BAKTERIAL VAGINOSIS: ETIOLOGI, DIAGNOSIS, DAN TATALAKSANA

Authors

  • Putu Sudarsana Universitas Pendidikan Ganesha
  • Ketut Suardana Universitas Pendidikan Ganesha
  • I Gusti Agung Mirah Puspitayani Universitas Pendidikan Ganesha
  • Ni Luh Kadek Alit Arsani Universitas Pendidikan Ganesha

DOI:

https://doi.org/10.23887/gm.v2i2.51947

Keywords:

Bakterial vaginosis, Etiologi, diagnosis, tatalaksana

Abstract

Bakterial Vaginosis merupakan salah satu infeksi vagina yang paling sering terjadi pada wanita usia reproduksi. Bakterial vaginosis sering menunjukkan prevalensi yang tinggi, kejadian yang berulang disertai dengan komplikasi, sehingga membuat BV menjadi permasalahan global.  Etiologinya yaitu adanya perubahan ekologi vagina yang ditandai dengan pergeseran keseimbangan flora normal vagina dimana dominasi Lactobacillus digantikan oleh bakteri anaerob.

Pergantian Lactobacillus spp. ini menyebabkan penurunan konsentrasi hidrogen peroksidase (H2O2) yang umumnya ditandai dengan produksi sekret vagina yang banyak, berwarna abu-abu hingga kuning, tipis, homogen, berbau amis dan terdapat peningkatan pH. Penegakan diagnosis balterial vaginosis dilakukan berdasarkan kriteria amsel. Metodologi penelitian ini merupakan penelitian dalam bentuk tinjauan Pustaka yang diambil dari berbagai sumber selama 10 tahun terakhir.

References

Coudray M, Madhivanan P. Bacterial vaginosis—A brief synopsis of the literature. European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology. 2020;245:143-148.

Jahic M, Mulavdic M, Nurkic J, Jahic E, Nurkic M. Clinical Characteristics of Aerobic Vaginitis and Its Association to Vaginal Candidiasis, Trichomonas Vaginitis and Bacterial Vaginosis. Medical Archives. 2013;67(6):428.

Kaambo E, Africa C, Chambuso R, Passmore J. Vaginal Microbiomes Associated With Aerobic Vaginitis and Bacterial Vaginosis. Frontiers in Public Health. 2018;6.

Manuputty A, Matodiharjo S. The Profile of Bacterial Vaginosis in Academic Hospital Surabaya: A Retrospective Study. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. 2020;32(2):141.

M.M. R. Clinical And Epidemiological Features Of Bacterial Vaginosis. The American Journal of Medical Sciences and Pharmaceutical Research. 2020;02(08):140-145.

Muzny C, Taylor C, Swords W, Tamhane A, Chattopadhyay D, Cerca N et al. An Updated Conceptual Model on the Pathogenesis of Bacterial Vaginosis. The Journal of Infectious Diseases. 2019;220(9):1399-1405.

Nelson M. Clinical diagnosis of bacterial vaginosis. The American Journal of Emergency Medicine. 1987;5(6):488-491.

Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. 2nd ed. Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia; 2017.

Redelinghuys M, Geldenhuys J, Jung H, Kock M. Bacterial Vaginosis: Current Diagnostic Avenues and Future Opportunities. Frontiers in Cellular and Infection Microbiology. 2020;10.

Rosita F, Dewi P, Aliwardani A. Pencegahan dan Manajemen Vaginosis Bakterial. Cermin Dunia Kedokteran. 2022;49(1):23.

Rosita R. Analisis Pengaruh Pemeriksaan Bacterial Vaginosis (BV) terhadap Kejadian Persalinan Preterm. Jurnal Sehat Masada. 2021;15(2):207-217.

Soper D. Bacterial vaginosis and surgical site infections. American Journal of Obstetrics and Gynecology. 2020;222(3):219-223.

Trilisnawati D, Izazi Hari Purwoko, Mutia Devi, Suroso Adi Nugroho, Fitriani, Theresia L. Toruan. Etiology, Diagnosis, and Treatment of Leukorrhea. Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research. 2021;5(6):571-590.

Waheed A, Yasmeen H, Shami N. BACTERIAL VAGINOSIS. The Professional Medical Journal. 2015;22(08):989-995.

Wielgoś M, Pietrzak B. Bacterial vaginosis: diagnosis and treatment. Menopausal Review. 2012;5:356-363.

Downloads

Published

2022-09-30

Issue

Section

Articles