Tradisi Memeakhon Batu Ojahan dalam Membangun Rumah Masyarakat Etnis Batak Toba di Humbang Hasundutan

Penulis

  • Friska Yani Natalia Hutasoit Universitas Negeri Medan
  • Natasya Poronika Panggabean Universitas Negeri Medan
  • Debiyanti Nahampun Universitas Negeri Medan
  • Lasenna Siallagan Universitas Negeri Medan
  • Ika Febriana Universitas Negeri Medan

DOI:

https://doi.org/10.23887/jabi.v6i2.79393

Kata Kunci:

radisi Memeakhon Batu Ojahan, masyarakat Batak Toba, Humbang Hasundutan, ritual pembangunan rumah

Abstrak

Tradisi Memeakhon Batu Ojahan merupakan ritual sakral dalam masyarakat Batak Toba di Humbang Hasundutan yang melekat pada proses pembangunan rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna mendalam dari tradisi tersebut, meliputi tahapan pelaksanaan, larangan, serta nilai-nilai filosofis, spiritual, dan sosial yang terkandung di dalamnya. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini melibatkan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tradisi Memeakhon Batu Ojahan bukan sekadar upacara peletakan batu pertama, tetapi merupakan simbol penciptaan, keberlanjutan, dan keseimbangan kehidupan. Ritual ini melibatkan doa, persembahan sesaji, dan partisipasi komunitas, yang melambangkan hubungan manusia dengan leluhur, alam, dan Tuhan. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya meliputi penghormatan terhadap tradisi, pentingnya keluarga dan komunitas, serta keharmonisan dengan alam. Tradisi ini tidak hanya memperkuat identitas budaya Batak Toba, tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk menjaga nilai-nilai luhur dan memperkuat ikatan sosial

Referensi

Ahimsa, Putu. 2012. “Pemikiran Strukturalisme Levi-Strauss: Sebuah Upaya Memahami Logika Budaya.” Jurnal Tamaddun 18(1): 93-103.

Aliman. 2020. Peletakan Batu Ojahan (Batu Pertama). https://www.ninna.id/peletakan-batu-ojahan-batu-pertama/. Diakses 3 Januari.

Harahap, N. (2020). Penelitian kualitatif.

Kusherdyana, R. 2020. Pengertian Budaya, Lintas Budaya, dan Teori yang Melandasi Lintas Budaya. Pemahaman Lintas Budaya SPAR4103/MODUL, 1(1), 1-63.

Janiarti, E. 2021. Tradisi marhaban dalam pembangunan rumah panggung pada masyarakat Desa Sambori Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima (Doctoral dissertation, UIN Mataram).

Napitupulu, N., Aritonang, E., & Silitonga, S. (2020, April). The Study about the Comparation between Batak Toba Traditional House in Huta Raja Samosir and Lumban Binanga Toba Samosir. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 452, No. 1, p. 012052). IOP Publishing.

Simanihuruk, M., & Sihombing, T. 2018. Increasing Tension: Toba Batak Value System and Direct Democracy Praxis in the Village Head Elections in Tapanuli Utara. Advanced Science Letters, 24(1), 471-474.

Sudarwani, M. M., & Priyoga, I. TOBA BATAK HOUSE OF HUTA BAGASAN IN JANGGA DOLOG VILLAGE RUMA BATAK TOBA DI HUTAN BAGASAN DESA JANGGA DOLOK.

Sugiyono, D. 2015. Metodologi penelitian kualitatif dan kuantitatif. Alfabeta.

Widyaningrum, L. (2016). Tradisi dan modernitas dalam kehidupan masyarakat jawa di desa sidomulyo kecamatan salawati kabupaten jepara. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora (JISH), 6(1), 1-18.

Diterbitkan

2024-09-30

Cara Mengutip

Hutasoit , F. Y. N., Panggabean, N. P., Nahampun, D. ., Siallagan , L. ., & Febriana , I. . (2024). Tradisi Memeakhon Batu Ojahan dalam Membangun Rumah Masyarakat Etnis Batak Toba di Humbang Hasundutan. Jurnal Adat Dan Budaya Indonesia, 6(2), 170–175. https://doi.org/10.23887/jabi.v6i2.79393

Terbitan

Bagian

Articles