Studi Komparatif Pendekatan Matematika dan Filsafat dalam Menganalisis Permasalahan Konsep “Segala Sesuatu”

Penulis

DOI:

https://doi.org/10.23887/jfi.v5i1.39727

Kata Kunci:

Ada, Segala Sesuatu, Universalitas

Abstrak

Kata semua atau semesta sebagai konsep paling universal menjadi kajian dari berbagai keilmuan, tidak terkecuali keilmuan matematika dan filsafat. Permasalahan konsep segala sesuatu tidak hanya sekedar bagaimana memenuhi kelengkapan, melainkan apa yang akan terjadi apabila konsep tersebut berada pada kondisi lengkap. Pada bidang matematika, suatu himpunan yang dikatakan lengkap bertentangan dengan beberapa paradox. Adapun pada bidang filsafat masih jarang adanya penelitian berkaitan dengan Being sebagai konsep, sehingga perlu adanya penelitian lanjut untuk mengenalisis konsep ini menggunakan sudut pandang yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode komparatif untuk melakukan analisis dua arah, sehingga kedua keilmuan dapat berperan sebagai objek material, maupun objek formal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problem rekursivitas pada konsep segala sesuatu menjadi inti pokok dari himpunan universal. Pemisahan antara Pure Being dan Determinate Being merupakan salah satu bentuk penyelesaian solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Di sisi lain, analisis matematis atas konsep Being menemukan adanya celah dari pembagian Being menjadi tiga bagian, sehingga memungkinkan adanya himpunan yang berada di luar konsep Being. Adapun permasalahan kemudian dapat diselesaikan dengan metode simbolisasi yang memungkinkan adanya kelompok Being baru yang hanya akan berada ketika dilakukan simbolisasi. Penelitian ini juga memiliki relevansi dengan beberapa produk pemikiran dan kebudayaan modern yang telah ada, terutama berkaitan dengan konsep hyperreality.

Referensi

Ansar, Ahmad., Muhammad Arafat Abdullah. 2019. Beberapa Sifat Akar Persamaan Kuadrat Berkoefisien Bilangan Kompleks. Saintifik. Jilid 5. Nomor 1: 36-43. FMIPA Universitas Sulawesi Barat. Majene. https://doi.org/10.31605/saintifik.v5i1.196.

Antos, Caroline., et. al. 2015. Multiverse Conception in Set Theory. Synthese. Jilid 192, Nomor 8: 2463-2488. Springer. Berlin. https://doi.org/10.1007/s11229-015-0819-9.

Bahm, Archie J. 1974. Metaphysics: An Introduction. Harper and Row. New York.

Budiyanto, Agus H. 2018. Tentang Realitas dari Segala Sesuatu. Jurnal Filsafat. Jilid 28, Nomor 1: 1-24. Fakultas Filsafat UGM. Yogyakarta. https://doi.org/10.22146/jf.30244.

Castrillejo, David Torrijos. 2019. An Alternative Model for Understanding Anaxagoras’ Mixture. Philosophisces Jahrbuch 126: 7-26. Verlag Karl Alber. Munchen.

Dei Rupa, Hieronimus Yoseph. 2018. Yohanes Duns Scotus dan Martin Heidegger tentang “Ada Itu Univok”. Diskursus. Jilid 17. Nomor 2: 193-218. STIF Driyarkara. Jakarta. https://doi.org/10.36383/diskursus.v17i2.257

Fisher, Mark. 2011. The Lost Unconscious: Delusions and Dreams in Inception. Film Quarterly. Jilid 64. Nomor: 3: 37-45. University of California Press. California. http://doi.org/10.1525/fq.2011.64.3.37.

Furqon, Syihabul., Neng Hannah. 2020. Metafisika Al-Kindi dalam Fi Al-Falsafah Al-Ula (Filsafat Pertama). JAQFI: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam. Jilid 5. Nomor 2: 251-281. Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati. Bandung. https://doi.org/10.15575/jaqfi.v5i2.9711.

Gerber, William. 1987. Being, Reality, and Existency. The Journal of Speculative Philosophy New Series. Jilid 1, Nomor 3: 227-238. Penn State University Press. Pennsylvania. http://www.jstor.org/stable/25668207.

Hang Lee, Lik., et al. 2021. All one Need to Know about Metaverse: A Complete Survey on Technological Singularity, Virtual Ecosystem, and Research Agenda. Journal of Latex Class Files. Jilid 14. Nomor 8. Cornell University. New York. arxiv preprint arXiv:2110.05352

Hegel, G.W.F. 1999. Science of Logic. diterjemahkan oleh A.V. Miller. Humanity Books, New York.

Ja’far, Suhermanto. 2017. Konsep Being Perspektif Filsafat dan Islam. Islamica: Jurnal Studi Keislaman. Jilid 11. Nomor 2: 522-544. Pascasarjana. UIN Sunan Ampel, Surabaya. https://doi.org/10.15642/islamica.2017.11.2.522-544.

Levey, Samuel. 2016. The Paradox of Sufficient Reason. The Philosophical Review. Jilid 125. Nomor 3. Duke University Press, North Carolina. https://doi.org/10.1215/00318108-3516956.

Katsoff, Louis O. 2004. Pengantar Filsafat. diterjemahkan oleh Soerjono Soemargono. Tiara Wacana, Yogyakarta.

Kholitsoe Moru, Eunice., Qhobela Makomosela. 2013. Secondary School Teachers’Pedagoical Cotent Knowledge of Some Common Student Errors ad Misconceptions in Sets. African Journal of Research in Mathematics, Science and Technology Education. Jilid 17. Nomor 3: 220-230. Routledge, London. http://dx.doi.org/10.1080/10288457.2013.848534.

Rani, S Siji., S. Goutham. 2019. A Novel Approach for Meta-Search Engine Optimization. Advances Intelligent Systems and Computing. Jilid 904: 377-386 Springer, Singapura. http://doi.org/10.1007/978-981-13-5934-7_34.

Rizqi, Maeliyuti Mafatihatur., Dyana Wijayanti., M. Abdul Basir. 2021 Analisis Buku Teks Matematika Materi Himpunan Menggunakan Model Prakeologi. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika. Jilid 9. Nomor 1: 57-76. Universitas Pekalongan. Pekalongan. http://dx.doi.org/10.31941/delta.v9i1.1226.

Steinhart, Eric. 2018. More Precisely: The Math You Need to Do Philosophy Second Edition. Broadview Press, Peterbrough.

Susilo, F. 1997. Beberapa Catatan Sekitar Filsafat Matematik. Dari Sudut-Sudut Filsafat: Sebuah Bunga Rampai. Kanisius. Yogyakarta.

Triastanto, Dwi., et.al. 2018. Penerapan Bilangan Kompleks untuk Menyelesaikan Soal-Soal Geometri Datar. Jurnal Matematika dan Aplikasi deCartesian. Jilid 7. Nomor 1. Departemen Matematika Universitas Sam Ratulangi, Manado. https://doi.org/10.35799/dc.7.1.2018.19548.

Diterbitkan

2022-04-27

Terbitan

Bagian

Articles