/mengatasi-kepadatan-penduduk-dengan-rumah-susun. Diakses pada 29 Juni 2022

Sugito, Nanin Trianawati dan Sugandi, Dede. (2015). Urgensi Penentuan dan Penegakan Hukum Kawasan Sempadan Pantai. Jurnal Geografi Gea. DOI: https://doi.org/10.17509/gea.v8i2.1703

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

UN-Habitat. (2007). What are slums and why do they exist? https://www.preventionweb.net/files/1700_462551419GC202120What20are20slums.pdf. Diakses pada 21 Juli 2022

UN-Habitat dan UNESCAP. (2018). Perumahan Bagi Kaum Miskin di Kota-kota Asia. https://www.unescap.org/sites/default/files/PERUMAHAN-BAGI-KAUM-MISKIN_PERUMAHAN-UNTUK-MBR.pdf. Diakses pada 21 Juli 2022.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011. Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. 2011. Jakarta: Kementrerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.

Vitianingsih, Anik Vega., Shanty, Ratna Nur Tiara,. Dita Prawita., & Kristanto, Titus. (2016). Pemetaan Kawasan Permukiman Kumuh di Kabupaten Mojokerto Berbasis Webmap. Jurnal JAIIT, Volume 1, Nomor (1), 16-23 DOI: https://doi.org/10.52435/jaiit.v1i1.8

File Tambahan

Diterbitkan

2023-03-31

Cara Mengutip

Ni Putu Wira Kristyani, I Gede Yudi Wisnawa, & I Gede Budiarta. (2023). Pemetaan Permukiman Kumuh Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) Di Kota Singaraja. Jurnal ENMAP (Environment and Mapping), 4(1), 33–39. https://doi.org/10.23887/enmap.v4i1.62013