Penjor merupakan symbol dari perayaan keagamaan pada masyarakat Hindu di Bali yaitu perayaan Hari Raya Galungan, dimana penjor akan ditancapkan dilebuh (didepan pintu rumah) umat Hindu di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk membantu pengerajin hiasan janur di Bali khususnya di kabupaten Badung dalam memperhitungkan biaya yang dianggap dapat menimbulkan pemborosan melalui cost reduction. Cost reduction merupakan metode termudah dan paling pasti untuk meningkatkan keuntungan dalam jangka pendek (Bragg, 2010). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan proses pengumpulan data melalui observasi, wawancara dengan pengerajin, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis data model interaktif dengan tiga alur analisis, yaitu kondensasi data (data condensation), penyajian data (display data), serta pengambilan kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing/verification). Hasil dari penelitian ini adalah (1) harga jual hiasan janur oleh para pengerajin bisa berbeda-beda tergantung dari hasil atau model masing-masing hiasan janur, dimana harga jual hiasan janur bisa bervariasi dari Rp250.000,- hingga Rp350.000,-, (2) pengerajin hiasan janur dapat melakukan strategi cost reduction dengan cara meminimalisasi harga biaya bahan baku, yang dalam hal ini dengan membuat sendiri hiasan bunga ratna dari benang wol, (3) untuk mempertahankan eksistensinya para pengerajin hiasan janur diharapkan mampu melakukan inovasi baik dari sisi hasil kerajinan maupun mampu mengembangkan bidang usahanya.