Pemikiran Filsuf Barat Dan Islam Terhadap Konsep Dinamika Gerak
DOI:
https://doi.org/10.23887/jfi.v1i2.13990Abstrak
Gerak merupakan fenomena esensial pada segala sesuatu yang mewaktu, dalam hal ini apa pun yang termasuk dalam maujud material adalah identik dengan gerak itu sendiri. Namun, di dalam istilah filsafat, gerak mempunyai pengertian yang lebih luas, akan tetapi, harus diperhatikan bahwa di dalam istilah filsafat, tidak semua perubahan dapat disebut gerak. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk membahas pemikiran tokoh falsafat barat dan islam terhadap fenomena dinamika gerak dan implikasinya dalam pembelajaran fisika. Selanjutnya, akan dibahas bagaimana menyinergikan antara pemikiran sains dan islam. Metodologi penulisan artikel ini berdasarkan hasil kajian literatur sebelumnya yang relevan. Pemikiran filsuf barat dan islam pada pola berfikir mereka yang menjelaskan tentang fenomena gerak yang terjadi di tatanan alam semesta ini. Dapat dikatakan bahwa semua realitas pada dasarnya adalah dinamis. Karena selalu ada perubahan baik itu dipengaruhi faktor eksternal maupun bergerak dengan sendirinya. Terkait hubungan sains dan Islam berkaitan dengan alam dapat dipandang dalam dua hal, Pertama, Sains dalam kacamata alam sebagai kesatuan tunggal dengan segala bagiannya saling terkait satu sama lain. Kedua. Sains dimaksudkan untuk mendorong baik saintis maupun filsuf untuk merenungkan alam sebagai ciptaan TuhanReferensi
Al-Mandary, Mustamin,(ed.), Menuju Kesempurnaan Persepsi dalam Pemikiran Mulla Shadra, Makassar: Safinah, 2003 Akhyar, D. T. (1993). Sebuah Kompilasi Filsafat Islam, Semarang: DinaUtama. Collette, A. T., & Chiappetta, E. L. (1994). Science Intruction in the Middle and Secondary Schools (3rd ed) New York: Merril Fahham. A.M. (2004). Tuhan Dalam Filsafat ‘Allamah Thabathaba’I. Bandung: Teraju PT Mizan Publika. Farikhah, S. (2013). Perbandingan Teori Gerak Menurut Sadr al-Din al-Syirazi dan Isaac Newton. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo. Open Akses. http://eprints.walisongo.ac.id/1536/. Giancoli, D., & Douglas. (2001). FISIKA Jilid I, Jakarta: Erlangga
Hambali, S. (2012). Pengantar Ilmu Falak Menyimak Proses Pembentukan Alam Semesta, Banyu Wangi: Bismillah Publisher. Hanafi. A. (1996). Pengantar Filsafat Islam,Yogyakarta: Bulan Bintang.
Kartanegara, M. (2002). Menembus Batas Waktu, Fanorama Filsafat Islam, Bandung: Mizan.
Kartanegara, M. (2007). Mengislamkan Nalar Sebuah Respons Terhadap Modernitas. Jakarta: Erlangga hlm. 1-3. Martini, S. (2016). Landasan Filsafat Konstruktivisme dalam Pembelajaran Sains. ISSN 25279939 Vol. I No.2 Februari 2017. Nasution, M.A. (2016). Filsafat Sains Dalam Perspektif Pemikiran Islam. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sumatra Utara. Open Akses http://repository.uinsu.ac.id/1265/1/tesis%20marlian.pdf Putri, A., & Alip, D. N. (2017).Pembelajaran Sains Berbasis Tradisi Sains Islam di Madrasah Tsanawiyah (Gerak Benda Menurut Ibnu Bajjah). Jurnal Phenomenon, Vol. 07 (No. 2), pp. 164-173. Resnick, H., & Walker. (2001). Fundamental of Physics,6th Edition. JohnWiley & Son.
Shlomo, P. (1964). La dynamique d'Ibn Bajja" in Melanges Alexandre Koyre. Paris. Supahar. (2014). The Estimation of Inquiry Performance Test Items of High School Physics Subject with Quest Program. Proceeding of International Conference on Research,
Jurnal Filsafat Indonesia, Vol 1 No 1 2018 ISSN: E-ISSN 2620-7982, P-ISSN
Jurnal Filsafat Indonesia | 64
Implementation and Education of Mathematics and Sciences 2014, Yogyakarta State University. Tafsir. A. Filsafat Umum, Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009)., hlm. 257.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Jurnal Filsafat Indonesia Undiksha is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.