MUATAN NILAI DALAM TRADISI PELA GANDONG DI MALUKU TENGAH
DOI:
https://doi.org/10.23887/jabi.v3i1.35003Kata Kunci:
Filsafat, Nilai, Tradisi, Pela Gandong, MalukuAbstrak
Artikel ini mendiskusikan muatan nilai dalam tradisi pela gandong di Maluku Tengah. Apa saja nilai yang terkandung dalam tradisi Pela Gandong? Bagaimana perkembangannya secara sosio-historis? Apa relevansi dari muatan nilai-nilai Pela Gandong terhadap konteks masyarakat Maluku Tengah kontemporer. Penulis berusaha menjawab pertanyaan tersebut menggunakan perspektif Filsafat Nilai dan Filsafat Kebudayaan. Penulisan ini merujuk kepada sumber kepustakaan (bibliography research) dengan mengacu pada sumber kepustakaan ilmu antropologi budaya dan sejarah yang mendeskripsikan tradisi Pela Gandong. Artikel ini mencakup tiga bagian: bagian pertama berusaha mengurai konteks sosio-kultural masyarakat Maluku Tengah. Konteks masyarakat Maluku tengah yang dilanda konflik identitas pada tahun 1999 yang resolusinya bersumber dari nilai-nilai luhur dalam tradisi Pela Gandong. Bagian kedua meninjau Pela Gandong dari objek formal filsafat nilai. Dimensi nilai dalam hirarki nilai tradisi Pela Gandong ada pada nilai spiritual dan nilai vital. Bagian terakhir merupakan kontekstualisasi konsepsi Pela Gandong sebagai pegangan nilai sekaligus carra pandanga dunia yang menentukan praktik kehidupan masyarakat Maluku.
Referensi
Bakker, Anton, 1995. Antropologi Metafisik, Kanisius, Yogyakarta.
Bakker, J.W.M, 1984. Filsafat Kebudayaan: sebuah pengantar, Kanisius. Yogyakarta.
Bartels, Dieter, 1989. Moluccans in exile: a struggle for ethnic survival, centre for study of social conflict, faculty of social sciences university of leiden, Utrecht.
______________, 2019. Di Bawah Naungan Gunung Nunusaku. Gramedia. Jakarta.
Dewey, John, 1998. Budaya dan Kebebasan: ketegangan Antara kebebasan individu dan aksi kolektif, diterjemahkan oleh A. Rahman Zainuddin, Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Hehanussa, JMN, 2009. Pela dan Gandong: Sebuah Model Kehidupan Bersama. Gema Teologi. Vol.33. No.1
Koentjaraningrat, 2004. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, Gramedia, Jakarta.
--------------------,2005. Pengantar Antropologi I, Pt RIneka Cipta, Jakarta.
Leirissa, R.Z, 1982. Maluku Tengah di Masa Lampau, Arsip Nasional Republik Indonesia, Jakarta.
Masringor, J, 2017. Pela Gandong Sebagai Sarana Penyelesaian Konflik. Jurnal Perspektif vol 22. No 1.
Notonegoro, 1995. Pancasila secara Ilmiah Populer, Bumi Aksara, Jakarta.
Ruhulessin, John, 2019. Paradigma Etika Publik dalam Kearifan Lokal Pela. Jurnal Fisafat UGM, Vol. 29. No 2.
Snijders, Adelbert, 2004. Antropologi Filsafat Manusia: Paradoks dan Seruan, Kanisius., Yogyakarta.
Tutuhatumewa, A R, 2010. Budaya Pela di Maluku: Sebuah Model Komunikasi Antar Budaya dan implikasinya bagi Pengolahan konflik antar masyarakat, dalam Jurnal Ilmu-ilmu sosial “Badati”. Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik UKIM, Ambon.
Van Peursen. 2003, Menjadi Filsuf: Suatu Pendorong ke Arah Berfilsafat Sendiri, diterjemahkan oleh Fitra Salam, dari buku “Wegwijs in de Wijsbegeerte: Een Aansporing tot Zelf Filosoferen”, CV. Qalam, Yogyakarta.