Objektivikasi Subjek dalam Budaya Kontemporer berdasarkan Konsep Hiperrealitas Jean Baudrillard

Penulis

  • Vinsensius Rixnaldi Masut STFT Widya Sasana Malang
  • Robertus Wijanarko STFT Widya Sasana Malang
  • Pius Pandor STFT Widya Sasana Malang

DOI:

https://doi.org/10.23887/jfi.v6i3.59000

Kata Kunci:

subject, object, hyperreality, contemporary culture, media

Abstrak

Studi ini bertujuan untuk menjelaskan konsep hiperrealitas Jean Baudrillard, secara khusus objektivikasi subjek dalam konteks budaya kontemporer saat ini. Menurut Jean Baudrillard, dalam dunia Hiperrealitas yang dikuasai oleh teknologi informasi dan komunikasi mutakhir, manusia telah kehilangan subjektivitasnya. Objek telah mengendalikan subjek sehingga tidak ada pilihan lain bagi subjek selain membiarkan dirinya masuk dalam kendali objek. Karakter objektivikasi subjek ini nyata dalam pasivitas subjek ketika menggunakan internet, berada di depan televisi, dan juga mesin iklan. Menurut Baudrillard, di hadapan ketiga bentuk budaya kontemporer ini, subjek telah direduksi menjadi objek sehingga subjektivitas dan dimensi kesadaran subjek menjadi mati. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode kualitatif dengan melakukan studi kepustakaan. Penulis secara khusus mendalami tulisan Jean Baudrillard yang berjudul Simulacra and Simulation (1981) yang mengulas banyak tentang konsep hiperrealitas. Temuan dari studi ini adalah (1) Subjek dalam budaya kontemporer telah direduksi menjadi objek melalui kemampuan simulasi dan simulakra teknologi media massa, khususnya internet, televisi, dan iklan. (2) Objektivikasi subjek ini bisa dilawan dengan cara menyadari kembali subjektivitas manusia, yakni subjek kesadaran.

Referensi

Adlin, A (ed). (2016). Resistensi Gaya Hidup: Teori dan Realitas. Jalasutra.

Adlin, A. (2017). Spiritualitas dan Realitas Kebudayaan Kontemporer. Jalasutra.

Adon, M. J., Asman, A., & Masut, V. R. (2022). Konsep Filosofis Budaya Peler Manggarai dalam Terang Filsafat Dialogis Martin Buber. Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 8(2), 197-223.

Balibar, E. (2019). Citizen Subject. Fordham Journal, 3(8), 33-57.

Baudrillard, J. (2019). For a Critique of the Political Economy of the Sign. Verso Books.

Baudrillard, J. (1983). Simulation and Simulacra. Verso Books.

Baudrillard, J. (1989). America. Routledge.

Baudrillard, J. (1990). Fatal Strategis. Verso Books.

Bertens, K. (1999). Ringkasan Sejarah Filsafat. Kaision.

Bertens, K. (2006). Filsafat Barat Kontemporer Prancis. Gramedia.

Cempaka, P. S., & Haryatmoko, J. (2019). Hyperreality Among Defense of the Ancients 2’s Players. Jurnal Komunikasi Indonesia, 1(2), 225-234.

Donnel, K. (2019). Posmodernisme. Penerbit Kanisius.

Eco, U. (2017). Tamasya dalam Hiperealitas. Jalasutra.

Fitrianti, R. (2021). Simulacrum Media di Era Postmodern: Analisa Semiotika Jean Baudrillard dalam Narasi Iklan Kecantikan Dove Edisi ‘Dove Real Beauty Sketches’. Bureaucracy Journal: Indonesia Journal of Law and Social-Political Governance, 1(2), 92-117.

Hadi, A. (2022). Matinya Dunia Cyberspace Kritik Humanis Mark Slouka Terhadap Jagat Maya. LkiS.

Hamersma, H. (2012). Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern. Gramedia.

Harari, Y. N. (2018). Homo Deus: Masa Depan Umat Manusia. Pustaka Alvabet.

Hardiman, F. B. (2007). Filsafat Modern dari Machiavelli sampai Nietzsche. Gramedia.

Husni, H., & Tantowie, T. A. J. (2017). Religion, Modernism and Postmodernism: Study on Jean Baudrillard’s Philosophy. Religious Studies: An International Journal, 5(2).

Ibrahim, I. S.(ed). (2018). Ecstasy Gaya Hidup Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia. Mizan Pustaka.

Imam, A. M. (2021). Galaksi Simulakra Esei-Esei Jean Baudrillard. LkiS.

Isbister, K. (2019). Toward ‘Suprahuman’Technology. In Proceedings of the Halfway to the Future Symposium 2019.

Jauhari, M. (2019). Media Sosial: Hiperrealitas dan Simulacra Perkembangan Masyarakat Zaman Now Dalam Pemikiran Jean Baudrillard. Al'Adalah, 20 (1).

