PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.23887/ika.v15i2.20191Abstrak
Pegembangkan instrumen penilaian difokus pada keterampilan berpidato dengan teknik ekstemporan dan teknik menghafal. Penelitian ini dilakukan di empat sekolah menengah pertama yang berada di wilayah Singaraja. Sampel siswa yang digunakan sebanyak 280 siswa dan guru Bahasa Indonesia sebanyak 16 orang. Pengambilan data dilakukan dengan cara meminta bantuan guru mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah tempat meneliti untuk menggunakan rubrik penilaian berpidato yang dikembangkan dalam menilai keterampilan berpidato siswa.
Tahapan uji instrumen penilaian kinerja keterampilan berbicara sebagai berikut; Pertama, hasil uji pakar menunjukkan, semua butir dari dua instrumen yang dikembangkan adalah relevan. Sehingga ketika hasil uji pakar ini dihitung dengan rumus Gregory ditemukan bahwa Validitas Content (VC) dari kedua instrument tersebut sama dengan 1,00. Kedua, analisis validitas butir instrumen dilakukan menggunakan rumus product moment dalam taraf signifikansi 5% dengan rtabel 0,178 ; ditemukan bahwa semua butir pada kedua instrumen penilaian berpidato tersebut adalah valid. Ketiga, perhitungan berikutnya ialah menghitung reliabilitas butir. Peneliti menggunakan rumus Alpha Cronbach untuk menghitung reliabilitas butir. Hasil perhitungan reliabilitas butir menunjukkan bahwa instrumen berpidato dengan teknik ekstemporan diperoleh hasil r = 0,663, dan instrumen berpidato dengan teknik menghafal diperoleh hasil r = 0,701. Keempat, untuk uji reliabilitas antarrater, data dihitung dengan formula C. Hoyt. Hasil yang diperoleh ialah r=0,911 untuk instrumen berpidato dengan teknik ekstemporan dan r = 0,927 untuk instrumen berpidato dengan teknik menghafal hal tersebut menunjukkan konsistensi reliabilitas antarrater tinggi. Kelima, kepraktisan penggunaan instrumen di analisis dengan T skor. Hasil perhitungan statistik untuk kedua instrument menunjukkan T= 50 yang berarti kedua instrumen tersebut tergolong praktis