Konsep Muku Ca Pu’u Neka Woleng Curup dan Implementasinya dalam Sila Persatuan Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.23887/jabi.v6i1.69939Kata Kunci:
implementasi, Muku Ca Pu’u Neka Woleng Curup, sila ketiga PancasilaAbstrak
Indonesia adalah negara yang unik di mana di dalamnya memiliki karakteristik budaya yang beragam seperti suku, ras, agama, dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Goet “Muku Ca Pu’u Neka Woleng Curup” dalam masyarakat Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur dengan Sila Ketiga Pancasila. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif untuk mengkaji secara detail terkait fenomena. Subjek penelitian yang dipilih adalah masyarakat Manggarai Timur yang kemudian dilakukan pengumpulan data melalui metode wawancara, dan observasi. Data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis. Hasil penelitian digunakan untuk menunjukkan bahwa peribahasa Muku Ca Pu’u Neka Woleng Curup secara aktif menerapkan nilai-nilai Sila Ketiga Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Manggarai Timur, dengan menjunjung tinggi semangat persatuan dan kerukunan antar-etnis, misalnya antara suku-suku. Selain itu, nilai-nilai lokal dan tradisi budaya mereka juga tetap terjaga. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana Sila Ketiga Pancasila dapat diimplementasikan dalam keragaman budaya Indonesia
Referensi
Bekker, J. W. M. Filsafat Kebudayaan: Sebuah Pengantar. Penerj. Dick Hartoko. Yogyakarta: Kanisius. 1984.
Nggoro Adi .M, Budaya Manggarai Selayang Pandang. Ende: PT Nusa Indah. 2013.
Vianey, W. Y.. Multikultural dan Prospek Dialog Lintas Budaya di Era Kebebasan Berekspresi. Bali: Pustaka Larasan. 2022.
Adon M. J. Folkways Lonto Leok Budaya Manggarai dalam terang pemikiran William Sumner tentang masyarakat sebagai kerjasama antagonistic. Journal of Education, Humaniora
and Social Sciences. Vol. 4. No. 1. 2021.
Agul K, Srinarwati, D. R., & Suhartono, S. Peran Nilai Persaudaraan Dalam Tradisi Kumpul Kope Terhadap Pelaksanaan Perkawinan Di Manggarai Desa Terong Kecamatan Satarmese. Seminar Nasional Hasil Riset Dan Pengabdian. 2022.
Budiono, H, Iju, E, & Widiatmoko, S. Peranan Kepala Adat Dalam Pelestarian Rumah Adat Mbaru Niang Di Kampung Wae Rebo Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur (Doctoral dissertation, Universitas Nusantara PGRI Kediri). 2020.
Bustan .F. Peran Tu'a Golo Sebagai Pemimpin Tertinggi Dalam Struktur Sosial Kelompok Etnik Manggarai Ditinjau Dari Perspektif Linguistik Kebudayaan (Doctoral dissertation, Udayana University). Journal linguistika Vol. 16. N o. 30. 2009.
Brata I. B.. Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa. Jurnal Bakti Saraswati Vol. 05. No. 01. 2016
Dana .I. W, Munawwarah, D., Riyanti, M. T., Abdullah, F., Azizan, A. T., Wardoyo, B. T., ... & . Syukur P. D. A. Penerapan Nilai Pancasila dalam Konteks Pembangunan Rumah Adat dan persatuan di Manggarai. Antropocene: Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora, Vol. 1 No. 1. 2021.
Domino P. Tantangan Inovasi Pendidikan Dan Budaya Di Manggarai, Skripsi, universitas Indonesia St. Paulus, Ruteng. 2015.
Helmon .S. Analisis Nilai Budaya Dan Kearifan Lokal Dalam Peribahasa Masyarakat Manggarai (Go’et): Kajian Antropolinguistik. In Seminar Internasional Riksa Bahasa. 2018
Niman, E. M. Kearifan Lokal Dan Upaya Pelestarian Lingkungan Alam. Jurnal pendidikan dan kebudayaan Missio. Vol. 11. No. 1. 2019.
Tejawati .N. L. P, & Erlin Jebaru, F. Dodo sebagai bentuk kearifan lokal untuk memelihara solidaritas sosial masyarakat Desa Meler Kecamatan Ruteng Kabupaten Manggarai. Journal Social Studies, Vol. 7. No 2. 2019.
Hatam , Feliks, https://www.floressmart.com/2017/10/18/muku-ca-puu-neka-woleng-curup-teu-ca-ambo-neka-woleng-lako, diakses pada Sabtu, 27 mei 2023, pukul 17. 30 WIB.
https://docs.google.com/document/d/1G4eMwlWv_ZlXsRX5FqcME8mM6D31aSif/edit
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Yuliano Bernardino, Armada Ryanto, Matias J. Adon
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.