TRADISI PANAI DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT NILAI

Authors

  • Fitri Alfariz Universitas Gadjah Mada

DOI:

https://doi.org/10.23887/jfi.v3i2.23952

Keywords:

panai, perempuan, nilai.

Abstract

 

 

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan nilai-nilai yang ada dalam tradisi panai. Panai merupakan tradisi yang harus dipenuhi dalam upacara perkawinan suku Bugis. Uang panai diartikan sebagai pemberian harta benda oleh calon pengantin pria kepada calon pengantin wanita. Metode penelitian ini menggunakan penelitian pustaka dengan melakukan deskripsi, sistematisasi dan interpretasi. Hasil Penelitian menunjukkan ada empat faktor yang membuat seorang perempuan memiliki nilai panai yang tinggi (1) keturunan bangsawan (2) pendidikan (3) status ekonomi (4) kondisi fisik dan (5) pekerjaan. Sementara itu nilai-nilai yang ada di dalam tradisi panai dilihat dalam perspektif filsafat nilai adalah, nilai kenikmatan yang bermakna bahwa tradisi panai memberikan dampak kesenangan antara laki-laki dan perempuan, nilai kehidupan yang mengajarkan para lelaki suku bugis agar memiliki etos kerja keras tinggi supaya kuat secara materi serta mampu mensejahterakan pasangan, nilai spiritual yang berarti tradisi panai sangat memperhatikan derajat dan martabat kehidupan seseorang serta memberi keadilan antara dua pihak baik itu pihak laki-laki maupun pihak perempuan, nilai kerohanian yang berarti bahwa tradisi panai memberikan makna positif atas kelancaran bersatunya dua insan sebagai penyempurnaan ibadah.

Author Biography

Fitri Alfariz, Universitas Gadjah Mada

Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada

References

H. yansa, Y. b. W. P., 2017. Uang Panai dan Status Sosial Perempuan dalam Perspektif Budaya Siri' pada perkawinan suku bugis makassar sulawesi selatan. journal pena, 3(1), pp. 524-535.

Jirzanah, 2016. AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER. Jurnal Filsafat UGM, 18(1), pp. 93-114.

Kattsoff, Luis (Alih Bahasa Soejono Soemargono). 2004. Pengantar Filsafat. Yogyakarta : Tiara Wacana.

Luh Sri Kasih, B. J., 2019 . THE ETHNOPEDAGOGY STUDY ON THE "MEGIBUNG" TRADITION IN KARANGASEM. Jurnal Filsafat Indonesia, Volume 2, pp. 103-109.

Milton Thomas Pardosi, S. D. m., 2019. Kajian Axiology Max Scheler terhadap Operasi Merubah kelamin pada manusia. Jurnal Filsafat Indonesia, Volume 2, pp. 52-61.

N.J Frondizi,1966. Que Son Los Valores, terj. Cuk Ananta W.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rohmat, Mulyana. 2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung : Alfabeta.

Sartini, 2004. Menggali Kearifan Lokal Nusantara. Jurnal Filsafat UGM, pp. 111-120.

Scheler,1966, Der Formalismus in der Ethik und die materiale Wertethik, Gesammelte Werke, Vol.II, 5, Aufl, Bern: Frenke Verlag.

Sri Rahayu, Y., 2015. Uang Nai' : Antara Cinta dan Gengsi. pp. 224-236.

Tang, Mahmud. Tolong-menolong dalam Penyelenggaraan Pernikahan pada Masyarakat Bugis di Desa Madello Kabupaten Barru Sulawesi Selatan.Jurnal Al-Qalam, (Juli 2009 jilid 15, Nomor 24) hal. 297-298.

Downloads

Published

2020-06-30

Issue

Section

Articles