Isu-isu Kontemporer Filsafat Sosial dalam Perpektif Aliran Eksistensialis
Contemporary Issues in Social Philosophy from an Existentialist Perspective
DOI:
https://doi.org/10.23887/jfi.v7i1.65130Kata Kunci:
problem kontemporer, eksistensialisme, filsafat sosialAbstrak
Artikel ini menganalisis tentang isu-isu kontemporer filsafat sosial dalam perspektif aliran eksistensialis dengan temuan sebagai berikut. Pertama, eksistensialisme membawa perspektif yang lebih komprehensif dalam memahami perubahan sosial dengan menempatkan pengalaman dan kebebasan individu sebagai pijakan awal, mengkritik pemikiran mapan yang mendegradasi dimensi subjektif, dan menolak dominasi pemikiran yang menyederhanakan keberadaan manusia sebagai objek materi dalam konteks sosial. Kedua, eksistensialisme mengkritik konstruksi konsep sosial yang hanya berdasarkan abstraksi dan mengabaikan dimensi subjektif manusia, serta mengakui pentingnya dimensi emosional, spiritual, dan eksistensial dalam membentuk keberagaman masyarakat, menjadikan eksistensialisme sebagai perspektif alternatif yang komprehensif dalam menganalisis proses identitas individu dalam konteks krisis identitas dalam masyarakat modern yang terbatas oleh norma-norma yang membatasi kebebasan individu. Ketiga, eksistensialisme memberikan solusi alternatif terhadap isu-isu kontemporer dan krisis nilai dalam masyarakat, dengan menempatkan pengalaman dan keunikan manusia sebagai subjek dalam pembentukan identitas, serta membantu membangun pandangan inklusif dan komprehensif dalam menganalisis fenomena sosial kontemporer.
Referensi
Aho, K. (2014). Existentialism: an Introduction. John Wiley & Sons.
Baert, P. (2015). The Existentialist Moment: The rise of Sartre as a Public Intellectual. John Wiley & Sons.
Bakker, A. (1984). The Methods of Philosophy. Ghalia Indonesia.
Buben, A. (2022). Existentialism and the Desirability of Immortality. Routledge.
Camus, A. (2012). The rebel: An Essay on Man in Revolt. Vintage.
Cotkin, G. (2003). Existential America. JHU Press.
De Beauvoir, S. (1948). The Ethics of Ambiguity. Translated by Bernard Frechtman. New York.
De Beauvoir, S. (1952). The Second Sex (HM Parshley, trans.). New York: Vintage.(Original Work Published 1949).
Gilson, E. (2013). The Christian Philosophy of St. Thomas Aquinas. Random House.
Grippe, E. (2008). Rorty, Richard | Internet Encyclopedia of Philosophy. The Internet Encyclopedia of Philosophy (IEP) (ISSN 2161-0002). https://iep.utm.edu/rorty/
Guignon, C. B. (2004). On Being Authentic. Psychology Press.
Heidegger, M. (1967). Sein und Zeit, Unveränderte Auflage. M. Niemeyer Tübingen.
Heidegger, M., & von Herrmann, F.-W. (1977). Sein und Zeit (Vol. 2). M. Niemeyer Tübingen.
Horrigan-Kelly, M., Millar, M., & Dowling, M. (2016). Understanding the Key Tenets of Heidegger’s Philosophy for Interpretive Phenomenological Research. International Journal of Qualitative Methods, 15(1), 1609406916680634.
Kierkegaard, S. (2013). Kierkegaard’s Writings, VII, Volume 7: Philosophical Fragments, or a Fragment of Philosophy/Johannes Climacus, or De omnibus dubitandum est.(Two books in one volume) (Vol. 22). Princeton University Press.
Lyng, S. (2012). Existential Transcendence in Late Modernity: Edgework and Hermeneutic Reflexivity. Human Studies, 35(3), 401–414. https://doi.org/10.1007/s10746-012-9242-0
Macquarrie, J. (1978). Existentialism. Penguin Books.
McMullin, I. (2019). Existential flourishing: A phenomenology of the virtues. Cambridge University Press.
Nietzsche, F. (1974). The gay science (W. Kaufmann, Trans.). New York: Vintage.
Ritzer, G., & Goodman, D. J. (2005). Teori Sosiologi Modern. Prenada Media.
Sartre, J.-P. (2007). Existentialism is a Humanism. Yale University Press.
Sartre, J.-P. (2015). Being and nothingness. Central Works of Philosophy: The Twentieth Century: Moore to Popper, 4, 155.
Sheehan, T. (2014). Making sense of Heidegger: A Paradigm Shift. Rowman & Littlefield.
Solomon, R. C. (1974). Existentialism. McGraw-Hill.
Taylor, C. (1992). Sources of the Self: The Making of the Modern Identity. Harvard University Press.
Tjahyadi, S. (2008). Manusia dan Historisitasnya Menurut Martin Heidegger. Jurnal Filsafat, 18(1), 51–63. https://doi.org/DOI: https://doi.org/10.22146/jf.3515
Webber, J. (2018). Rethinking Existentialism. Oxford University Press.
Wrathall, M. A. (2010). Heidegger and Unconcealment: Truth, Language, and History. Cambridge University Press.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Filsafat Indonesia
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Filsafat Indonesia Undiksha is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.