Fenomena Kaunan dalam Masyarakat Toraja Dari Perspektif Emmanuel Levinas

Penulis

  • Dody Grace Febryanto Rongrean STFT Widya Sasana Malang
  • Pius Pandor Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang

DOI:

https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.53594

Kata Kunci:

Kaunan, Toraja, The other, Responsibility

Abstrak

Fokus studi ini ialah ingin melihat dan mengungkapkan bagaimana relasi kaunan dalam masyarakat Toraja. Penulis hendak melihat mengapa kaunan dipandang begitu rendah dalam masyarakat yang pada dasarnya mereka adalah manusia yang berpikir dan berperasaan. serta penulis juga hendak melihat bagaimana relasi yang terbangun dalam keadaan mereka yang terpandang hina tersebut. apakah kaunan tidak memiliki keunikan? Bukankah mereka juga adalah ciptaaan yang unik? Fenomena apa yang membuat mereka terpandang begitu rendah? Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yaitu dengan membiarkan subjek menghadirkan dirinya seadanya tanpa adanya gagasan yang membatasi. Data diperoleh dengan membaca literatur yang terkait dan wawancara mendalam (depth intrview).  Dengan menggunakan perspektif Emmanuel Levinas akan dilihat bagaimana relasionalitas kaunan. Sebagai temuan dalam tulisan ini ialah bahwa relasi kaunan ialah relasi tanggung jawab dengan konsep keluarga sebagai tanggung jawab atas kehadiran yang lain. Sejalan dengan yang Levinas sampaikan bahwa, kita mesti bertanggung jawab atas kehadiran yang lain (the other). Kaunan dipandang rendah karena ide universal. Di dalam perjumpaan antara kaunan dan To sugi’, relasi yang terbangun ialah relasi asimetris.

Referensi

Alfarah, A. S. Y., Saputra, F. B., Mukminin, M. S., Pangesti, P. W., Azizah, S. F., & Ediyono, S. E. (2021). Rambu Solo’ Sebagai Upacara Pemakaman Jenazah di Tana Toraja (Tinjauan Wujud dan Unsur Kebudayaan). Research Gate.

Andilolo, Y. (2021). Dekonstruksi Makna Tana’ sebagai Struktur Sosial Padan Dipuangi Tana Toraja. Sintax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 6.

Barclay, M. N. (1993). Kamus Yunani-Indonesia untuk Perjanjian Baru. BPK Gunung Mulia.

Bertens, K. (2019). Sejarah Filsafat Menurut Garis Besarnya. In Widiantoro (Ed.), Pengantar Filsafat. PT Kanisius.

Buntu, I. S. (2020). Analisis Relasi Wajah dalam Tradisi Pangngan Manusia Toraja Melalui Filsafat Tanggung Jawab Wajah Levinas. In Teologi Kontekstual & Kearifan Lokal Toraja (1st ed.). BPK Gunung Mulia.

Dounglas, J. D. (1992). Ensiklopedi Alkitab Masa Kini. Yayasan Komunikasi Bina Kasih/ OFM.

Hardiman, F. B. (2021). Aku Klik maka Aku Ada (Erdian (ed.)). PT Kanisius.

Haryatmoko. (2009). Proses Mediasi ke Momen Moral dalam “Pemahaman Diri” Ricoeurdan “Penampakan Wajah” Levinas. Studia Philosophica et Theologica, 9, 123–138.

Hasan, B. (2020). Liyan-kah Perempuan? Betang Filsafat.

Jauhari, A. (2016). Konsep Metafisika Emmanuel Lévinas. YAQZAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan, 2, 15–25.

K.Bertens. (2014). Filsafat Barat Kontemporer: Prancis (5th ed.). PT Gramedia Pustaka Utama.

Malka, S. (2002). Emmanuel Levinas: His life and Legacy (M. Kigel & S. M. Embree (trans.)). Pennsylvania: Duquesne University Press.

Melda, F. S. (2017). Kaunan dan To Ma’dika. Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri Toraja.

Pandor, P. (2014). Seni Merawat Jiwa Tinjauan Filosofis (Y. Lesek (ed.); 1st ed.). OBOR.

Patiung, O. (2013). Kedudukan Anak Kaunan yang Diangkat oleh To Parengnge’ (Kaum Bangsawan) dalam Pembagian Masyarakat Tondon di kabupaten Toraja Utara. CORE.

Riyanto, A. (2011). Berfilsafat Politik. Kanisius.

Riyanto, A. (2018). Kearifan Lokal-Pancasila: Butir-butir Filsafat “Keindonesiaan.” In A. Riyanto, J. Ohoitimur, C. B. Mulyatno, & O. G. Madung (Eds.), Kearifan Lokal Pancasila: Butir-Butir Filsafat Keindonesiaan (pp. 13–42). PT Kanisius.

Riyanto CM, F. E. A. (2019). Relasionalitas: Filsafat Fondasi Interpretasi Aku, Teks, Liyan, Fenomen (Widiantoro (ed.)). PT Kanisius.

Sobon, K. (2018). Etika Tanggung Jawab Emmanuel Levinas. Jurnal Filsafat, 28(1), 47. https://doi.org/10.22146/jf.31281

Sobur, A. (2013). Filsafat Komunikasi: Tradisi dan Metode Fenomenologi (N. N. Muliawati (ed.); 1st ed.). PT Remaja Rosdakarya.

Tammu, J., & Ven, V. Der. (2016). Kamus Toraja-Indonesia. PT Sulo.

Tangdilintin, L. T. (1981). Toraja dan Kebudayaannya (4th Ed.). Yayasan Lepongan Bulan.

Timbang, Y. F. T. (2020). Makna Pengorbanan Babi dalam Ritual Tradisional Toraja. In Teologi Konteksual & Kearifan Lokal Toraja (pp. 199–220). BPK Gunung Mulia.

Tjahjadi, S. P. L. (2016). Petualangan Intelektual: Konfrontasi dengan Para Filsuf dari Zaman Yunani Hingga Zaman Modern. PT Kanisius.

Tjaya, T. H. (2018). Emmanuel Levinas: Enigma Wajah Orang Lain (2nd ed.). KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).

Tobing, D. (2018). Mencari Keadilan Bersama Yang-Lain: Pandangan Etis-Politis Emmanuel Levinas (Taufiqurrahman (ed.); 1st ed.). Aurora.

Tomatala, Y. (2006). Antropologi: Dasar Pendekatan Pelayanan Lintas Budaya. Media penerbit kristen YT Leadership Foundation.

W., B. T. (2019). Sejarah Sosial Tana Toraja. Ombak.

Unduhan

Diterbitkan

2023-06-30

Terbitan

Bagian

Articles