Telaah Etika Seksual Terhadap Fenomena Perselingkuhan dalam Hubungan Monogami

Sexual Ethics Review of the Phenomenon of Infidelity in Monogamous Relationships

Penulis

  • Sri Yulita Pramulia Panani Universitas Gadjah Mada

DOI:

https://doi.org/10.23887/jfi.v7i3.76782

Kata Kunci:

etika seksual, penyebab perselingkuhan, hubungan monogami

Abstrak

Penelitian ini berangkat dari maraknya fenomena perselingkuhan dalam hubungan monogami yang terjadi di Indonesia. Perselingkuhan sebagai bentuk pengkhianatan terhadap komitmen, tetapi   tetap   dilakukan   oleh   individu   pelaku   tindakan.   Artinya,   perselingkuhan   bukan pengetahuan baru sebagai tindakan buruk, tetapi pelaku perselingkuhan tetap melakukanya. Maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsi penyebab terjadinya perselingkuhan dalam hubungan  monogami (marital  infidelity)  serta  menganalisis pandangan teori  etika  normatif terhadap tindakan perselingkuhan pada hubungan monogami. Metode penelitian adalah penelitian kualitatif deskriptif yang menggunakan data-data kepustakaan. Data dari penelitian ini terkait objek material fenomena perselingkuhan dalam pernikahan dan objek formal yaitu etika seksual. Dalam analisis melibatkan unsur-unsur metodis, yaitu interpretasi, holistika, dekrisipsi, dan refleksi kritis. Hasil dari penelitian ini adalah pertama penyebab terjadinya perselingkuhan dalam hubungan monogami (marital infidelity), dapat dimotivasi adanya hubungan yang tidak optimal dan ditandai dengan kepuasan yang rendah, konflik yang tinggi dan kurangnya komunikasi yang baik. Faktor lainnya karena hasrat seksual, mencari cinta yang bervariasi, ketidakpuasan secara seksual, marah pada pasanganya, menginginkan lebih banyak cinta dan perhatian dari  pada yang  diberikan pasangan, dan  merasa terabaikan.  Kedua, teori  etika normatif deontologi Kant, konsekuensialisme (utilitairianisme, egoisme etis), dan Virtue ethics tidak membenarkan tindakan perselingkuhan.

Referensi

Afriyandi., Rikho., & Mustofa, K. (2021). Revitalisasi Muraqabah dalam Pernikahan: Ikhtiar Mencegah Hadirnya Orang Ketiga. Al-Syakhshiyyah, 3(2). doi:10.35673/as-hki.v3i2.1713.

Annas, J. (2007). Virtue Ethics. Oxford University Press. https://doi.org/10.1093/oxfordhb/9780195325911.003.0019.

Astiti, D. (2023). Indonesia Masuk Jajaran Negara dengan Kasus Perselingkuhan Terbayak, Mari Bangun Ketahan Keluarga. https://www.kompasiana.com/marwahanyelir7212/6411bc8c4addee34537ee5e2/indonesia-masuk-jajaran-negara-dengan-kasus-perselingkuhan-terbanyak-mari-bangun- ketahanan-keluarga.

Bartneck, C., Lütge, C., Wagner, A., & Welsh, S. (2021). What Is Ethics? In C. Bartneck, C. Lütge, A. Wagner, & S. Welsh, An Introduction to Ethics in Robotics and AI (pp. 17–26). Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-030-51110-4_3.

Bistara, R. (2020). Virtue Ethics Aristoteles dalam Kebijaksanaan Praktis dan Politis Bagi Kepemimpinan Islam. Aqlania, 11(2), 179. https://doi.org/10.32678/aqlania.v11i2.3372.

Goldman, A. H. (2005). Sexual Ethics. In R. G. Frey & C. Heath Wellman (Eds.), A Companion to Applied Ethics (1st ed., pp. 180–191). Wiley. https://doi.org/10.1002/9780470996621.ch14

Halwani, R. (1998b). Virtue Ethics and Adultery. Journal of Social Philosophy, 29(3), 5–18. https://doi.org/10.1111/j.1467-9833.1998.tb00117.x

Hertlein, K. M., Wetchler, J. L., & Piercy, F. P. (2005). Infidelity: An Overview. Journal of Couple & Relationship Therapy, 4(2–3), 5–16. https://doi.org/10.1300/J398v04n02_02

Kant, I., Gregor, M. J., & Timmermann, J. (2012). Groundwork of The Metaphysics of Morals. Cambridge University Press.

Kant, I. (1997). Lectures on Ethics (P. Heath & J. B. Schneewind, Eds.; 1st ed.). Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/CBO9781107049512.

Leeker, O., & Carlozzi, A. (2014). Effects of Sex, Sexual Orientation, Infidelity Expectations, And Love on Distress Related to Emotional and Sexual Infidelity. Journal of Marital and Family Therapy, 40(1), 68–91. https://doi.org/10.1111/j.1752-0606.2012.00331.x

Syamsuri, M. V., & Yitnamurti, S. (2017). Perselingkuhan dalam Sudut Pandang Psikiatri. Jurnal Psikiatri Surabaya, 6(1), 48–57. https://doi.org/10.20473/jps.v6i1.19101.

Primoratz, I. (2013). Sexual Morality. In H. LaFollette (Ed.), The International Encyclopedia of Ethics (1st ed.). Wiley. https://doi.org/10.1002/9781444367072.wbiee127.

Rokach, A., & Chan, S. H. (2023). Love And Infidelity: Causes And Consequences. International Journal of Environmental Research and Public Health, 20(5), 3904. https://doi.org/10.3390/ijerph20053904.

Setyabudi, M., N., P., & Hasibuan, A., A. (2017). Pengantar Studi Etika Kontemporer: Teoritis dan Terapan. Universitas Brawijaya Press

Syamsuri, M. V., & Yitnamurti, S. (2017). Perselingkuhan dalam Sudut Pandang Psikiatri. Jurnal Psikiatri Surabaya, 6(1), 48–57. https://doi.org/10.20473/jps.v6i1.19101.

Shaleha, R. R. A., & Kurniasih, I. (2021). Ketidaksetiaan: Eksplorasi Ilmiah Tentang Perselingkuhan. Buletin Psikologi, 29(2), 218. https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.55278.

Taghi Pour, M. (2019). Infidelity In Marital Relationships. Psychology & Psychological Research International Journal, 4(2). https://doi.org/10.23880/PPRIJ-16000200.

Valencia, Gracela. (2023). 40% Pasangan di Indonesia Melakukan Perselingkuhan, Apa Alasannya?https://kumparan.com/gracelavalencia/1zySax4Utrv?utm_source=Desktop&utm_medium=copy-to-clipboard&shareID=DivTwXY7b9rR.

Zahra Davika Mulyani, & Tajul Arifin. (2024). Komparasi Hukum Perselingkuhan dalam Pasal284 Kuh Pidana dan Hadits Riwayat Ahmad. Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan, 3(5), 66–76. https://doi.org/10.3783/causa.v3i5.3193.

Unduhan

Diterbitkan

2024-09-30

Terbitan

Bagian

Articles