TINJAUAN PUSTAKA : ALERGI SUSU SAPI

Penulis

  • I Gusti Ngurah Kurnia Ary Wiartika Universitas Pendidikan Ganesha
  • Ida Ayu Putu Purnamawati Universitas Pendidikan Ganesha

DOI:

https://doi.org/10.23887/gm.v3i1.59104

Kata Kunci:

Anak, Protein Susu Sapi, Alergi

Abstrak

Air susu ibu (ASI) adalah makanan yang baik untuk bayi. Namun pada kondisi tertentu karena suatu indikasi medis, bayi tidak diperbolehkan untuk memperoleh ASI sehingga diperlukan susu formula. Susu formula yang direkomendasikan sebagian besar berasal dari susu sapi, namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan anak mengalami alergi akibat mengkonsumsi susu sapi. Alergi susu sapi (ASS) merupakan reaksi yang tidak diinginkan yang diperantarai secara imunologis terhadap protein susu sapi. ASS  biasanya dikaitkan dengan reaksi hipersensitivitas tipe 1 yang diperantarai oleh Imunoglobulin E. Namun demikian ASS dapat juga diakibatkan oleh reaksi imunologis yang tidak diperantarai oleh Imunoglobulin E ataupun proses gabungan antara keduanya. ASS dapat menyebabkan beragam gejala dan keluhan dan tidak memiliki gejala yang khas, Gejala yang umum yang dapat terjadi antara lain pada gastrointestinal (50-60%), kulit (50-60%), dan sistem respirasi (20-30%). Gejala ini biasanya muncul sebelum usia 1 bulan dan muncul dalam 1 minggu setelah mengkonsumsi protein susu sapi. Setelah diagnosis ASS ditegakan, prinsip utama dalam tatalaksana alergi susu sapi adalah dengan menghindari susu sapi dan turunannya sambil mempertahankan diet bergizi dan seimbang untuk bayi dan ibu menyusui sehingga dapat dicegahnya komplikasi yang tidak diinginkan seperti dapat menyebabkan kondisi hipersensitivitas yang berat yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak.

Referensi

Rahmi P. Peran Nutrisi Bagi Tumbuh dan Kembang Anak Usia Dini. Pus J UIN Ar-Raniry (Universitas Islam Negeri). 2020;15:274–82.

Siregar SP. Alergi Makanan pada Bayi dan Anak. Sari Pediatr. 2016;3(3):168.

Zubir et al. Patofisiologi alergi makanan. J Dep Ilmu Penyakit Dalam RSHAdam Malik Medan. 2015;1–9.

Sumadiono, Munasir Z, Bharlianto W, Muktiarti D, Juffrie M, Hegar B, et al. Diagnosis dan Tata Laksana Alergi Susu Sapi. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2014. 1–32 p.

Da Silva PHF, Oliveira VCD, Perin LM. Cow’s milk protein allergy and lactose intolerance [Internet]. Raw Milk: Balance Between Hazards and Benefits. Elsevier Inc.; 2018. 295–309 p.

Sánchez-Valverde F, Etayo V, Gil F, Aznal E, Martínez D, Amézqueta A, et al. Factors Associated with the Development of Immune Tolerance in Children with Cow’s Milk Allergy. Int Arch Allergy Immunol. 2019;179(4):290–6.

De Schryver S, Mazer B, Clarke AE, St. Pierre Y, Lejtenyi D, Langlois A, et al. Adverse Events in Oral Immunotherapy for the Desensitization of Cow’s Milk Allergy in Children: A Randomized Controlled Trial. J Allergy Clin Immunol Pract. 2019;7(6):1912–9.

Dina, Sumadiono, Muktiarti, Budi RS, Lily I, Ketut DKW, et al. Rekomendasi Pencegahan Primer Alergi. UKK Alergi Imunol IDAI. 2015;6–19.

Pedrosa M, Prieto-García A, Sala-Cunill A, Caballero T, Baeza ML, Cabañas R, et al. Management of angioedema without urticaria in the emergency department. Ann Med. 2014;46(8):607–18.

Dzuilfikar DLH. Tatalaksana Alergi Obat pada Anak di Unit Gawat Darurat. Dep Ilmu Kesehat Anak UNPAD. 2012;4–20.

IDAI. Pedoman Pelayanan Medis. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta; 2011.

SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUP Sanglah. Pedoman Pelayanan Medis Ilmu Kesehatan Anak. 2015;17–8.

SL M, Bramono K W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin [Internet]. Jakarta: Badan Penerbit FK UI; 2019.

SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUP Sanglah. Panduan Praktik Klinis SMF Ilmu Kesehatan Anak. In Denpasar: RSUP Sanglah Denpasar; 2017.

Schrum D, Mendelson LM. Allergy and immunology. Complicat Pediatr Otolaryngol. 2005;179–97.

Diterbitkan

2023-05-12

Terbitan

Bagian

Articles