Problem Kejahatan dan Kemahakuasaan Tuhan dalam Perspektif Advaita Vedanta

The Problem of Evil and the Omnipotence of God in the Perspective of Advaita Vedanta

Penulis

  • I Gede Arya Juni Arta Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.23887/jfi.v7i3.69414

Kata Kunci:

kejahatan, kemahakuasaan Tuhan, Advaita Vedanta, Sri Sankara

Abstrak

Penelitian ini mengkaji problem kejahatan dan pertentangannya dengan kemahakuasaan Tuhan dalam sudut pandang Advaita Vedanta. Kejahatan ada dan di sisi lainnya Tuhan juga ada, dengan berbagai atribut ke-Maha-annya, seperti mahasempurna, mahabaik, mahakuasa dan sebagainya. Jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan dengan menggunakan metode hermeneutik. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan suatu kajian filosofis mengenai permasalahan kejahatan dan relasi Tuhan di dunia. Berdasarkan hasil penelitian, maka diketahui bahwa dunia beserta fenomena empirisnya merupakan hasil proyeksi dari maya dan ketidaktahuan (avidya) adalah penyebab dualitas kejahatan. Manusia yang diliputi oleh maya dan avidya menganggap dunia empiris ini sebagai yang nyata, padahal hanya Brahman merupakan satu-satunya Realitas yang nyata. Sri Sankara menegaskan bahwa konsep Tuhan sebagai pribadi (Saguna Brahman), bukanlah yang tertinggi. Brahman tertinggi adalah Nirguna Brahman, realitas mutlak tanpa kualitas yang secara negasi digambarkan sebagai neti-neti (bukan ini-bukan itu). Pertentangan mengenai pemahaman manusia akan Tuhan yang sempurna, telah menciptakan dunia yang tidak sempurna dan adanya kejahatan dihadapan Tuhan  dengan  atribut  kemahakuasaan, terjadi  pada  level  pikiran  manusia  yang  terbatas. Keterbatasan pikiran manusia untuk memahami yang tak termanifestasikan, menyebabkan manusia hanya bisa sampai pada Tuhan yang termanifestasikan.

Referensi

Abhedananda, S. (2015). Vedanta Merangkul Semua Agama. Surabaya: Paramita

Bagus, L. (2005). Kamus Filsafat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Bria, E. 2008. Jika Ada Tuhan, Mengapa Ada Kejahatan: Percikan Filsafat Whitehead. Yogyakarta: Kanisisus.

Brahman, I. M. A. (2019). Monisme: Pengetahuan Yang Membawa Kebijaksanaan. Sphatika: Jurnal Teologi, 10(1), 54. https://doi.org/10.25078/sp.v10i1.1573

Gultom, A. F. (2016). Enigma Kejahatan dalam Sekam Filsafat Ketuhanan. Intizar, 22(1), 23. https://doi.org/10.19109/intizar.v22i1.542

Kaelan, H. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner. Yogyakarta: Paradigma

Leahy, L. (2004). Filsafat Ketuhanan Kontemporer. Yogyakarta: Kanisius

Maswinara, I Wayan. 1999. Sistem Filsafat Hindu (Sarva Darśana Saṁgraha). Surabaya: Paramita.

Moa, A., & Purba, I. (2022). Kejahatan Dan Hubungan Dengan Allah: Suatu Uraian Deskriptif-Kritis atas Pemikiran Leibniz. Logos, 19(1), 29–42. http://www.ejournal.ust.ac.id/index.php/LOGOS/article/view/1636

Munawar-Rachman, B. (2022). Tuhan dan Masalah Kejahatan dalam Diskursus Ateisme dan Teisme. FOCUS, 3(2), 89–106. https://doi.org/10.26593/focus.v3i2.6081

Mustaghfiroh, S. (2023). Realitas Kejahatan Dan Eksitensi Tuhan Dalam Perspektif Filsafat Proses Whitehead. Jurnal Filsafat Indonesia, 6(2), 204–212. https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.51887

Pudja, G. (2013). Bhagavadgita. Surabaya: Paramita

Putra, N. P. (2014). Kamu Adalah Tuhan. Jakarta: Media Hindu

Putra, N. P. (2019). Menjadi Manusia Hindu Perspektif Lontar Dan Vedanta. Jakarta: Media Hindu.

Radhakrishnan, S. (2008). Upanisad-Upanisad Utama. Surabaya: Paramita

Sankaracharya. (2014). Atmabodha. Jakarta: Media Hindu

Siswadi, G. A. (2023). Studi Komparasi Pemikiran Søren Aabye Kierkegaard dan John Hick tentang Makna Kejahatan dan Penderitaan dalam Relasi Manusia dengan Tuhan. Sphatika: Jurnal Teologi, 14(1), 43–60. https://doi.org/10.25078/sphatika.v14i1.2565

Siti Mustaghfiroh. (2023). Realitas Kejahatan Dan Eksitensi Tuhan Dalam Perspektif Filsafat Proses Whitehead. Jurnal Filsafat Indonesia, 6(2), 204–212. https://doi.org/10.23887/jfi.v6i2.51887

Situmorang, A. B. A. H. (2022). Eksistensi Tuhan Saat Wabah Covid 19 Melanda. Media (Jurnal Filsafat Dan Teologi), 3(1), 91–102. https://doi.org/10.53396/media.v3i1.49

Stackhouse Jr, J. G. 2008. Bisakah Tuhan Dipercaya. Terjemahan oleh Lily Endang Joeliani. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.

Sudiarja, A. (2011). Ajaran Shankara dan Ramanuja Mengenai Manusia dan Pembebasannya. Diskursus, 10(2), 147–165.

Suryanata, I. P. G. (2022). Studi Bhakti Advaita Vedanta Adi Sankaracharya dan Vaisnavaisme. Jurnal Pangkaja Prog. Pasca Sarjana, No. 23. (2), 102-111.

Suwantana, I. G. (2011). Untaian Mutiara Vedānta. Denpasar: Ashram Gandi Puri.

Syafieh, S. (2020). KEJAHATAN DAN CAMPUR TANGAN TUHAN (Sebuah Tinjauan Teodesi dan Teologi Islam). Lentera: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies, 1(1), 69–84. https://doi.org/10.32505/lentera.v1i1.671

Viresvarananda, S. (2022). Brahma Sutra. Surabaya: Paramita

Vivekānanda, S. (2001). Vedānta Gema Kebebasan. Terjemahan oleh Gede Kamajaya dan Oka Sanjaya. Surabaya: Paramita.

Yunairi, Y. (2019).Dvigvijaya Adi Sankaracharya dan Relevansinya Bagi Pemahaman Filsafat Hindu. Jurnal Pangkaja Prog. Pasca Sarjana, No. 22. (1), 29–41.

Zimmer, H. (2011). Sejarah Filsafat India. Terjemahan oleh Agung Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Unduhan

Diterbitkan

2024-09-30

Terbitan

Bagian

Articles