Konsep Filsafat Barat dan Islam Tentang Sumber Pengetahuan (Perspektif Rene Descartes, John Locke, dan Al-Ghazali)
Western and Islamic Philosophical Concepts Regarding Sources of Knowledge (Perspectives of Rene Descartes, John Locke, and Al-Ghazali)
DOI:
https://doi.org/10.23887/jfi.v7i1.65409Kata Kunci:
sumber pengetahuan, Al-Ghazali, Rene Descrates, John LockeAbstrak
Dalam sejarah terdapat perdebatan yang penting antara filsafat barat dan filsafat islam. Perdebatan ini berkaitan dengan sumber pengetahuan manusia dan apakah peran akal, panca indera atau hati yang lebih diutamakan dalam proses mendapatkan pengetahuan yang benar. Peneitian ini melibatkan pandangan Al-Ghazali, Rene Descartes, dan John Locke, Penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Studi literatur merupakan metode penelitian yang menggunakan informasi dan data yang berada di perpustakaan. Dalam konteks perdebatan ini, pandangan barat tentang epistemologi yang diwakilkan oleh Rene Descartes memandang akal manusia sebagai sumber pengetahuan menyusun suatu metode yang dikenal dengan metode metode keraguan, di sisi lain John Locke menyoroti peran indra manusia sebagai sumber pengetahuan dan menyusun teori tabula rasa. Di tengah pandangan Barat ini, Al-Ghazali menghadirkan perspektif Islam dengan menekankan peran intuisi atau hati dalam mencapai pengetahuan tertinggi. Dalam tulisan ini, kita akan melihat pemikiran dan perbandingan perspektif tiga tokoh yaitu Al-Ghazali, Rene Descartes, dan John Locke. Masing-masing dari mereka memiliki pandangan yang berbeda terhadap sumber pengetahuan yang benar.
Referensi
Nurohman, M. (2020). Rasionalisme dan Empirisme dalam Filsafat Ontologi. Dewantara, 9.
Teng, M. B. (2016). Rasionalis dan Rasionalisme dalam Perspektif Sejarah. Jurnal Ilmu Budaya, 4(2).
Choiriyah, N. (2014). Rasionalisme Rene Descartes. Anterior Jurnal, 12(2).
Diny, M. (2017). Epistemologi Keilmuwan Al-Ghazali Dan Implikasinya Terhadao Konsep Pendidikan Islam. UIN Antasari.
Yanti, A., & Hambali, R. Y. A. (2023). Aliran Rasionalisme Filsuf Abad Modern (Rene Descartes). Gunung Djati Conference Series, 19.
Hasanah, U. (2007). Epistemologi Al-Ghazali. Al-Fath, 1(1).
Muddin, M., & Ahmad. (2022). Potensi Bawaan Manusia: Studi Komparatif Teori Tabularasa dan Konsep Fitrah. Studi Keislaman, 21(2). https://doi.org/10.24042/ajsk.v21i2.9359
Jahja, Z. (1996). Teologi Al-Ghazali: Pendekatan Metodologi. Pustaka Pelajar.
Jamhari. (2022). Epistemologi Ilmu Pengetahuan Dalam Perspektif Karl Raimund Popper dan John Locke. C-TiaRS, 1(1).
Nawawi, A. (2011). Perspektif Teologi dan fisafat Al-Ghazali dan Hume. Madani.
Noer, M. F. (2015). Pemikiran Al-Ghazali Tentang Ilmu dan Epistemolog Dalam Kajian Filsafat Ilmu. Saintifika Islamica, 2(2).
Nurhadi. (2022). Debat Pemikiran dan Pergulatan Filsafat Moderen. Jurnal Pendidikan Dan Sosial Budaya, 2(3).
Puspitasari, R. (2012). Kontribusi empirisme terhadap pendidikan ilmu pengetahuan sosial. Edukeksos, 1(1).
Raihan. (2017). Metodologi Penelitian. Universitas Islam Jakarta.
Sapitri, E. (2020). Epistemologi Al-Ghazali tentang Ilmu Laduni dalam Kitab Risalah Al-Laduniyyah. Manthiq, 5(2).
Setiawan, N. K. (2014). Nalar Kritis Epistemologi Islam. Teras.
Sodiq, A. (2017). Epistemologi Islam Argumen Al-Ghazali atas Superioritas Ilmu Ma’rifat. Kencana.
Soleh, A. K. (2013). Teologi Islam Perspektif Al-Farabi dan Al-Ghazali. UIN-Maliki Press.
Susanti, V., & Hambali, A. (2021). Aliran Rasionalisme dan Empirisme dalam Kerangka Ilmu Pengetahuan. Jurnal Penelitian Ilmu Ushuluddin, 1(2).
Triwidyastuti. (2018). Konsep Pengembangan Pendidikan Islam. Universitas Islam Indonesia.
Waris. (2014). Pengantar Filsafat. STAIN Po Press.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Filsafat Indonesia
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Filsafat Indonesia Undiksha is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.