KEPUTUSASAAN MENURUT KIERKEGAARD DALAM THE SICKNESS UNTO DEATH

Penulis

  • Imanuel Eko Anggun Sugiyono sekolah tinggi filsafat driyarkara

DOI:

https://doi.org/10.23887/jfi.v6i1.47334

Abstrak

Sebagai salah satu tokoh eksistensialisme, Kierkegaard menawarkan satu konsep tentang keputusasaan manusia. Konsep ini tentu berguna bagi setiap manusia yang ingin merealisasikan dirinya menjadi lebih baik. Konsep keputusasaan ini dapat membantu seseorang dalam berpikir dan mengambil refleksi tentang jati dirinya sebagai manusia yang sementara ini hidup di dunia. Bagaimana konsep ini dapat dipahami sebagai sebuah sumbangan bagi masyarakat dan bagi eksistensialisme? Apa tanggapan kritis terhadap konsep keputusasaan Kierkegaard? Paparan konsep keputusasaan dalam tulisan ini menggunakan penelitian literatur dari sumber primer. Pokok-pokok paparan coba diuraikan bagian per bagian sesuai pemikiran Kierkegaard. Selanjutnya, tanggapan atas konsep tersebut disandingkan dengan beberapa penulis lain yang telah mengulas Kierkegaard. Keputusasaan menurut Kierkegaard disebabkan kegagalan manusia menyeimbangkan unsur-unsur pokok dalam dirinya serta kegagalan untuk menghubungkan dirinya dengan Yang Abadi. Unsur-unsur antara ketakterbatasan dan keterbatasan serta kemungkinan dan keharusan jatuh pada ekstrem yang berlainan. Penolakan diri sebagai ia yang terbatas pun ambil peran dalam kegagalan manusia merealisasikan dirinya di hadapan Yang Abadi.

Referensi

Armawi, A. April 2011. Eksistensi Manusia dalam Filsafat Soren Kierkegaard”, Jurnal Filsafat Vol.21, Nomor 1.

Conley, J. 2019. The Philosophies of Love and Despair in Kierkegaard’s Early Aesthetic Works. Summer Research. 346.

Gultom, A., Munir, M., & Ariani, I. 2019. Pemikiran Kierkegaard Tentang Manusia Agony dan Proses Penyembuhan Diri. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 4(2), 55-61.

Hamersma, H. 1983. Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern. Jakarta: Gramedia.

Hanson, J. 2021. Despair as a Threat to Meaning: Kierkegaard’s Challenge to Objectivist Theories”. Philosophies 6, 92. https://doi.org/10.3390/philosophies6040092.

Haryati, T.A. Mei 2012. Manusia Dalam Perspektif Soren Kierkegaard dan Muhammad Iqbal”, Jurnal Penelitian Vol.9, No.1: 88-113.

Insany, A. & Robandi, B. Desember 2022. Pemikiran Kritis Filsuf Kierkegaard Tentang Manusia Eksistensialis dan Pendidikan. Jurnal Penelitian Pendidikan, 22 (3), 345-360. DOI: https://doi.org/10/17509/jpp.v22i3.54122.

Kierkegaard, S. 1980. The Sickness Unto Death (H. V. Hong & E. H. Hong, eds.). New Jersey: Prince University Press.

Krishek, S. 2016. The moral implications of Kierkegaard’s analysis of despair. Religious Studies 52: 25–43. doi:10.1017/S0034412514000511.

Linda, B. 2003. Speculation's despair: Kierkegaard's prank on Hegel in The Sickness Unto Death. Graduate Student Theses, Dissertations, & Professional Papers. 5561.

Magnis-Suseno, F. 2006. Menalar Tuhan. Yogyakarta: Kanisius.

McCarthy, V. 1978. The Phenomenology of Moods in Kierkegaard. The Hague: Martinus Nijhoff.

Mudji Sutrisno, F. 1992. Eksistensialisme. In F. Mudji Sutrisno & F. Budi Hardiman (Eds.), Para Filsuf Penentuk Gerak Zaman (p. 154). Yogyakarta: Kanisius.

Pavlíková, M. Juni 2015. Despair and Alienation of Modern Man in Society. European Journal of Science and Theology Vol.11, No.3, 191-200.

Salim, I. Oktober 2010. Aliran Filsafat Eksistensialis. Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora Vol.1. No.2.

Setiawan, H. Oktober 2021. Mencari Makna Terbaik Pandemi Bagi Hidup Manusia, Melalui Filsafat Eksistensial Soren A. Kierkegaard. RERUM: Journal of Biblica Practice Vol.1, No.1: 21-45.

Tabatabaee, M. 2015. Investigating the concept of despair and its relation with sin in Kierkegaard's view. International Letters of Social and Humanistic Sciences ISSN: 2300-2697, Vol. 45: 55-60. doi:10.18052/www.scipress.com/ILSHS.45.55.

Tjaya, T. H. 2004. Kierkegaard dan Pergulatan Menjadi Diri Sendiri. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Vardy, P. 2001. Kierkegaard. Yogyakarta: Kanisius.

Unduhan

Diterbitkan

2023-04-30

Terbitan

Bagian

Articles