Analisis Universalitas Penggunaan Kata “anu” dalam Perspektif Filsafat Bahasa
Analysis of the Universality of the Use of the Word "anu" in the Perspective of Language Philosophy
DOI:
https://doi.org/10.23887/jfi.v7i2.73548Kata Kunci:
anu, filsafat bahasa, WittgensteinAbstrak
Artikel ini merupakan penelitian bidang kefilsafatan yang berusaha menelusuri makna dan penggunaan kata ““anu”” jika dilihat dari sudut pandang tiga cabang utama filsafat, yakni metafisika, epistemologi, dan aksiologi. Peneliti menggunakan metode studi pustaka dengan menelusuri berbagai penelitian terdahulu mengenai penggunaan kata “anu” di masyarakat dan juga teori-teori tiga cabang utama filsafat. Objek material yang dalam hal ini kata “anu” kemudian ditelusuri dengan menggunakan sudut pandang tiga cabang filsafat utama. Berdasarkan penelusuran yang telah dilakukan tersebut diketahui bahwa kata “anu” tidaklah memenuhi persyaratan sebagai konsep paling universal, sebagaimana kata “ada”. Himpunan dari kata “anu” sangat dibatasi oleh tingkat pengetahuan pengguna dan juga norma-norma kesopanan yang berlu. Kata ini memang di satu sisi selaras dengan apa yang disampaikan Wittegenstein pada teori permainan bahasa, namun di sisi lain dari segi universalitas, eksistensi dari kata ”anu” justru dipertanyakan oleh dua aliran metafisika, yakni realisme nominalisme yang keduanya sepakat tidak mengakomodasi kata “anu”. Kata “anu” tidak dapat menjadi predikat universal yang melekat pada objek dan juga bertentangan dengan prinsip partikular dari nominalisme.
Referensi
Abdurrahman, D. (2005). Israf dan Tabdzir: Konsepsi Etika-Religius dalam Al Qur’an dan Perspektif Materialisme-Konsumerisme. MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan, 21(1), Article 1. https://doi.org/10.29313/mimbar.v21i1.164.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. (t.t.). Diambil 3 Januari 2024, dari https://kbbi.web.id/anu.
Aulia, S. (2022). Teori Pengetahuan dan Kebenaran dalam Epistemologi. Jurnal Filsafat Indonesia, 5(3), Article 3. https://doi.org/10.23887/jfi.v5i3.40710.
Bakker, A., & Zubair, A. C. (1990). Metodologi Penelitian Filsafat. PT. Kanisius.
Bertens, K. (1993). Etika K. Bertens. Gramedia Pustaka Utama.
Definition of WHATCHAMACALLIT. (t.t.). Merriam Webster. Diambil 3 Januari 2024, dari https://www.merriam-webster.com/dictionary/whatchamacallit.
Devitasari, E., & Suryosumunar, J. A. Z. (2024). Nominalisme dan Gugatannya terhadap Universalitas dalam Pemikiran Realisme Metafisik. Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, dan Masyarakat, 7(1), Article 1.
Hutabarat, N. A., & Silitonga, N. (2022). Kurangnya Etika dalam Lingkungan Keluarga. SOSMANIORA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 1(3), Article 3. https://doi.org/10.55123/sosmaniora.v1i3.799.
Juhansar, J. (2021). John Locke: The Construction of Knowledge in the Perspective of Philosophy. Jurnal Filsafat Indonesia, 4(3), Article 3. https://doi.org/10.23887/jfi.v4i3.39214.
Kaelan. (2012). Filsafat Analitis Menurut Ludwig Wittgenstein: Relevansinya Bagi Pengembangan Pragmatik. Humaniora, 16(2), Article 2. https://doi.org/10.22146/jh.813.
Katsoff, L. O. (2004). Pengantar Filsafat (S. Soemargono, Penerj.). Tiara Wacana.
Permana, R. H. (2023). Badan Bahasa Respons Anies yang Targetkan Tambah Kosakata Jadi 250 Ribu. detiknews. https://news.detik.com/berita/d-7004606/badan-bahasa-respons-anies-yang-targetkan-tambah-kosakata-jadi-250-ribu.
Putawa, R. A. (2022). Studi Komparatif Pendekatan Matematika dan Filsafat dalam Menganalisis Permasalahan Konsep “Segala Sesuatu.” Jurnal Filsafat Indonesia, 5(1), Article 1. https://doi.org/10.23887/jfi.v5i1.39727.
Saputra, N., & Aida, N. (2019). Keberadaan Penggunaan Bahasa Indonesia pada Generasi Milenial. Prosiding SEMDI-UNAYA (Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu UNAYA), 3(1), Article 1.
Saragih, D. K. (2022). Dampak Perkembangan Bahasa Asing terhadap Bahasa Indonesia di Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 2569–2577. https://doi.org/10.31004/jptam.v6i1.3312.
Sonewulan, E., & Halfian, W. O. (2021). Penggunaan Kata “Anu” pada Masyarakat di Desa Kusambi Kecamatan Kusambi Kabupaten Munabarat (Tinjauan Pragmatik). Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia, 4(1), Article 1. https://doi.org/10.33772/cakrawalalistra.v4i1.1400.
Triyanto, S., & Perdana, R. (2022). Pergeseran dan Pemertahanan Kosa Kata Ngoko Krama Isolek Bahasa Jawa. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Budaya, 8(4), Article 4. https://doi.org/10.32884/ideas.v8i4.1043.
Vera, S., & Hambali, R. Y. A. (2021). Aliran Rasionalisme dan Empirisme dalam Kerangka Ilmu Pengetahuan. Jurnal Penelitian Ilmu Ushuluddin, 1(2), Article 2. https://doi.org/10.15575/jpiu.12207.
Wijaya, G. A. (2020). Kebiasaan Berbahasa Masyarakat Menggunakan Kata “anu” dalam Berinteraksi. https://doi.org/10.31227/osf.io/m9gsk.
Yanti, A. F., & Hambali, R. Y. A. (2023). Aliran Rasionalisme Filsuf Abad Modern (Rene Descartes). Gunung Djati Conference Series, 19, 870–878.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Filsafat Indonesia
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Filsafat Indonesia Undiksha is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.