JEJAK RASA BALI UTARA: PERGULATAN DAN EKSISTENSI KOPI TRI SAKTI SINGARAJA 1980

Authors

  • Ni Luh Putri Wirautami Magister Pendidikan Sejarah Universitas Sebelas Maret

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jejak rasa kopi arabika yang dikembangkan oleh orang-orang Belanda di Bali utara sejak abad XVII. Kopi jenis ini pertama kali didatangkan dari Malabar India ke Batavia pada tahun 1696. Pada tahun 1711, kongsi dagang Belanda atau VOC berhasil mengekspor kopi hasil budidaya tanah Jawa ke Belanda. Selama periode 1725-1780, VOC juga berhasil memonopoli dan mendominasi perdagangan kopi dunia. Di Bali utara khususnya, jejak rasa arabika yang dibudidayakan sejak akhir abad XVII dirawat dan diawetkan dalam produk Kopi Tri Sakti Singaraja yang didirikan pada tahun 1980. saat ini telah berubah nama menjadi Buleleng Bali Coffe. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian sejarah yang terdiri dari Heuristik, Kritik Sumber / Verifikasi, Interpretasi dan Historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persaingan usaha dagang, khususnya produk kopi di Bali utara memperlihatkan pergulatan dan eksistensi tentang jejak rasa kopi arabika yang dirawat dan diawetkan melalui produk kopi Tri Sakti oleh Ketut Metriwati dilalui melalui proses yang sulit. Di tengah gempuran kopi varian robusta, kopi Tri Sakti tetap menjaga setia dengan arabika. Alasannya, mereka ingin menjaga jejak rasa kopi yang menyejarah pada diri orang Bali utara. Bahkan hingga pada generasi ketiga sekalipun, jejak rasa kopi arabika tetap kuat meskipun diramaikan dengan hadirnya berbagai macam varian kopi.

Downloads

Published

2022-10-19