ANALISIS NILAI YANG TERKANDUNG DALAM KEARIFAN LOKAL UPACARA KEMATIAN SUKU TIONGHOA HAKKA DI KOTA SINGKAWANG, KALIMANTAN BARAT
DOI:
https://doi.org/10.23887/jabi.v5i2.61112Kata Kunci:
kearifan lokal, suku tionghoa, upacara kematianAbstrak
Setiap suku tentunya memiliki kearifan lokal tersendiri seperti suku Chinese atau yang lebih dikenal sebagai suku Tionghoa yang banyak bermukim di daerah perkotaan, seperti di Kota Singkawang. Suku Tionghoa khususnya kelompok hakka memiliki banyak kebudayaan sebagai bentuk kearifan lokal salah satunya upacara kematian. Seiring perkembangan zaman, banyak orang suku hakka tidak melaksanakan upacara kematian ini atau hanya melakukan sebagian tahapan saja dikarenakan kekurangan biaya. Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti terdorong untuk meneliti tentang bagaimana tahapan upacara kematian orang suku hakka secara lengkap serta nilai yang terkandung di setiap tahapannya. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan metode pengambilan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil menunjukan bahwa dalam budaya kematian, upacara penghormatan dilakukan sebagai bentuk bakti dan kasih sayang terakhir bagi orang yang meninggal. Artikel ini menyimpulkan bahwa dalam budaya kematian, nilai berbakti dan hormat kepada orang tua sangat penting. Hal ini terlihat dalam pelaksanaan upacara kematian yang dilakukan oleh anak-anak sebagai bentuk bukti dari rasa bakti dan penghormatan kepada orang tua yang sudah merawat mereka, meskipun pelaksanaannya memerlukan proses yang panjang dan membutuhkan biaya yang besar.
Referensi
Alkadrie, J. F., Hanifa, G. F., & Irawan, A. C. 2017. Dinamika Diaspora Subkultur Etnik Cina di Kota Singkawang. Intermestic: Journal of International Studies, 1(2), 130. https://doi.org/10.24198/intermestic.v1n2.4
Aslan, A. 2017. Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Budaya Pantang Larang Suku Melayu Sambas. Jurnal Ilmu Ushuluddin, 16(1), 11. https://doi.org/10.18592/jiiu.v16i1.1438
Azis, A., & Jufri, M. 2018. Implementasi Nilai-Nilai Ajaran Tolotang Terhadap Masyarakat Lokal Wattang Bacukiki Kota Parepare. KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial Dan Keagamaan, 10(2), 23–41. https://doi.org/10.35905/kur.v10i2.590
Basuki, R. M. N., Saidi, A. I., & Mutiaz, I. R. 2016. Nilai dan Makna Kertas Uang dan Kertas Doa Dalam Ritus Kematian Etnis Tionghoa Indonesia. Jurnal Sosioteknologi, 15(2), 221–232. https://doi.org/10.5614/sostek.itbj.2016.15.02.5
Batubara, S. M. 2017. Kearifan Lokal dalam Budaya Daerah Kalimantan Barat (Etnis Melayu dan Dayak). Jurnal Penelitian IPTEKS, 91–104
Chandra, & Christiana, E. 2014. Pandangan Generasi Muda Hakka Terhadap. Jurnal Century, 119–133
Dewi, N. P. L. A. (2013). Ritual Kematian Sebagai Media Pendidikan Nonformal Guna Memperkuat Tindakan Sosial Menghormati Leluhur (Studi Kasus pada Etnis Cina di Lingkungan Widyasari Kelurahan Kampung Baru, Singaraja , Buleleng Bali). Jurusan Pendidikan Sejarah,, Universitas Pendiidiikan Ganesha Singaraja, 1
Faiz, A., Imas, K., & Purwati. 2020. Eksistensi Nilai Kearifan Lokal Kaulinandan Kakawihan Barudaksebagai Upaya Penanaman Nilai Jati Diri Bangsa. Jurnal Education and Development, 8(4), 27–30. http://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/view/2067
Feronica Lauren. 2012. Makna Prosesi Pemakaman Bagi Keluarga Duka Suku Hakka di Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo. In Universitas Negeri Jember
Haba, J. 2012. Etnisitas, Hubungan Sosial dan Konflik di Kalimantan Barat. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 14(1), 31–52
Ilma, A. akbar, & Bakthawar, P. 2020. Memaknai Upacara Kematian dalam Bingkai Lokalitas Budaya Indonesia: Studi Kasus Tiga Cerpen Pilihan Kompas. SULUK: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 2(1), 14–22. https://doi.org/10.15642/suluk.2020.2.1.14-22
Njatrijani, R. 2018. Kearifan Lokal Dalam Perspektif Budaya Kota Semarang Gema Keadilan Edisi Jurnal Gema Keadilan Edisi Jurnal. Gema Keadilan Edisi Jurnal 17, 5(September), 16–31
Rizki, F. S. 2012. Perkawinan Campuran Cina-Melayu di Kalimantan Barat. Perkawinan Campuran Cina–Melayu Di Kalimantan Barat
Santoo, O. D., & Devi, S. 2019. Bisnis di Balik Upacara Kematian Etnis Tionghoa di Surabaya 1967-1998. Lensa Budaya : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Budaya, 14(2), 23–34
Sumarmi, S. 2015. Local Wisdom of Osing People in Conserving Water Resources. KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture, 7(1), 43–51. https://doi.org/10.15294/komunitas.v7i1.3429
Tanggok, M. I. 2015. Agama dan Kebudayaan Orang Hakka di Singkawang: Memuja Leluhur dan Menanti Datangnya Rezeki
Ufie Agust. 2016. Mengonstruksi Nilai-nilai Kearifan Lokal (Local Wisdom) dalam Pembelajaran Muatan Lokal sebagai Upaya Memperkokoh Kohesi Sosial (Studi Deskriptif Budaya Niolilieta Masyarakat Adat Pulau Wetang Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku). Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 23(2), 79–89
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Yusawinur Barella, Aminuyati, Nurul Fahira, Maya Maulidya, Vhicka Cantika, Dea Tami Restu Bumi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.