POSKOLONIALITAS1 DI NEGARA DUNIA KETIGA
DOI:
https://doi.org/10.23887/jcs.v1i2.28760Abstract
Melalui berbagai gambaran mengenai Timur yang aneh dan mistis, tidak beradab dan barbar, Barat secara terus menerus mengkonstruksi sebuah wacana yang menempatkan Timur sebagai inferior dan Barat sebagai superior. Dengan cara ini, Barat tidak hanya ingin mendominasi dunia non-Barat melalui imperialisme secara politis dan militer, tetapi, setelah bangsa-bangsa terjajah non-Barat memperoleh kemerdekaannya, Barat ingin tetap menjajah non-Barat melalui konstruksi wacana yang dianggap sah dan representatif untuk menggambarkan dunia non Barat. Namun demikian, menancap kuatnya wacana Barat di kepala orang Timur, mengakibatkan interaksi sosial keduanya menghasilkan representasi identitas Timur yang mendua, membenci sekaligus mencintai. Membenci karena Barat dianggap sumber depersonalisasi dan demoralisasi, mencintai karena Barat adalah inspirasi untuk menuju tatanan dunia modern yang beradab.
Kata Kunci : Poskolonialitas, Identitas, Timur, Barat
References
Ashcroft, Bill, Griffiths, Garreth, and Tiffin, Helen (ed.) l995. The Postcolonial Studies Reader. London: Routledge.
Barker, Chris. 2000. Cultural Studies, Theory and Practice. London: Sage Publications.
Bhabha, Homi. K. l990. Nation and Narration, London: Routledge.
_______. l994. The Location of Culture, London: Routledge
Cote, Joost, dan Westerbeek, Loes (ed.) 2004. Recalling the Indies, Kebudayaan Kolonial dan Identitas Poskolonial. Yogyakarta: Syarikat.
Faruk. 1998: “Mimikri: Persoalan Post-Kolonial dalam Sastra Indonesia”. Makalah Seminar Pada an International Research Workshop University of Sydney.
_____. 2002. Novel-Novel Indonesia Tradisi Balai Pustaka 19201942. Yogyakarta: Gama Media.
Gandhi, Leela. 2001. Teori Poskolonial: Upaya Meruntuhkan Hegemoni Barat. Diterjemahkan oleh Yuwan Wahyutri dan Nur Hamidah. Yogyakarta: Qalam.
Hanafi, Hassan. 2000. Oksidentalisme, Sikap Kita Terhadap Tradisi Barat, (Pengantar Dr. Komaruddin Hidayat). Jakarta: Paramadina.
Hatley, Barbara l999. “Hibriditas, Otentisitas, dan Representasi Kewanitaan dalam Kesusastraan Indonesia Modern” ” dalam Sindhunata (ed.) Menjadi Generasi PascaIndonesia Kegelisahan Y.B. Mangunwijaya. Yogyakarta: Kanisius.
Kimmich, Dorothee, Renner, R.G., und Stiegler, Bernd. l996. Texte zur Literaturtheorie der Gegenwart. Stuttgart: Reclam
King, Richard. 2001. Agama, Orientalisme, dan Poskolonialisme (penerjemah Agung Prihantoro). Yogyakarta: Qalam
Lo, Jacqueline and Gilbert, Helen. l998. “Poscolonial Theory: Possibilities and Limitations”. Makalah pada an International Research Workshop. Sidney, May 23-31 l998.
Mehling, Franz N. l978. Knaurs Lexikon. München: Droemer Knaur.
Noor, Rusdian. 2002. “Mimikri dan Resistensi Radikal Pribumi terhadap Kolonialisme dalam Roman Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer”. Tesis S-2 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Poerwadarminta. l976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Said, Edward W. l996a. Orientalisme (penerjemah Asep Hikmat). Bandung: Pustaka
_____. l996b. Kebudayaan dan Kekuasaan. Membongkar Mitos Hegemoni Barat. Bandung: Mizan.
Sexl, Martin. 2004. Einfuehrung in die Literaturtheorie. Wien: WUV.
Slemon, Stephen. l995. “The Scramble for Post-colonialism” dalam Ashcroft, Bill, Griffiths, Garreth, and Tiffin, Helen (ed.) l995. The Postcolonial Studies Reader. London: Routledge.
Synnott, Anthony. 2003. Tubuh Sosial, Simbolisme, Diri dan Masyarakat. Dialihbahasakan oleh Yudi Susanto.Yogyakarta: Jalasutra.
Taylor, Jean Gelman. 2004. “Identitas yang Licin: Ras, Agama, dan Identitas di Jawa Pada Abad ke -17 dan 18”
dalam Cote, Joost, dan Westerbeek, Loes (ed.) 2004. Recalling the Indies, Kebudayaan Kolonial dan Identitas Poskolonial. Yogyakarta: Syarikat.
Teeuw, A. l970, Sastera Baru Indonesia,. Kuala Lumpur: University of Malaya Press.
_____ l980. Sastra Baru Indonesia I. Ende, Flores: Nusa Indah.
Willems, Wim. 2004. “Tidak Ada Langit Tempat Bernaung: Identitas Migran Kebangsaan Belanda dari Indonesia” dalam Cote, Joost, dan Westerbeek, Loes (ed.) 2004. Recalling the Indies, Kebudayaan Kolonial dan Identitas Poskolonial. Yogyakarta: Syarikat.
Westerbeek, Loes. 2004. “Sebuah Identitas Indies di Australia” dalam Cote, Joost, dan Westerbeek, Loes (ed.) 2004. Recalling the Indies, Kebudayaan Kolonial dan Identitas Poskolonial. Yogyakarta: Syarikat.