MERDEKA BELAJAR DALAM PANDANGAN KI HADJAR DEWANTARA DAN RELEVANSINYA BAGI PENGEMBANAGAN PENDIDIKAN KARAKTER
DOI:
https://doi.org/10.23887/jfi.v3i3.24525Kata Kunci:
merdeka belajar, pendidikan karakter, Ki Hadjar Dewantara.Abstrak
Merdeka belajar atau kebebasan berpikir merupakan gagasan yang dicetuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tujuan dari merdeka belajar yaitu menciptakan pendidikan yang menyenangkan bagi siswa dan guru, karena selama ini sistem pendidikan di indonesia masih memiliki permasalahan yang kompleks. Selama ini pendidikan lebih menekankan pada aspek pengetahuan daripada aspek keterampilan. Dengan dicetuskannya gagasan merdeka belajar siswa dan guru dibebaskan dalam mengembangkan bakat dan ketrampilan dalam dirinya. Merdeka belajar menekankan juga pada aspek pengembangan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa indonesia. Ki Hadjar Dewantara memandang pendidikan sebagai pendorong bagi perkembangan siswa yaitu pendidikan mengajarkan untuk mencapai perubahan dan kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar. Merdeka belajar yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sejalan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara, karena pendidikan menghilangkan belenggu kesenjangan dan membentuk karakter calon pemimpin bangsa. Merdeka belajar merupakan salah satu bentuk implementasi nilai-nilai pembentuk karakter bangsa dimulai yang dari pembenahan sistem pendidikan dan metode belajar. Diharapkan merdeka belajar dapat memberikan perubahan ke arah yang lebih baik serta memberikan manfaat pada lingkungan.
Referensi
-Dewantara, Ki Hadjar. (2011). Bagian Pertama Pendidikan.Yogyakarta: Majelis Luhur Pesatuan.
-Dwiarso, Priyo. (2010). Napak Tilas Ajaran Ki Hadjar Dewantara.Yogyakarta: Majelis Luhur Pesatuan.
-Haidar Musyafa. (2015). “Sang Guru”. Novel Ki Hajar Dewantara, Kehidupan, Pemikiran, Perjuangan Pendirian Taman Siswa,1889-1959.Yogyakarta:M. Kahfi.
-Kemendikbud. (2019). “Merdeka Belajar: Pokok-Pokok Kebijakan Merdeka Belajar”. Jakarta: Makalah Rapat Koordinasi Kepala Dinas Pendidikan Seluruh Indonesia.
-Lickona, T. (1991). Educating for Character. Bantam Books.
-Marihandono, Djoko. (2017). Rawe-rawe Rantas Malang-malang Putung:Jejak Soewardi Soerjaningrat Hingga Pembuangan. Jakarta: Makalah Seminar “ Perjuangan Ki Hadjar Dewantara dari Politik ke Pendidikan.
-Merdeka Belajar Menuju Pendidikan Ideal.(2019,Desember 18). Media Indonesia. Diakses dari https://mediaindonesia.com/read/detail/278427-merdeka-belajar-menuju-pendidikan-ideal
-Mudana, I Gusti Agung Made Gede, Membangun Karakter dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Jurnal Filsafat Indonesia Vol. 2 No. 2 2019 h.75-81.
-Sekretariat GTK.(2019, November 25). Mengenal Konsep Merdeka Belajar dan Guru Penggerak. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diakses dari https://gtk.kemdikbud.go.id/read-news/mengenal-konsep-merdeka-belajar-dan-guru-penggerak
-Soewito, Irna H.N. Hadi. (1985). Soewardi Soerjaningrat dalam Pengasingan. Jakarta: Balai Pustaka.
-Sugiarta, I.M.,Mardana.I.B.P, Adiarta, A.,&Artanayasa, I.W. (2019). Filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (Tokoh Timur). Jurnal Filsafat Indonesia. Vol 2 No 3Tahun 2019 h.124-136.
-Widodo, Bambang. (2017). Biografi: Dari Suwardi Suryaningrat Sampai Ki Hadjar Dewantara. Jakarta: Makalah Seminar “Perjuangan Ki Hadjar Dewantara dari Politik ke Pendidikan.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Jurnal Filsafat Indonesia Undiksha is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.