Tindak Pemantauan dan Kebebasan Berpendapat Aktivis Demokrasi

Main Article Content

Bonifasius Santiko Parikesit
Dien Yudithadewi

Abstract

Tulisan ini menjabarkan persepsi dan respon sejumlah aktivis demokrasi terhadap dugaan tindak pemantauan yang menimpa mereka, serta bagaimana dampaknya. Peneliti melakukan wawancara mendalam, dan telaah atas peristiwa pemantauan, khususnya peretasan, terhadap dua informan kunci; seorang data scientist, dan seorang epidemolog. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi keduanya berbeda, juga dalam memberikan respon. Dampak tindak pemantauan tersebut pun berbeda pada keduanya. Bagi sang data scientist, tindak pemantauan yang diikuti dengan serangan fisik telah berhasil mengubah dirinya menjadi lebih tenang, reflektif dan bahkan menghapus beberapa unggahan yang dianggap kritis oleh sejumlah oknum otoritas. Selanjutnya ia lebih banyak menggunakan emoticon dalam berekspresi. Sementara bagi si epidemolog, tindak pemantauan dipersepsi dan direspon sebagai sesuatu yang tidak memerlukan perhatian, karena ia ingin titik fokus permasalahan tidak teralihkan dari isu yang tengah dikritisi. Lebih lanjut ia juga menyatakan untuk terus bersuara kritis di media sosial, melalui bidang kajian keilmuannya.

Article Details

Section
Articles

References

Astuti, S. I. (2019). Facebook, Kuasa Sosial dan Economy of Attention. Diakses pada 27 Juli 2020 dari https://kompas.id/baca/buku/2019/07/27/Facebook-kuasa-sosial-dan-economy-of-attention/

Brown, H., Guskin, Emily., & Mitchell, A. (2012). The Role of Social Media in the Arab Uprisings. Diakses pada 2 Juli 2020 dari https://www.journalism.org/2012/11/28/role-social-media-arab-uprisings/

Brown, I., & Korff, D. (2009). Terrorism and the Proportionality of Internet Surveillance. European Journal of Criminology. 6 (2), 119–134. DOI: 10.1177/1477370808100541.

Deibert, R. J. & Rohozinski, R. (2010). Risking security: Policies and paradoxes of cyberspace security. International Political Sociology. 4 (1), 15–32.

Hogan, B. (2010). The Presentation of Self in the Age of Social Media: Distinguishing Performances and Exhibitions Online. Bulletin of Science, Technology & Society. 30 (6), 377–386. DOI: 10.1177/0270467610385893.

Liang, F., Das, V., Kostyuk, N., & Hussain, M. M. (2018). Constructing a Data-Driven Society: China’s Social Credit System as a State Surveillance Infrastructure. Policy & Internet. DOI: 10.1002/poi3.183.

Leibold, J. (2019). Surveillance in China’s Xinjiang Region: Ethnic Sorting, Coercion, and Inducement. Journal of Contemporary China. 1 (15). DOI: 10.1080/10670564.2019.1621529.

Lyon, D. (2001). Surveillance as Social Sorting Privacy, Risk and Digital Discrimination. London: Routledge Taylor & Francis Group.

Merriam, S. B. (2009). Qualitative Research: A Guide to Design and Implementation. San Francisco: John Wiley & Sons, Inc.

Neuman, W. L. (2014). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches Seventh Edition. Pearson Education Limited.

Patel, F., Waldman, R. L., Koreh, R., & DenUyl, S. (2019). Social Media Monitoring. Diakses pada 10 Juli 2020 dari https://www.brennancenter.org/our-work/research-reports/social-media-monitoring

Pickerill, J. (2006). Radical politics on the Net. Parliamentary Affairs. 59 (2), 266–282. DOI: 10.1093/pa/gsl008.

Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya. Jakarta: PT Grasindo.

Rahayu, K. Y., Yogatama, B. K., & Patricia, S. (2019). Yang Vokal yang Diretas (1). Diakses pada 10 Mei 2020 dari https://kompas.id/baca/utama/2019/09/24/yang-vokal-yang-diretas-1/.

SafeNet. (2020). The Rise Digital Authoritarian Indonesia Digital Rights Situation Report 2019. Denpasar: Southeast Asia Freedom of Expression Network.

Shahbaz, A., & Funk, A. (2019) Freedom on the Net 2019 Key Finding: Governments harness big data for social media surveillance. Diakses pada 1 Juni 2020 dari https://freedomhouse.org/report/freedom-on-the-net/2019/the-crisis-of-social-media/social-media-surveillance

Stahl, T. (2016). Indiscriminate mass surveillance and the public sphere. Ethics and Information Technology. 18 (1), 33–39. DOI: 10.1007/s10676-016-9392-2.

Stoddart, E. (2008). Who Watches the Watchers? Towards an Ethic of Surveillance in a Digital Age. SAGE Publications: Studies in Christian Ethics. 21 (3), 362–381. DOI: 10.1177/0953946808096816.

Waters, S. (2017). The Effects of Mass Surveillance on Journalists’ Relations With Confidential Sources A constant comparative study. Digital Journalism. 1 (20). DOI: 10.1080/21670811.2017.1365616.

WeAreSocial (2020). Digital use around the world in July 2020. Diakses pada 4 September 2020 dari https://wearesocial.com/blog/2020/07/digital-use-around-the-world-in-july-2020

Webster, C. W. R. (2012). Surveillance as X-ray. Information Polity. 17 (3), 251–265.

Weimann, G., 2012. Lone Wolves in Cyberspace. Journal of Terrorism Research. 3 (2). DOI: 10.15664/jtr.405.

Yin, R. K. (2016). Qualitative research from start to finish. New York: The Guilford Press.