MODEL PENGEMBANGAN BUNGKER JEPANG SEBAGAI DESTINASI WISATA SEJARAH DI DESA KETAPANG, KECAMATAN KALIPURO, KABUPATEN BANYUWANGI
DOI:
https://doi.org/10.23887/jcs.v3i2.47053Abstract
Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi peninggalan sejarah Jepang yaitu Bungker. Namun peninggalan Bungker Jepang belum terinventarisasi dan belum dapat dikembangkan menjadi objek wisata sejarah. Tujuan dalam penelitian ini, Pertama: inventarisi Peninggalan Bangker dan Gua Jepang, Kedua: Model Pengembangan Bungker jepang sebagai destinasi wisata sejarah. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif kualitatif. Metode Pengumpulan data Observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisi yang digunakan adalah Analisis SWOT. Hasil penelitian Keberadaan Bungker dan Gua Jepang berada di Desa Ketapang terdapat di Dusun Gunung Remuk dan Dusun Selogiri. Di Dusun Selogiri terdapat 2 yaitu bungker dan Gua KTP-WD 01 & KTP-WD 02 dan di Dusun Gunung Remuk terdapat 22 bungker dan Gua yaitu KTP-GNR 01 s.d KTP-GNR 22. Hasil analisis faktor internal dan analisis faktor eksternal bahwa pengembangan bungker sebagai destinasi wisata sejarah di kabupaten Banyuwangi memiliki peluang yang sangat baik. Model pengembangan Bungker sebagai objek Wisata sejarah adalah pariwisata terpadu dan berkelanjutan dengan fokus pada pengembangan kawasan wisata. Strategi pemasaran yang digunakan adalah model pemasaran terpadu dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki yang meliputi Sumberdaya arkeologi, sumberdaya alam, dan sumberdaya manusia dengan menggunakan media promosi online dan offline.