ETIKA TANGGUNG JAWAB: Refleksi Filosofis atas Relasionalitas dan Relevansinya dengan Budaya Tuli

Penulis

  • Jonathan Adi Wijaya Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana
  • Fransiskus Xaverius Eko Armada Riyanto Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana

DOI:

https://doi.org/10.23887/jfi.v6i3.61020

Kata Kunci:

relasionalitas, budaya tuli, hati nurani, komunikasi

Abstrak

Hati nurani merupakan satu hal yang dimiliki oleh setiap manusia. Hati nurani menjadi saksi dan hakim dalam tindakan manusia. Hati nurani, meski hanya bisa dirasakan oleh masing-masing orang, menjadi ukuran moralitas yang mampu mengarahkan manusia untuk berlaku baik dan benar. Hal ini yang kemudian menuntun manusia untuk berlaku benar di tengah masyarakat. Sebagai bagian dari masyarakat, manusia yang digerakkan oleh hati nurani juga akan mempertimbangkan orang lain dalam langkah laku hidupnya. Teman Tuli merupakan bagian dari masyarakat yang tidak bisa dinafikan kehadirannya. Dengan menggunakan studi kepustakaan, artikel ini berusaha untuk mendalami konsep tentang relasionalitas dan kemudian melihat relevansinya dengan budaya Tuli yang terjadi dalam kehidupan. Teman Tuli tentu memiliki budaya dan hak yang berbeda dengan manusia pada umumnya. Budaya Tuli sedikit demi sedikit mendapat tempat dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini kiranya dipicu tidak semata-mata oleh akal budi, tapi juga hati nurani manusia yang semakin menyadari adanya kesamaan hak bagi setiap manusia terlepas apapun kondisi yang dialaminya. Hati nurani butuh untuk dibina dan dididik agar semakin mampu menjadikan manusia semakin memiliki kepekaan moral sehingga Budaya Tuli sungguh mampu dihadirkan untuk membantu Teman Tuli.

Referensi

Akar Tuli Malang. (2023, Januari 31). Kelas Bahasa Isyarat Malang oleh Akar Tuli Malang.

Instagram. https://www.instagram.com/p/CoEFXV_pAe3/.

Asriandhini, B., & Rahmawati, C. H. (2021). Bahasa Isyarat Indonesia Sebagai Konstruksi

Identitas Dan Citra Sosial Tuli Di Purwokerto. JRK (Jurnal Riset Komunikasi), 12(1).

https://doi.org/10.31506/jrk.v12i1.10059.

CNN Indonesia. (2022, September 4). “Rahasia” Juru Bahasa Isyarat Sampaikan Lirik Lagu kala

Konser. https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20220903161601-241-842807/rahasiajuru-bahasa-isyarat-sampaikan-lirik-lagu-kala-konser

Cresswell, J. W. (2012). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed (3 ed.).

Pustaka Belajar.

Driyarkara, N. (Nicolaus), 1913-1967. (2006). Karya Lengkap Driyarkara: Esai-Esai Filsafat

Pemikir yang Terlibat Penuh dalam Perjuangan Bangsanya (A. Sudiarja, G. B. Subanar,

St. Sunardi, & T. Sarkim, Ed.). Gramedia Pustaka Utama.

https://search.library.wisc.edu/catalog/9910031883202121.

Gumelar, G., Hafiar, H., & Subekti, P. (2018). Bahasa Isyarat Indonesia Sebagai Budaya Tuli

Melalui Pemaknaan Anggota Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu. Informasi,

(1), 65. https://doi.org/10.21831/informasi.v48i1.17727.

Gusmian, I. (2014). Filsafat Moral Immanuel Kant: Suatu Tinjauan Paradigmatik. Al-A’raf : Jurnal

Pemikiran Islam Dan Filsafat, 11(2), 57–66. https://doi.org/10.22515/ajpif.v11i2.1190.

Lane, H., Pillard, R. C., & Hedberg, U. (2010). The People of the Eye: Deaf Ethnicity and Ancestry.

Oxford University Press. https://doi.org/10.1093/acprof:oso/9780199759293.001.0001.

Manampiring, H. (2019). Filosofi Teras. Kompas Media Nusantara.

Mindess, A. (2006). Reading between the signs: Intercultural communication for sign language

interpreters (2nd ed). Intercultural Press.

Molan, B. (2020). Relevansi Pemikiran Emanuel Levinas dalam Konteks Pandemi Covid-19.

Jurnal Respons, 25(2).

Munir, M. (2006). Voluntarisme (Filsafat Kehendak) Dalam Filsafat Barat. 16, 13

Mutiasih, & Ainun. (2023, Maret 9). Wawancara dengan Teman Tuli dan Penerjemah Bahasa

Isyarat [Komunikasi pribadi].

Palfreyman, N. (2015). Budaya tuli Indonesia dan hak bahasa. Hak Bahasa sebagai Bagian dari

Identitas Budaya, 264–270.

Riyanto, F. X. E. A. (2013). Menjadi-Mencintai. Berfilsafat Teologis Sehari-hari. Kanisius.

Riyanto, F. X. E. A. (2018). Relasionalitas, Filsafat Fondasi Interpretasi: Aku, Teks, Liyan,

Fenomen. Kanisius.

Riyanto, F. X. E. A. (2021). Remah dan Daun Kering Meditasi Spiritual-Teologi. Widya Sasana

Publication.

Sobon, K. (2018). Etika Tanggung Jawab Emmanuel Levinas. Jurnal Filsafat, 28(1), Article 1.

https://doi.org/10.22146/jf.31281.

UN General Assembly. (2006). Convention on the Rights of Persons with Disabilities: Resolution

/ adopted by the General Assembly. UN General Assembly.

https://digitallibrary.un.org/record/588742/files/A_RES_61_106-EN.pdf?ln=en.

van der Weij, P. A. (2018). Filsuf-Filsuf Besar Tentang Manusia (K. Bartens, Penerj.). Gramedia

Pustaka Utama. https://books.google.co.id/books?id=1rhSDwAAQBAJ.

Wedayanti, N. P. L. (2019, Oktober). Teman Tuli Diantara Sibi Dan Bisindo. Senarilip III. Seminar

Riset Linguistik Pengajaran Bahasa

Unduhan

Diterbitkan

2023-09-30

Terbitan

Bagian

Articles