Dinamika Modal Sosial dan Peran ‘Ebhu Ajjhi’ (Ibu Haji) dalam Masyarakat Pedesaan di Bangkalan dan Sampang
Main Article Content
Abstract
Artikel ini bertujuan mengkaji dinamika modal sosial yang disandang oleh ibu haji (Ebhu Ajjhi) di Madura dan pengaruhnya terhadap interaksi sosial dan peran mereka dalam masyarakat, khususnya di daerah pedesaan Bangkalan dan Sampang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara-mendalam. Informan dalam penelitian ini adalah para ibu haji yang tinggal di daerah pedesaan Madura. Data dianalisis dengan teori modal sosial dari Robert Putnam. Penelitian ini menemukan bahwa ibadah haji, dan juga gelar haji, merupakan salah satu modal sosial penting dalam struktur sosial budaya masyarakat Madura. Gelar haji di Madura menjadi modal sosial berharga karena si pemilik gelar dapat menyandang status sosial yang lebih tinggi, membuka peluang membangun jaringan sosial baru dan meningkatkan kepercayaan dalam masyarakat. Penelitian ini juga menemukan bahwa ternyata haji perempuan (Ebhu Ajjhi) di Madura cenderung kurang mendapatkan peran sosial, ekonomi dan budaya yang sama seperti yang didapatkan oleh haji laki-laki (Ajjhi). Penelitian ini menyimpulkan bahwa budaya patriarki yang kuat dan ketidaksetaraan gender menjadi faktor utama yang membuat peran Ebhu Ajjhi di pedesaan Madura masih terbatas di sektor domestik. Hasil penelitian ini menggarisbawahi pentingnya upaya mewujudkan ide kesetaraan gender dan pemberdayaan peran gender bagi kaum perempuan di daerah pedesaan Madura.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with the Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)
References
Ahmad, A. K. (2016). Haji di Bontonompo Kabupaten Gowa Tinjauan Sosial Ekonomi. Al- Qalam, 19(2), 165-176. http://dx.doi.org/10.31969/alq.v19i2.153
Amelia, A. D. (2015). Modal Sosial dan Kemiskinan. Sosio Infoma: Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, 1(3), 310-323. https://doi.org/10.33007/inf.v1i3.166
Anuar, M. K., Rahmawati, N., & Syafitri, R. (2023). Makna Gelar Haji bagi Masyarakat Kelurahan Kasu Kecamatan Belakang Padang Kota Batam. Aufklarung: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora, 3(2), 163-168.
https://pijarpemikiran.com/index.php/Aufklarung/article/view/534
de Jong, H. (1989). Agama, Kebudayaan dan Ekonomi: Studi Interdisipliner tentang Masyarakat Madura. Jakarta: Rajawali Press.
Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2009). Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dewi, A. S., Fitriani, E., & Amelia, L. ( 2022). Modal Sosial Tradisi Re wang pada Masyarakat Jawa Desa Beringin Talang Muandau Riau. Culture & Society: Journal Of Anthropological Research, 4(1), 19-29. https://doi.org/10.24036/csjar.v4i1.102
Fathy, R. (2019). Modal Sosial: Konsep, Inklusivitas dan Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 6(1), 1-17. https://doi.org/10.22146/jps.v6i1.47463
Firdaus, M. A. (2017). Haji Madura: Kajian konstruksi Sosial Budaya Mengenai Haji pada Masyarakat Madura di Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya. Skripsi. Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, Surabaya. http://repository.unair.ac.id/id/eprint/69464
Haridison, A. (2013). Modal Sosial dalam Pembangunan. JISPAR: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Pemerintahan, 4, 31-40. https://doi.org/10.37304/jispar.v2i2.363
Hidayat, M. A., & Suryandari N. (2022). Undoing Stereotypes: Counter-stereotyping Strategy based on the Madurese Cultural Identities. Alfuad: Jurnal Ilmiah Sosial Keagamaan, 6(1), 25-42. http://dx.doi.org/10.31958/jsk.v6i1.4853
Idris, A. (2018). Nama Haji pada Etnik Madura. Salingka: Majalah Ilmiah Bahasa dan Sastra, 15(1), 67-77. https://doi.org/10.26499/salingka.v15i01.254
Ismunandar, A. ( 2020). Dinamika Sosial dan Pengaruhnya Terhadap Transformasi Sosial Masyarakat. Tarbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 3(2), 205-219. https://doi.org/10.32332/tarbawiyah.v3i2.1810
Lucking, M. (2014). ‘Arabness’ as Social Capital in Madura. Islamika Indonesiana, 1(2), 37-46. https://doi.org/10.15575/isin.v1i2.1132
Lucking, M. (2016). Beyond Islam Nusantara and Arabization: Capitalizing Arabness in Madura, East Java. Asien: The German Journal on Contemporary Asia, 139, 5-24. http://asien.asienforschung.de/asien-139-april-2016-in-print/
Madaniy, A. M. (2008). Citra Status Sosial Para Haji di Kalangan Masyarakat Pedesaan Madura./Jurnal/Al-Jamiah/ Al-Jamiah No. 33 Th. 1985. http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/493
Rasyad, A. (2017). “Haji” Antara Kewajiban Agama atau Sebagai Modal Sosial (Studi Pada Masyarakat Desa Surada di Kecamatan Terara). Society, 8(2), 1-18. https://doi.org/10.20414/society.v8i2.1966
Rosyid, M. F. ( 2017). Habitus Haji Madura (Studi Tentang Konstruksi Sosial Haji di Dusun Mandala Desa Bujur Tengah, Kecamatan Batu Marmar, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur). Skripsi. UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24858/
Rusdi, M. (2021). Dinamika Sosial Masyarakat Desa. Purwokerto: Pena Persada.
Santoso, T. ( 2020). Memahami Modal Sosial. Surabaya: CV Saga Jawadwipa
Saputra, R. S., Palupi, M. F. T., Kusumaningrum, H. ( 2023). Kontruksi Makna Budaya Patriarki di Pondok Pesantren Raudhatut Tholibin, Desa Kolor Kabupaten Sumenep Madura. In Semakom: Seminar Nasional Mahasiswa Komunikasi, 1(01), 647-655.
Siddiq, A. (2012). Peran Kiai dalam Pemilukada di Pamekasan 2008. JRP-Jurnal Review Politik, 2 (1), 16-33. http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/142
Subadi, T. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Syahra, R. (2003). Modal Sosial: Konsep dan Aplikasi. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 5(1), 1-22. https://doi.org/10.14203/jmb.v5i1.256
Zainuddin, M. (2013). Haji dan Status Sosial: Studi Tentang Simbol Agama di Kalangan Masyarakat Muslim. el Harakah: Jurnal Budaya Islam, 15(2), 169-184. https://doi.org/10.18860/el.v15i2.2764
Zulfa, M. (2015). Multidimensional Phenomena of Hajj: Study of Javanese Pilgrims. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, 5(1), 135-162). https://doi.org/10.18326/ijims.v5i1.135-162