Kasman, S. (2011). Komodifikasi Kesenian Tradisional Wacana Estetika Postmodern dalam Pariwisata. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, 13(2).

Kellner, D. (1999). Virilio, War, and technology: Some critical reflections. Theory, Culture & Society, 16(5-6), 103-125.

Lechte, J. (2001). 50 Filsuf Kontemporer “Dari Strukturalisme sampai Postmodernisme”. Yogyakarta: Kanisius.

Luke, T. W. (2021). Power and Politics in Hyperreality: The critical project of Jean Baudrillard. The Social Science Journal, 28(3), 347-367.

Maulina, P. (2018). Warung Kopi, Masyarakat Virtual, Dan Hiperealitas (Ketika Warung Kopi Mengaburkan Batasan Realita). Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1), 26-37.

Masduki, A. (2015). Mitos dan Hiperrealitas Komunikasi Politik (Studi Iklan Pemilu Jusuf Kalla-Wiranto Versi Humble dan Mampu). Informasi, 45(2), 125-140.

Masut, V. R., Barut, M. C. P. N., Muwa, F., & Budi, A. S. (2022). Tinjauan Gaudium Et Spes tentang Martabat Manusia dalam Kasus Terorisme. Jurnal Masalah Pastoral, 10(2), 93-103.

Nararya, R. R. W. D. K., & Laksana, R. C. M. (2022). Kajian Semiotik Jean Baudrillard Dalam Iklan Televisi Nestle Bear Brand. Askara: Jurnal Seni dan Desain, 1(1), 29-34.

Nugrahenny, T. T. (2018). Menyingkap Mekanisme Tanda di Balik Hiperrealitas Trend Hijab (Analisis Semiotika pada Fenomena Tren Hijab). Jurnal Komunikasi Indonesia, 16-28.

Nuraini, S., & Listiani, E. (2022). Hiperrealitas Kecantikan pada Drama Korea. In Bandung Conference Series: Communication Management (Vol. 2, No. 1).

Nurhalizah, S. N., & Jamilah, S. (2022). Hiperrealitas Simulakra Pengguna Instagram Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakwah IAIN Parepare. Jourmics: Journal of Media and Communication Studies, 1(2), 67-90.

Oktavianingtyas, I., Seran, A., & Sigit, R. R. (2021). Jean Baudrillard dan Pokok Pemikirannya. Propaganda, 1(2), 113-121.

Pangaribuan, O. C., & Eriyanto, E. (2019). Hiperrealitas Jokowi Pada Video Opening Ceremony Asian Games 2018. Wacana: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 18(1), 87-100.

Permana, A. (2012). Gejala Alienasi dalam Masyarakat Konsumeristik. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 1(2).

Piliang, Y. A. (2019). Hiperrealitas Kebudayaan, Penerbit LkiS.

Piliang, Y.A. (2018). Hipersemiotika Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Jalasutra.

Piliang, Y. (2014). Dunia yang Dilipat “Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaan”. Jalasutra.

Ritter, G. (2015). Teori Sosiologi Modern. Kencana.

Rogers, F. M. (2019). Barbie Culture Ikon Budaya Konsumerisme. Relief.

Russell, B. (2002). Sejarah Filsafat Barat. Pustaka Pelajar.

Saeng, V. (2019). Antara Eureka dan Erica: Konsep Manusia di Era 4.0. Seri Filsafat Teologi, 29(28), 48-76.

Sardono, E. E., Masut, V. R., & Hagoldin, S. (2021). Relevansi Konsep Persekutuan Perikhoresis Allah Tritunggal Menurut Leonardo Boff Bagi Kehidupan Sosial-Politik. Jurnal Teologi, 10(2), 179-194.

Sari, N. I. (2020). Politik Simulacra dalam Ekstasi Media Sosial di Indonesia. Ad-Dariyah: Jurnal Dialektika, Sosial, dan Budaya, 1(1), 40-51.

Sarup, M. (2019). Postrukturalisme dan Posmodernisme: Sebuah Pengantar Kritis. Yogyakarta: Jendela.

Siswadi, G. A. (2022). Hiperrealitas di Media Sosial dalam Perspektif Simulakra Jean Baudrillard. Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan, 22(1), 9-18.

Striniti, D. (2019). Popular Culture Pengantar menuju Teori Budaya. Bentang.

Sugiharto, B. (2017). Postmodernisme Tantangan bagi Filsafat. Kanisius.

Wardhana, A. A. N. A. S. (2022). Hiperrealitas dalam Permainan Video Daring: Simulasi, Simulakra, dan Hiperrealitas Garena Free Fire. Perspektif, 11(2), 607-614.

Wolny, R. W. (2017). Hyperreality and Simulacrum: Jean Baudrillard and European Postmodernism. European Journal of Interdisciplinary Studies, 3(3), 75-79.

Unduhan

Diterbitkan

2023-09-25

Terbitan

Bagian

Articles